| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 05 Maret 2024 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

 
Selasa, 05 Maret 2024
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Kalau orang menginginkan orang lain berkorban bagi dirinya, ia sendiri harus berkorban.” (St. Petrus Krisologus)

Antifon Pembuka (Mzm 17(16):6-8)

Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku. Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.

To you I call, for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahasetia, kami mohon, janganlah Kautarik rahmat-Mu dari kami. Semoga dengan bantuan-Mu kami menjadi abdi-Mu yang setia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
 Sesuai dengan petunjuk pada Misale Romawi Indonesia Buku Bacaan II (Lectionarium), terdapat manasuka yang dapat dipakai pada salah satu hari dalam pekan Prapaskah III, terutama dalam tahun B dan C, yaitu bila Injil tentang "Wanita Samaria" tidak dibacakan pada hari Minggu Prapaskah III. Bacaan-bacaan tersebut adalah Keluaran 17:1-7; Mazmur 95:1-2,6-7,8-9, Yohanes 4:5-42
     
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)
 
"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."
  
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Meneladani Orang Kudus

 Public Domain

1. Kita diajar melalui kata-kata, dan kita tertarik dengan contoh. Kemampuan berbicara adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan. Melaluinya kita seolah-olah memotret pikiran kita, dan mengkomunikasikannya kepada orang lain. Kita mengungkapkan keinginan dan perintah kita; kita memberi kehidupan dan warna pada perasaan hati yang terdalam. Kita dapat menggunakan kata-kata yang diucapkan untuk melakukan kebaikan besar atau melakukan kejahatan besar. Kita bisa mengajar dan mendidik, atau kita bisa menipu dan merusak.

Berbicara adalah anugerah yang luar biasa, dan suatu hari nanti kita harus memberikan pertanggung jawaban yang tegas kepada Tuhan. Belajarlah dari Orang Kudus. Mereka paham betul bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan tidak hanya kata-kata yang jahat atau menipu, namun “Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.” (Mat. 12:36) Oleh karena itu, percakapan mereka selalu mengandung hikmat ilahi. Melalui petunjuk dan nasihat mereka, mereka membangkitkan pikiran manusia pada penghargaan terhadap kebenaran surgawi dan mendorong mereka untuk mempraktikkan kebajikan. Mereka melakukan ini tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan contoh. Kehidupan mereka sendiri merupakan model teoritis dan praktis yang lengkap yang menuntun orang lain menuju kekudusan.

Orang Kudus hari ini: 04 Maret 2024 St. Kasimirus

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0
 
Hari ini Gereja merayakan Peringatan St. Kasimirus. Pada hari ini kita semua diingatkan akan keteladanan iman dan kehidupan abdi Allah yang berdedikasi ini, sehingga mudah-mudahan kita juga dapat mengikuti teladan baiknya dalam kehidupan kita sendiri. St Kasimirus adalah seorang pangeran Kerajaan Polandia dan Kadipaten Agung Lituania, dan pernah menjadi pewaris takhta kedua wilayah tersebut meskipun pada akhirnya ia tidak berhasil menduduki keduanya karena ia meninggal pada awal hidupnya. St Kasimirus dikenal karena kesalehan dan kepeduliannya yang besar terhadap mereka yang kurang beruntung, yang membutuhkan dan yang sakit di seluruh kerajaan meskipun usianya relatif muda. Dia menjalani hidupnya dengan rendah hati dan dengan pengabdian yang besar kepada Tuhan, dan menunjukkan kesalehan dan kepeduliannya terhadap orang miskin melalui amal dan sedekah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Singkatnya Waktu

 



1. Kita sering mengeluh tentang cepatnya berlalunya waktu. Jam, hari, dan tahun berlalu, tidak pernah kembali. Ketika kita memikirkan masa lalu, apakah kita merasa terhibur atau tertekan? Berapa jam yang telah kita habiskan untuk hal-hal yang tidak berguna seperti percakapan yang tidak berguna atau hiburan yang berlebihan? Berapa banyak yang telah kita persembahkan untuk dosa serius? Sebaliknya, berapa banyak yang telah kita habiskan untuk berdoa, matiraga, atau karya kerasulan? Berapa banyak yang telah kita dedikasikan untuk membantu sesama kita dengan bantuan atau nasihat kasih kita? Timbang semuanya. Jika kita menemukan bahwa waktu yang terbuang sia-sia atau buruk jauh melebihi waktu yang dihabiskan untuk keuntungan kita sendiri atau orang lain, marilah kita bertekad untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Putuskan untuk menggunakan anugerah waktu yang berharga dari Tuhan dengan cara yang sesuai dengan makhluk yang berakal sehat dan seorang Kristen, yang mengetahui bahwa Ia telah diciptakan untuk kekekalan.

"Perumpamaan anak yang hilang" oleh Paus Benediktus XVI

Michel Martin Drolling | Wikipedia CC by SA 3.0
 
 Perumpamaan anak yang hilang adalah salah satu bagian Kitab Suci yang paling disukai. Uraian mendalam tentang kemurahan Tuhan dan keinginan penting manusia untuk bertobat dan rekonsiliasi, serta memperbaiki hubungan yang rusak, berbicara kepada pria dan wanita di setiap zaman. Manusia sering kali tergoda untuk menggunakan kebebasannya dengan menjauhkan diri dari Tuhan. Perumpamaan anak yang hilang memampukan kita untuk mencatat, baik dalam sejarah maupun dalam kehidupan kita sendiri, bahwa ketika kebebasan dicari di luar Tuhan, hasilnya adalah negatif: hilangnya martabat pribadi, kebingungan moral dan disintegrasi sosial. Namun, kasih Bapa yang penuh gairah terhadap umat manusia mengalahkan kesombongan manusia. Diberikan secara cuma-cuma, ini adalah kasih yang mengampuni dan menuntun orang untuk masuk lebih dalam lagi ke dalam persekutuan Gereja Kristus. Dia benar-benar menawarkan kesatuan dalam Tuhan kepada semua orang, dan, sebagaimana hal ini ditunjukkan dengan sempurna oleh Kristus di Kayu Salib, Dia mendamaikan keadilan dan kasih (lih. Deus Caritas Est, no. 10).

Bacaan Harian: 04 - 10 Maret 2024

Senin, 04 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Peringatan Fakultatif St. Kasimirus, Pengaku Iman (P).
2Raj. 5:1-15a; Mzm. 42:2,3; Mzm. 43:3,4; Luk. 4:24-30. 

Selasa, 05 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bck,8-9; Mat. 18:21-35.

Rabu, 06 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19. 

Kamis, 07 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U). 
Peringatan St. Perpetua dan Felisitas, Martir (M).
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23. 

Jumat, 08 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U). 
Peringatan Fakultatif St. Yohanes a Deo (P).
Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14.17; Mrk. 12:28b-34. 

Sabtu, 09 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U).
Peringatan Fakultatif St. Fransiska Romana (P).
Hos. 6:1-6; Mzm. 51:3-4,18-19,20-21ab; Luk. 18:9-14. 

Minggu, 10 Maret 2024: Hari Minggu Prapaskah IV (MM/U)
2Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21.

Senin, 04 Maret 2024 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

 
Senin, 04 Maret 2024
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 84(83):3)

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.

My soul is longing and yearning for the courts of the Lord. My heart and my flesh cry out to the living God.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)     
 
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
       
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy