| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kemajuan menuju kesempurnaan dalam Kristus

Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)


1. Kita membaca dalam Injil St. Lukas bahwa “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52) Yesus sebagai Allah adalah hikmat Bapa yang tidak terbatas dan oleh karena itu, tidak dapat maju dalam hikmat. Dia abadi dan tidak bisa bertambah umur. Dia adalah sumber dan pemberi rahmat, sehingga tidak dapat membuat kemajuan dalam hal ini. Namun sebagai manusia, Yesus ingin agar perkembangan luar dari seluruh kuasa-Nya harus sesuai dengan kemajuan usianya. Dia ingin menunjukkan kebijaksanaan dan kekudusan-Nya secara bertahap. Dia melakukan ini untuk memberi contoh. Kehidupan seorang Kristen harus merupakan kemajuan bertahap menuju Tuhan, menuju kebijaksanaan dan kekudusan. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat. 5:48) Setiap orang Kristen sejati mempunyai tujuan untuk terus membuat kemajuan menuju kesempurnaan. Orang yang tidak sempurna harus memperbaiki kelemahannya dan menguasai kecenderungan jahatnya. Orang yang suam-suam kuku harus berusaha lebih khusyuk dalam berdoa dan berbuat baik. Mereka yang baik harus berusaha menjadi lebih baik. Mereka yang suci harus terus bertambah kesuciannya. (Lih. Apoc. 22:11)

Selasa, 12 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 
Selasa, 12 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
   

“Jangan ada orang yang takut kekayaannya akan berkurang karena memberi sumbangan, sebab kemurahan hati itu merupakan harta besar” (St. Leo Agung)

 
Antifon Pembuka (Yes 55:1)

Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
 
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.

 
Doa Pagi 
   
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.           
   
Credit:ThamKC/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)     
 
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
   
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Senin, 11 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 
Senin, 11 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

"Dengarkanlah, Tuhan, dan kasihanilah aku. Tuhan jadilah penolongku! (Mzm 30:11)
 
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)

Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku

As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.


Doa Pagi

Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
 
Credit:TPopova/istock.com
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)   
 
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
  
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 11 - 17 Maret 2024

Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com
Senin, 11 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U). 
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54.

Selasa, 12 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16. 
 
Rabu, 13 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Yes. 49:8-15; Mzm. 145:8-9,13cd-14,17-18; Yoh. 5:17-30. 

Kamis, 14 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47. 

Jumat, 15 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. 

Sabtu, 16 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U)
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. 

Minggu, 17 Maret 2024: Hari Minggu Prapaskah V (U).
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3,4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketaatan Yesus

 


1. Banyak orang ingin sekali berada dalam posisi memberi perintah, namun hanya sedikit yang ingin mematuhinya. Hal ini karena hanya ada sedikit orang yang rendah hati dan begitu banyak orang yang suka pamer. Moral Injil dalam hal ini sepenuhnya bertentangan dengan standar-standar duniawi. Injil menunjukkan kepada kita bagaimana Sabda Allah turun dari kemuliaan Surga untuk menjadi manusia seperti kita dan hidup selama tiga puluh tahun tunduk pada Maria dan Yusuf. Terlebih lagi, Ia menjadi “taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8) “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2:9-11) Jika kita ingin mengikuti Yesus, kita tidak boleh berusaha terlihat penting, namun menjadi rendah hati. Kita tidak boleh berusaha untuk memerintah, namun untuk mematuhi. Kemudian kita juga akan diangkat ke dalam kemuliaan Allah Bapa, di mana kita akan diberi pahala atas kerendahan hati dan ketaatan kita. Jika kita ditempatkan oleh Penyelenggaraan Ilahi dalam posisi otoritas, marilah kita menerimanya sebagai sebuah salib, seperti yang dilakukan St. Pius X ketika ia terpilih sebagai Paus. Namun marilah kita tetap rendah hati. Marilah kita memberi perintah dengan ramah dan lembut, dan bertindak tegas hanya jika benar-benar diperlukan.

Minggu, 10 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah IV

 

Minggu, 10 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah IV

Sahabatku, jangan takut bersandar pada Kristus! Rindukanlah Kristus sebagai fondasi kehidupanmu! (Paus Benediktus XVI, teks kunjungan pastoral ke Polandia, 2006)


Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)

Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.

Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.

Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast.

Doa Pagi


Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

  
Bacaan Injil tentang perempuan Samaria, orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja, terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24). 
 
TAHUN A
    
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)
  
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
  
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pengetahuan dan Kebaikan

 



1. Pandangan Joseph DeMaistre tentang hubungan antara pengetahuan dan kebaikan mungkin tampak sedikit ekstrem, namun itu hanyalah kebenaran. “Jika perlindungan pendidikan tidak dikembalikan kepada Gereja, dan jika pengetahuan tidak selalu berada di bawah kebaikan, maka kejahatan yang menanti kita tidak akan terhitung. Ilmu pengetahuan akan menganiaya kita. Karena itu, manusia akan menjadi lebih biadab daripada orang barbar.”

Kita tidak ingin berbicara sedikit pun tentang ilmu pengetahuan. Ini adalah anugerah dari Tuhan, yang telah memberi kita kecerdasan untuk mengetahui kebenaran. Namun kebenaran, seperti segala sesuatu yang diciptakan, berasal dari Tuhan dan harus membawa kita kembali kepada Tuhan. Sama halnya dengan pengetahuan. Jika kita menyelidiki rahasia alam dan tidak menjadikannya sebuah tangga yang membantu kita untuk mendaki menuju Pencipta kita, maka kita akan menjungkirbalikkan tatanan alam dan pasti akan terjatuh ke belakang. Melalui kerja keras kita, kita dapat memperoleh penguasaan atas kekuatan alam yang tersembunyi. Jika kita tidak menggunakannya untuk memberi manfaat bagi umat manusia, tetapi untuk menghancurkan saudara-saudara kita yang kita sebut musuh, maka kita lebih buruk daripada Kain. Ilmu pengetahuan yang tidak memberikan kebaikan lebih buruk daripada barbarisme. Yang terakhir ini hanya mempunyai sedikit alat pemusnah yang dapat digunakan. Namun ketika ilmu pengetahuan memberontak terhadap idealisme yang masuk akal, dan menjadikan dirinya mutlak, hal itu dapat menghancurkan semua keindahan dan kebaikan yang kita warisi selama berabad-abad.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy