| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Menjauhkan diri dari hal-hal duniawi

 



1. Sulit sekali melepaskan diri dari urusan duniawi dan selalu bersatu dengan Tuhan. Meskipun demikian, St Ignatius dari Loyola sering berseru: "Betapa jeleknya bumi ketika saya melihat ke arah Surga!" Para Orang Kudus melihat hal-hal dunia ini dalam terang Allah. Mereka menyadari betapa tidak berartinya dunia ini jika dibandingkan dengan keagungan Tuhan yang tak terbatas. Mereka menyadari bahwa hal-hal duniawi tidak dapat memuaskan hati manusia dan tidak dapat meredakan kegelisahan jiwa yang diciptakan untuk Tuhan. Sebaliknya, kita menjadi terlalu terikat pada barang-barang duniawi. Mungkin saja hati kita terserap ke dalamnya. Mari kita renungkan betapa tidak pentingnya dunia ini. Ada berjuta-juta bintang di cakrawala, banyak di antaranya jauh lebih besar daripada bumi atau matahari kita. Beberapa, seperti Andromeda, berjarak 250.000 tahun cahaya dari kita; yang lain, seperti Segitiga, berjarak 280.000 tahun cahaya, sementara yang lain mungkin lebih jauh lagi. Semua benar-benar mematuhi rencana Penciptanya. Betapa kecilnya bumi kita jika dibandingkan! Betapa tidak berartinya diri kita sendiri! Mengapa kita harus begitu terikat pada hal-hal di bumi ini? Hanya Tuhan yang hebat. Hanya Dialah yang harus memenuhi pikiran dan hati kita. Kita diciptakan hanya untuk Dia.

Rabu, 13 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 

Rabu, 13 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Umat manusia, yang dilumpuhkan oleh dosa, membutuhkan belas kasihan Allah yang diberikan Kristus kepada mereka agar, hati mereka disembuhkan, seluruh hidup mereka dapat berkembang kembali. (Paus Benediktus XVI, 19 Februari 2006)


Antifon Pembuka (Mzm 69(68):14)

Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.
 
I pray to you, O Lord, for a time of your favor. In your great mercy, answer me, O God, with your salvation that never fails.
 
Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                         
Gambar oleh kalhh dari Pixabay

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)
   
"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."
    
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kemajuan menuju kesempurnaan dalam Kristus

Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)


1. Kita membaca dalam Injil St. Lukas bahwa “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52) Yesus sebagai Allah adalah hikmat Bapa yang tidak terbatas dan oleh karena itu, tidak dapat maju dalam hikmat. Dia abadi dan tidak bisa bertambah umur. Dia adalah sumber dan pemberi rahmat, sehingga tidak dapat membuat kemajuan dalam hal ini. Namun sebagai manusia, Yesus ingin agar perkembangan luar dari seluruh kuasa-Nya harus sesuai dengan kemajuan usianya. Dia ingin menunjukkan kebijaksanaan dan kekudusan-Nya secara bertahap. Dia melakukan ini untuk memberi contoh. Kehidupan seorang Kristen harus merupakan kemajuan bertahap menuju Tuhan, menuju kebijaksanaan dan kekudusan. “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat. 5:48) Setiap orang Kristen sejati mempunyai tujuan untuk terus membuat kemajuan menuju kesempurnaan. Orang yang tidak sempurna harus memperbaiki kelemahannya dan menguasai kecenderungan jahatnya. Orang yang suam-suam kuku harus berusaha lebih khusyuk dalam berdoa dan berbuat baik. Mereka yang baik harus berusaha menjadi lebih baik. Mereka yang suci harus terus bertambah kesuciannya. (Lih. Apoc. 22:11)

Selasa, 12 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 
Selasa, 12 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
   

“Jangan ada orang yang takut kekayaannya akan berkurang karena memberi sumbangan, sebab kemurahan hati itu merupakan harta besar” (St. Leo Agung)

 
Antifon Pembuka (Yes 55:1)

Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
 
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.

 
Doa Pagi 
   
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.           
   
Credit:ThamKC/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)     
 
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
   
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Senin, 11 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 
Senin, 11 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

"Dengarkanlah, Tuhan, dan kasihanilah aku. Tuhan jadilah penolongku! (Mzm 30:11)
 
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)

Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku

As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.


Doa Pagi

Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
 
Credit:TPopova/istock.com
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)   
 
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
  
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 11 - 17 Maret 2024

Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com
Senin, 11 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U). 
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54.

Selasa, 12 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16. 
 
Rabu, 13 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Yes. 49:8-15; Mzm. 145:8-9,13cd-14,17-18; Yoh. 5:17-30. 

Kamis, 14 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47. 

Jumat, 15 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. 

Sabtu, 16 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U)
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. 

Minggu, 17 Maret 2024: Hari Minggu Prapaskah V (U).
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3,4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketaatan Yesus

 


1. Banyak orang ingin sekali berada dalam posisi memberi perintah, namun hanya sedikit yang ingin mematuhinya. Hal ini karena hanya ada sedikit orang yang rendah hati dan begitu banyak orang yang suka pamer. Moral Injil dalam hal ini sepenuhnya bertentangan dengan standar-standar duniawi. Injil menunjukkan kepada kita bagaimana Sabda Allah turun dari kemuliaan Surga untuk menjadi manusia seperti kita dan hidup selama tiga puluh tahun tunduk pada Maria dan Yusuf. Terlebih lagi, Ia menjadi “taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8) “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2:9-11) Jika kita ingin mengikuti Yesus, kita tidak boleh berusaha terlihat penting, namun menjadi rendah hati. Kita tidak boleh berusaha untuk memerintah, namun untuk mematuhi. Kemudian kita juga akan diangkat ke dalam kemuliaan Allah Bapa, di mana kita akan diberi pahala atas kerendahan hati dan ketaatan kita. Jika kita ditempatkan oleh Penyelenggaraan Ilahi dalam posisi otoritas, marilah kita menerimanya sebagai sebuah salib, seperti yang dilakukan St. Pius X ketika ia terpilih sebagai Paus. Namun marilah kita tetap rendah hati. Marilah kita memberi perintah dengan ramah dan lembut, dan bertindak tegas hanya jika benar-benar diperlukan.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy