| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 17 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah V

 
Minggu,  17 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah V
 
Apabila kita mengikuti Dia dari dekat, kita akan diizinkan memandang perayaan abadi. (St. Athanasius)
  

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)

Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.

Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.


Doa Pagi


Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan Diri-Nya sampai wafat, karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Gambar oleh kalhh dari Pixabay
Bacaan Injil tentang perempuan Samaria, orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja, terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24).
    
Tahun A
  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
   
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
    
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala kesalahannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
   
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
    
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa sebagai Sarana Keselamatan yang Diperlukan


Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0)



1. St Agustinus menyebut doa sebagai "kunci menuju Surga". Kita harus mengakui kebaikan Tuhan yang tak terbatas dalam memberikan kita sarana keselamatan yang begitu mudah, karena ketika Dia memberi kita doa, Dia memberi kita kunci menuju Kerajaan Surga-Nya. Dia mengajak kita berdoa dengan sungguh-sungguh. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Bdk. Mat 7:7; Luk 11:9) “Jika kamu meminta sesuatu kepada  minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” (Bdk. Yoh 16:23) “Berjaga-jaga dan berdoa, jangan sampai kamu masuk ke dalam pencobaan.” (Bdk. Mat 26:41; Markus 14:38)

Sabtu, 16 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 


Sabtu, 16 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila)


Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)

Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.

The waves of death rose about me; the pains of the netherworld surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy temple he heard my voice.


Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
           
Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)
    
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."
    
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Semangat Berdoa

 
Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com

1. Tuhan kita memperingatkan murid-murid-Nya bahwa “mereka harus selalu berdoa dan tidak putus asa.” (Lukas 18:1) Namun bagaimana kita bisa selalu berdoa? Seseorang mungkin memutuskan bahwa perintah ini dimaksudkan untuk para biarawan dan pertapa yang mengabdi pada kehidupan kontemplatif, dan bukan untuk manusia yang hidup di tengah kesibukan sehari-hari di dunia. Tapi ini tidak benar. Jika ditafsirkan dengan tepat, ajaran Kristus berlaku baik bagi semua orang. Kita harus selalu berdoa dalam artian kita harus tetap selalu bersatu dengan Tuhan dalam pikiran dan hati. “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Kor. 10:31) “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus” (Kol. 3:17) Dengan kata lain, apa pun yang kita lakukan, meskipun hal yang sangat sederhana seperti makan atau minum, kita harus melakukannya dalam nama Yesus dan untuk kemuliaan Allah. Ketika kita memahaminya dengan cara ini, ajaran Injil mengubah seluruh tindakan kita menjadi doa. Semangat doa hendaknya menemani kita kemana pun. Dalam semua tindakan dan percakapan kita, tidak peduli seberapa jauh kita melakukan perjalanan, kita harus tetap dekat dengan Yesus. Satu tindakan perhatian singkat kepada Tuhan, yang diulangi dari waktu ke waktu, sudah cukup untuk mengubah seluruh tindakan kita dan seluruh hidup kita menjadi doa yang terus-menerus.

Jumat, 15 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)

 

Jumat, 15 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)
 
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)

 
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.


Doa Pagi

Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                              
    
Credit: valokuvaus/istock.com
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22)   
  
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
    
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kamis, 14 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

 
Credit: wwing/istock.com  
Kamis, 14 Maret 2024
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
  
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)
    

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)

Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.
 
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
  
Doa Pagi

         
Allah Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga kami selalu menaati perintah-Mu dengan tulus ikhlas, agar dapat merayakan Paskah dengan hati murni. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
                               
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)
 
"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
  
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Menjauhkan diri dari hal-hal duniawi

 



1. Sulit sekali melepaskan diri dari urusan duniawi dan selalu bersatu dengan Tuhan. Meskipun demikian, St Ignatius dari Loyola sering berseru: "Betapa jeleknya bumi ketika saya melihat ke arah Surga!" Para Orang Kudus melihat hal-hal dunia ini dalam terang Allah. Mereka menyadari betapa tidak berartinya dunia ini jika dibandingkan dengan keagungan Tuhan yang tak terbatas. Mereka menyadari bahwa hal-hal duniawi tidak dapat memuaskan hati manusia dan tidak dapat meredakan kegelisahan jiwa yang diciptakan untuk Tuhan. Sebaliknya, kita menjadi terlalu terikat pada barang-barang duniawi. Mungkin saja hati kita terserap ke dalamnya. Mari kita renungkan betapa tidak pentingnya dunia ini. Ada berjuta-juta bintang di cakrawala, banyak di antaranya jauh lebih besar daripada bumi atau matahari kita. Beberapa, seperti Andromeda, berjarak 250.000 tahun cahaya dari kita; yang lain, seperti Segitiga, berjarak 280.000 tahun cahaya, sementara yang lain mungkin lebih jauh lagi. Semua benar-benar mematuhi rencana Penciptanya. Betapa kecilnya bumi kita jika dibandingkan! Betapa tidak berartinya diri kita sendiri! Mengapa kita harus begitu terikat pada hal-hal di bumi ini? Hanya Tuhan yang hebat. Hanya Dialah yang harus memenuhi pikiran dan hati kita. Kita diciptakan hanya untuk Dia.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy