Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com |
1. Sebagaimana setiap orang mempunyai ciri-ciri fisiknya masing-masing, ia juga mempunyai wataknya sendiri yang khas. Karakter kitalah yang membedakan kita dan menjadikan kita seperti ini. Temperamen dasar kita sendiri tidak baik atau buruk. Ini adalah watak jasmani dan rohani yang dapat mendorong kita ke arah kebajikan dan ke arah dosa. Tidak ada dua orang yang memiliki karakter yang persis sama, namun kita dapat membagi mereka ke dalam empat kategori utama. Tentu saja ini merupakan klasifikasi yang dibuat-buat, karena setiap orang, pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, mempunyai atribut-atribut yang sesuai dengan masing-masing kategori.
Secara garis besar kita dapat membedakan (1) tipe optimis, (2) tipe gugup, (3) tipe koleris, dan (4) tipe apatis. Orang yang termasuk dalam kategori pertama adalah orang yang periang, lincah, cerdas, dan sering kali terburu nafsu. Mereka mudah terdorong untuk mulai membidik tujuan yang baik atau buruk, namun biasanya mereka kurang memiliki keteguhan dan kegigihan dalam mencapai tujuan. Seringkali mereka dengan antusias terjun ke dalam suatu usaha, namun meninggalkannya karena kurangnya ketekunan. Pada kategori kedua, sistem saraf berkembang hingga tingkat yang sangat baik dibandingkan dengan bagian lain dari organisme manusia. Orang-orang ini sensitif daripada aktif. Pada saat-saat stabil, mereka dapat mencapai banyak hal dalam waktu yang sangat singkat. Namun mereka mudah patah semangat. Mereka rentan terhadap depresi dan sangat menderita, terkadang murni akibat imajinasi yang tidak teratur. Mereka membutuhkan simpati dan pengertian. Karakter koleris bersifat impulsif dan penuh gairah. Mereka mempunyai kemauan yang sangat besar, namun hal ini perlu dikendalikan dan dialihkan ke jalur yang benar agar tidak meluap ke dalam segala bentuk ekses. Sebaliknya, orang yang apatis adalah orang yang bodoh dan apatis. Mereka tidak pernah terburu-buru. Mereka tidak pernah bersemangat. Mereka dingin, penuh perhitungan, dan kurang antusias. Namun mereka adalah tuan bagi diri mereka sendiri dan jika mereka cerdas dan mampu, mereka dapat melakukan banyak pekerjaan dengan sedikit usaha dan berhasil keluar dari situasi yang paling sulit. Alangkah bermanfaatnya bagi manusia untuk mempelajari dan mengenal tabiatnya sendiri agar mampu membentuknya sebagaimana mestinya.