Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan)
Gereja merayakan misteri terbesar penebusan manusia setiap tahun pada trihari yang berlangsung dari Misa Perjamuan Malam Terakhir pada waktu Kamis Putih sampai dengan ibadat sore Minggu Paskah. Kurun waktu ini selayaknya bernama: "Trihari Penyaliban, Pemakaman dan Kebangkitan Kristus" (Bdk. SRC Decr. "Maxima redemptionis nostrae mysteria" (6-11-1955), AAS 47 (1955) 858; St. Agustinus, Epistola, 55, 24, PL 35, 215) ;juga disebut "Trihari Paskah", karena di dalamnya dipentaskan dan diwujudkan misteri Paskah, artinya, peralihan Tuhan dari dunia ini kepada Bapa. Oleh perayaan misteri ini, dalam tanda liturgis dan sakramental Gereja disatukan secara mesra dengan Kristus, mempelainya. (Perayaan Paskah dan persiapannya, No. 38)
Bethlehem - Lukisan modern dari pembasuhan Kaki pada perjamuan terakhir di gereja ortodoks Suriah oleh seniman K. Veniadis. Credit: sedmak/istock.com |
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati sumus.
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our salvation, life and resurrection, through whom we are saved and delivered.
Pengantar
Antifon Pembuka Misa Kamis Putih didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tetapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib. Pada Hari Raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Doa
Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.