Jumat, 29 Maret 2024
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
“Jangan pernah biarkan rumahmu tanpa salib di dindingnya, dengan tujuan agar semua orang yang memasukinya mengetahui bahwa kamu adalah murid Tuhan yang Tersalib, dan bahwa kamu tidak malu memilikinya.” (St Yohanes Maria Vianney)
|
Catholic Diocese of Saginaw | CC |
Pengantar
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta
Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup,
sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia,
menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.
Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus, menghormati salib-Nya, serta
mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tetapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)
5. Tidak dibuka dengan Ritus Pembuka dan Ritus Penutup.
Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan
ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun
melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan
tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat
tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya
melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka
lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka
berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada
siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe
tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan
biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup
mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia
tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak
tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga
kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas
Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan
keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing
mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya
kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan
penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang
memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank
arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di
antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak
ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia
akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan
terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang
dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang
yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak,
sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.