1. Tuhan selalu melihat kita, karena Dia ada dimana-mana. “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kis 17:28) Kita tidak ada, dan Dia menciptakan kita dari ketiadaan, dengan kemahakuasaan-Nya. Jika Dia tidak terus mendukung kita, kita akan kembali ke ketiadaan, karena perubahan adalah tindakan penciptaan yang berkelanjutan. Namun Dia telah memberi kita jiwa yang tidak berkematian, dan telah menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri agar kita dapat mengabdi, menikmati, dan mencintai-Nya selama-lamanya. Kita selalu berada dalam hadirat-Nya. Dia melihat dengan jelas segala sesuatu yang kita pikirkan, inginkan atau lakukan, bahkan tindakan kita yang paling rahasia dan tersembunyi. Apakah kita benar-benar memahami kebenaran yang luar biasa ini? Apakah kita menyadarinya setiap saat dalam hidup kita, dan apakah kita menjadikannya pedoman dalam berperilaku? Jika kita terus-menerus hidup di hadirat Allah, kehidupan kita akan menjadi kehidupan malaikat dan bukan kehidupan manusia, karena kita tidak akan lmembiarkan diri kita melakukan dosa sekecil apa pun atau bersalah atas pemikiran, perkataan, atau tindakan sekecil apa pun yang mungkin menyinggung perasaan-Nya. Semakin kita gagal dalam kesadaran akan kehadiran Tuhan, semakin tidak teratur tindakan kita. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk terus hidup di hadirat Tuhan dan mengarahkan seluruh pikiran, keinginan, dan tindakan kita kepada-Nya.
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.(Mzm 85:8)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kehadiran Tuhan
1. Tuhan selalu melihat kita, karena Dia ada dimana-mana. “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kis 17:28) Kita tidak ada, dan Dia menciptakan kita dari ketiadaan, dengan kemahakuasaan-Nya. Jika Dia tidak terus mendukung kita, kita akan kembali ke ketiadaan, karena perubahan adalah tindakan penciptaan yang berkelanjutan. Namun Dia telah memberi kita jiwa yang tidak berkematian, dan telah menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri agar kita dapat mengabdi, menikmati, dan mencintai-Nya selama-lamanya. Kita selalu berada dalam hadirat-Nya. Dia melihat dengan jelas segala sesuatu yang kita pikirkan, inginkan atau lakukan, bahkan tindakan kita yang paling rahasia dan tersembunyi. Apakah kita benar-benar memahami kebenaran yang luar biasa ini? Apakah kita menyadarinya setiap saat dalam hidup kita, dan apakah kita menjadikannya pedoman dalam berperilaku? Jika kita terus-menerus hidup di hadirat Allah, kehidupan kita akan menjadi kehidupan malaikat dan bukan kehidupan manusia, karena kita tidak akan lmembiarkan diri kita melakukan dosa sekecil apa pun atau bersalah atas pemikiran, perkataan, atau tindakan sekecil apa pun yang mungkin menyinggung perasaan-Nya. Semakin kita gagal dalam kesadaran akan kehadiran Tuhan, semakin tidak teratur tindakan kita. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk terus hidup di hadirat Tuhan dan mengarahkan seluruh pikiran, keinginan, dan tindakan kita kepada-Nya.
Senin, 01 April 2024 Hari Senin dalam Oktaf Paskah
Credit: pmmart/istock.com |
Senin, 01 April 2024
Hari Senin dalam Oktaf Paskah
Harapan akan kebangkitan Kristen diwarnai seluruhnya oleh
pertemuan-pertemuan dengan Kristus yang bangkit. -- Katekismus Gereja
Katolik, No. 995
Antifon Pembuka (bdk. Kel 13:5.9)
Tuhan telah mengantar kamu masuk ke tanah yang berlimpah-limpah susu dan
madu. Semoga hukum Tuhan kamu renungkan selalu. Alleluya.
The Lord has led you into a land flowing with milk and honey, that the law of the Lord may always be on your lips, alleluia.
Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau selalu menambah umat-Mu dengan anggota baru. Semoga kami, hamba-hamba-Mu ini, hidup sesuai dengan sakramen baptis yang telah kami terima dalam iman. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Sebagaimana adanya, Kebangkitan Yesus dari kematian adalah masalah iman.
Bagi kita yang percaya, tidak perlu penjelasan. Bagi mereka yang tidak percaya, tidak ada penjelasan yang mungkin.
Apa yang kita miliki sebagai bukti adalah catatan Tradisi Suci, Kitab Suci tentang orang-orang yang mengalami kebangkitan Kristus.
Namun, ada juga prajurit yang mengetahui apa yang terjadi, dan mereka pergi ke kota untuk memberi tahu imam-imam kepala dan tua-tua.
Kemudian setelah beberapa diskusi, para prajurit itu diberi sejumlah uang yang cukup besar dan diperintahkan untuk berbohong bahwa para murid datang pada malam hari dan mencuri tubuh Yesus.
Para prajurit mengambil uang itu dan melaksanakan instruksi. Dengan kata lain mereka "dibeli" dan mereka menjual diri mereka sendiri untuk sebuah kebohongan.
Tapi bukan hanya tentara yang bisa dibeli. Siapapun bisa dibeli asalkan harganya pas. Dan itu tidak perlu hanya dengan umpan uang.
Orang Kristen yang mengakui Kebangkitan Yesus juga dapat dibeli. Mereka dapat menjual diri mereka sendiri untuk kesenangan, keinginan, seks dan alkohol. Mereka juga dapat menjual diri mereka pada kebencian, keserakahan, kemalasan, kesombongan, nafsu, iri hati, dan kerakusan.
Yesus bangkit dari kematian untuk menaklukkan dosa dan kematian dan untuk memberi kita hidup baru.
Saat kita merayakan Kebangkitan, marilah kita memohon rahmat untuk menahan diri agar tidak dibeli oleh pencobaan dan dijual kepada dosa.
Marilah kita bersaksi tentang Kebangkitan Kristus dengan kehidupan yang murni dan suci. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut, takkan mati lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.
Tradisi Pemberkatan Keranjang Paskah pada hari Sabtu Suci
Kebiasaan memberkati makanan Paskah muncul dari puasa Prapaskah yang ketat di masa lalu, ketika daging, telur, lemak, dan makanan lainnya dilarang selama masa Prapaskah. Paskah dengan demikian disambut dengan penuh sukacita seperti hari kebangkitan Kristus dan berakhirnya puasa. Sukacita dan rasa syukur Gereja diungkapkan dalam kebiasaan menguduskan makanan pada perjamuan pertama Paskah ini.
Makna Kristiani dari Paskah dilambangkan dalam barang-barang yang digunakan dan makanan yang dipilih untuk tradisi Paskah khusus ini. Keranjang dilapisi dengan kain putih dan dihiasi pita, bunga, dan tanaman hijau untuk melambangkan musim semi, pembaruan, dan, tentu saja, Kebangkitan Yesus.
Minggu, 31 Maret 2024 HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN
HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN
Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)
Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.
Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.
Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...
Doa Pagi
Ya Allah, pada hari ini dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu Engkau telah menaklukkan kematian dan membuka bagi kami pintu keabadian. Semoga kami yang merayakan pesta Kebangkitan Tuhan dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang kehidupan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Lukisan dinding Kebangkitan di kostel gereja Svateho Cyrila Metodeje mungkin oleh František Sequens (sc. dari abad 19.). Credit: sedmak/istock.com |
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengapa Tuhan Menciptakan Kita
Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0) |
1. Tuhan berbahagia tanpa batas dalam diri-Nya sejak keabadian. Dia merenungkan Roh-Nya sendiri, yang mengandung segala keindahan dan kesempurnaan. Dalam kegembiraan yang tak terbayangkan dari kontemplasi ini, Dia menghasilkan gambaran hakikat diri-Nya yang merupakan Sabda Abadi, “kecemerlangan kemuliaan-Nya dan gambaran hakikat-Nya.” (Bdk. Ibr. 1:3) Ketika Dia merenungkan diri-Nya dalam Firman Kekal, Dia secara alami mengasihi diri-Nya sendiri. Kasih yang hakiki dan tak terhingga ini bermula dari Allah sebagai prinsip yang kekal sejauh Dia mengenal diri-Nya sendiri, dan dari situ bermula dari Bapa yang merenung dan Sabda yang direnungkan. Dalam lingkaran kehidupan ilahi yang misterius ini, Tuhan menikmati kebahagiaan kekal yang tak terhingga dan sempurna. Oleh karena itu, Dia tidak membutuhkan apa pun. Meskipun demikian, Dia ingin memancarkan keagungan kekuasaan, keindahan dan kebaikan-Nya bahkan ke luar diri-Nya. Dia menciptakan dunia dan menempatkan manusia di dalamnya sebagai makhluk yang berdaulat. Sayangnya, dosa mengganggu keberadaan kita dan menghilangkan keagungan rahmat ilahi, dan dengan cara ini melemahkan kedaulatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita atas semua makhluk lainnya. Namun Yesus, Sabda Kekal yang menjadi manusia, telah mengangkat kita sekali lagi ke martabat tertinggi sebagai anak-anak Allah dan ahli waris Surga. Perenungan ini hendaknya membangkitkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan di pihak kita, karena Dia telah memberi kita kehidupan dan menjadikan kita penguasa alam semesta. Hal-hal tersebut juga harus membuat kita sangat bersyukur kepada Yesus, karena dalam belas kasihan-Nya yang tak terbatas, Dia membangkitkan kita setelah kita terjatuh dan menebus kita dengan darah-Nya yang mulia.
Sabtu Malam, 30 Maret 2024 Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (1 Kor 15:3-5). (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus, No. 2),
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC by NC ND 2.0 |
Seluruh perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat Ilahi).
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke laut,
Tuhan itu kekuatan dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Dia Allahku, kupuji Dia;
Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang,
Tuhan, Itulah nama-Nya!
Kereta Firaun dan pasukannya dibuangnya ke dalam laut,
para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Tiberau.
3. Samudera raya untuk mereka,
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu,
tangan kanan-Mu ya Tuhan, menghancurkan musuh.
4. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka
dia atas gunung milik-Mu sendiri,
di tempat yang telah Kau kediaman-Mu,
di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.
Tuhan memerintah selama-lamanya.
Sabtu Pagi-Sore, 30 Maret 2024 Hari Sabtu Suci
Allah yang kekal dan kuasa, Putra-Mu yang tunggal telah turun ke alam maut dan naik kembali dengan mulia. Semoga semua orang beriman yang telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan bangkit pula bersama Dia kepada kehidupan abadi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Credit: PaulCalbar/istock.com |
Sabtu Suci adalah selingan antara rasa sakit kematian Yesus dan sukacita kebangkitan-Nya. Tidak ada liturgi yang dirayakan pada pagi hingga sore hari. Dalam penantian yang hening, komunitas Kristen menghidupkan kembali kehilangan murid-murid Kristus ketika ingatan dan meditasi. Pada hari Sabtu Suci Gereja tinggal di makam Tuhan, merenungkan penderitaan, wafat dan turun-Nya ke alam maut (Bdk. Missale Romanum, Sabbato sancto; Symbolum Apostolorum; 1 Ptr 3:19) dan menantikan kebangkitan-Nya dengan puasa dan doa. Amat dianjurkan, untuk merayakan ibadat bacaan dan ibadat pagi bersama jemaat (Bdk. PPP No. 40). Di mana hal ini tak mungkin, hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai dengan misteri hari ini. Gambar Kristus - pada salib, beristirahat di makam atau turun ke alam maut -, yang menjelaskan misteri Sabtu Paskah, atau juga gambar Bunda berduka, dapat dipasang dalam gereja untuk dihormati kaum beriman. Pada hari ini Gereja tak merayakan Kurban Misa. (Missale Romanum, Sabbato sancto). Komuni Suci hanya dapat diberikan sebagai bekal suci. Perayaan sakramen perkawinan dan sakramen-sakramen lain, kecuali sakramen tobat dan orang sakit, tak boleh diberikan. (Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 73-75).
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati