Jumat, 19 April 2024 Hari Biasa Pekan III Paskah

 
Jumat, 19 April 2024
Hari Biasa Pekan III Paskah
  
Di kayu Salib, Kristus memperoleh kemenangan yang dinyatakan melalui kemenangan-Nya atas kematian, yaitu Kebangkitan-Nya. (Paus Benediktus XVI, Homili, Misa Pemakaman Kardinal Luigi Poggi, 7 Mei 2010)
 
Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan. Alleluya.

Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.


Doa Pagi

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Credit: Sidney de Almeida/istock.com

Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-20)
   
"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."
     
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Paskah: Warta Perdamaian

 

Karya: DarleneSanguenza/istock.com

1. Ketika Yesus dilahirkan di palungan di Betlehem, langit bersinar cemerlang dan para Malaikat turun sambil bernyanyi: "Kemuliaan kepada Allah di surga dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya"  Ketika Tuhan kita bangkit dari kematian, Dia menyapa para Rasul dengan kata-kata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kedamaian adalah anugerah dari Tuhan; hanya Dia yang mampu memberikan kedamaian sejati. Kedamaian dunia ini mempunyai nilai tertentu, namun tidak sebanding dengan kedamaian sejati dan kepuasan jiwa yang dapat Tuhan berikan kepada kita. Inilah sebabnya Yesus berkata kepada para Rasul-Nya: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27) Kedamaian duniawi bersifat eksternal dan dapat diganggu atau dihancurkan oleh manusia, namun kedamaian Tuhan bersifat internal dan tidak ada yang dapat menghancurkannya kecuali dosa. Ada kemungkinan untuk dianiaya dan difitnah namun tetap menjaga kedamaian batin, seperti yang dilakukan para Martir dan Orang Kudus dalam kesulitan. Kedamaian batin inilah yang harus kita capai. Kita akan benar-benar merasa puas ketika kita telah mencapainya, karena, seperti yang dikatakan St. Thomas, “kepenuhan sukacita adalah kedamaian.” (Summa, I-II, q. 70, a. 3) St Thomas mendefinisikan perdamaian sebagai "tranquillitas ordinis," (Summa, II-II, q. 29, a.1 ad. 1) yaitu "ketenangan ketertiban; " St Agustinus menyebutnya "ordinata corcordia," (De Civitate Dei, XIX:13) yaitu "harmoni yang tertata". Tidaklah cukup jika keharmonisan dan ketertiban ini ditegakkan secara lahiriah di antara manusia. Harmoni dan keteraturan ini harus memerintah pertama-tama dalam pikiran, hati, dan tindakan kita.

Kamis, 18 April 2024 Hari Biasa Pekan III Paskah

 


Kamis, 18 April 2024
Hari Biasa Pekan III Paskah
  
Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)
 
Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)
 
Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.
 
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.
  
Doa Pagi
  
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
   
Credit: wideonet/istock.com

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)    

 
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
    
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Arti Paskah

 
Credit: Creative design 2017/istock.com

1. Gereja menghiasi dirinya dalam rangkaian perayaan. Hilang sudah ratapan panjang lebar pada Sabtu Suci dan pembacaan Sengsara yang menyedihkan, dan sebagai gantinya adalah seruan gembira Alleluya, himne kemenangan atas maut dan dosa. Namun, kegembiraan Paskah yang sejati tidak hanya terletak pada perayaan lahiriah saja, melainkan juga pada kegembiraan rohani jiwa. Sebagaimana Yesus telah mengalahkan maut dan dosa, maka kita juga harus menyucikan diri kita dari setiap jejak rasa bersalah melalui Pengakuan Dosa yang baik dan harus yakin bahwa hal ini akan menghasilkan perbaikan praktis dalam hidup kita. Kita hendaknya menghampiri Yesus dalam Ekaristi Mahakudus dengan semangat dan kerendahan hati yang lebih besar, dan dengan keyakinan yang lebih besar akan kebaikan dan belas kasihan-Nya. Ketika kita telah menerima Dia ke dalam hati kita, kita harus memohon kepada-Nya untuk memperbaharui dan mengubah kita di dalam diri-Nya. Dia adalah segalanya, dan kita bukan apa-apa tanpa Dia. Dia kuat; kita lemah. Kita hanya mampu melakukan kebaikan dengan keinginan-keinginan kita yang lemah, namun Dia dapat menjadikan keinginan-keinginan tersebut menjadi efektif melalui kasih karunia-Nya. Kita tidak boleh puas dengan membuat resolusi umum ketika kita mengaku dosa dan menerima Komuni Kudus pada hari Paskah. Kita harus memeriksa kedalaman jiwa kita dan menemukan dosa yang paling sering kita lakukan dan kebajikan yang pada dasarnya tidak kita miliki. Sebagai hasil dari penyelidikan kita, kita harus membentuk resolusi khusus untuk memerangi dosa ini dan mempraktikkan kebajikan ini. Hanya dengan cara inilah perayaan Paskah kita dapat meresmikan awal pembaharuan diri yang sejati, yang setiap hari semakin mendapat momentum hingga menjadi kebangkitan rohani yang sesungguhnya. Ini akan menjadi perjuangan berat yang memerlukan kewaspadaan terus-menerus dan kesiapan untuk memulai lagi setiap kali kita menyadari bahwa kita telah terjatuh. Hal ini memerlukan semangat doa yang tiada henti, namun kemenangan akhir akan membawa kita pada kebahagiaan sehingga jika dibandingkan kesenangan duniawi akan terasa hampa dan ilusi.

Rabu, 17 April 2024 Hari Biasa Pekan III Paskah

 
Rabu, 17 April 2024
Hari Biasa Pekan III Paskah
 
     “Dari hati Yesus yang penuh kasih karunia-Nya yang tak terhitung jumlahnya datang kepada kita—rahmat-Nya, sakramen-sakramen, karya supernatural penebusan kita. Banyak tindakan kerahiman dan belas kasih-Nya, yang kita baca di halaman-halaman Injil, menunjukkan kepada kita betapa besarnya cinta yang ditanggungkan oleh hati-Nya bagi kita. Yang terbesar dari semua karunia-Nya kepada kita adalah Ekaristi, karena dalam Ekaristi Dia memberi kita bukan hanya karunia-Nya, tetapi diri-Nya sendiri, Sang Pencipta semua karunia ini.” — Antonio Kardinal Bacci
  
Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
  
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kristus Menampakkan Diri kepada Para Rasul setelah Kebangkitan    
Artist Szymon Czechowicz  (1689–1775 public domain) 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)    
 
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
       
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Selasa, 16 April 2024 Hari Biasa Pekan III Paskah

 

Selasa, 16 April 2024
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Bernyanyilah dengan suaramu; bernyanyilah dengan hatimu” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus, alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
   
 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
     
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 15 - 21 April 2024

Senin, 15 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 6:8-15; Mzm 119:23-24,26-27,29-30; Yoh 6:22-29. 

Selasa, 16 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 7:51-8:1a; Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh 6:30-35. 

Rabu, 17 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 8:1b-8; Mzm 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh 6:35-40

Kamis, 18 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 8:26-40; Mzm 66:8-9,16-17,20; Yoh 6:44-51. 

Jumat, 19 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 9:1-20; Mzm 117:1.2; Yoh 6:52-59. 

Sabtu, 20 April 2024: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 9:31-42; Mzm 116:12-13,14-15.16-17; Yoh 6:60-69. 

Minggu, 21 April 2024: Hari Minggu Paskah IV (P).
Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18. 
 
Credit: PaoloGaetano/istock.com
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy