Rabu, 24 April 2024 Hari Biasa Pekan IV Paskah

 

Mother Angelica

Rabu, 24 April 2024
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  
“Betapa baiknya Kristus yang telah memberikan sakramen-sakramen bagi Gereja-Nya! Sakramen-sakramen itu merupakan obat bagi segala keperluan kita. Muliakanlah sakramen-sakramen itu dan bersyukurlah kepada Allah dan Gereja-Nya.” — St. Josemaria Escriva
   

Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)

Aku hendak memuji Engkau, Ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku, alleluya.
    
Doa Pagi
  
Allah Bapa kami, Engkaulah kehidupan umat beriman, kemegahan orang-orang kecil dan kebahagiaan orang-orang saleh. Dengarkanlah kami yang haus akan janji-Mu dan puaskanlah kami dengan kelimpahan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a)
   
 
"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."
  
Pada waktu itu firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
atau Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan; kiranya bangsa-bangsa semua bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Selasa, 23 April 2024 Hari Biasa Pekan IV Paskah

 
Selasa, 23 April 2024
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  
“Yesus tetap berada dalam Ekaristi untuk cinta ... untukmu. Dia tetap pada pendirian-Nya, meski mengetahui bagaimana orang-orang Yahudi akan memperlakukan-Nya ... dan bagaimana engkau akan memperlakukan-Nya. Dia tetap sehingga engkau bisa menyantap-Nya, sehingga engkau bisa mengunjungi-Nya dan mengatakan kepada-Nya apa yang terjadi padamu; dan agar engkau dapat berbicara kepada-Nya seperti engkau berdoa di dekat tabernakel, dan seperti engkau menerima-Nya secara sakramental; dan agar engkau dapat semakin jatuh cinta setiap hari dan membuat jiwa-jiwa lain, dan banyak jiwa, mengikuti jalan yang sama.” — St. Josemaria Escriva
     
Antifon Pembuka (Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, kami merayakan misteri kebangkitan Tuhan dengan penuh rasa syukur. Semoga kami layak menikmati sukacita penebusan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      

  

Public Domain  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)    

 
"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."
       
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Senin, 22 April 2024 Hari Biasa Pekan IV Paskah

 
Senin, 22 April 2024
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Barangsiapa mengikuti Yesus dengan hati tak terbagi, ia diberi makan di padang rumput yang selalu hijau." (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (Rm 6:9)

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan nafas kehidupan-Mu yang suci. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

SF Diocese
Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)

"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 22 - 28 April 2024

Senin, 22 April 2024: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 11:1-18; Mzm 42:2-3; 43:3,4; Yoh 10:1-10. 

Selasa, 23 April 2024: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30. 

Rabu, 24 April 2024: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P). 
Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50.

Kamis, 25 April 2024: Pesta St. Markus, Penulis Injil (M).
1Ptr 5:5b-14; Mzm. 89:2-3,6-7,16-17; Mrk 16:15-20. 
 
Jumat, 26 April 2024: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P). 
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6. 

Sabtu, 27 April 2024: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14. 

Minggu, 28 April 2024: HARI MINGGU PASKAH V (P).
Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; 1Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8. 
 
Karya: EvgeniyaTiplyashina/istockphoto.com
 

Minggu, 21 April 2024 Hari Minggu Paskah IV

 
Minggu, 21 April 2024
Hari Minggu Paskah IV

“Kristus yang bangkit sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi dengan tubuh kebangkitan-Nya yang diletakkan dalam tangan kita untuk menarik kita keluar dari diri kita sendiri, untuk mempersatukan kita ke dalam tubuh keabadian-Nya dan dengan demikian menghantar kita ke hidup yang baru.” — Paus Benediktus XVI


Antifon Pembuka (Mzm 33:5-6)

Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, oleh Firman Tuhan langit dijadikan, alleluya.

The merciful love of the Lord fills the earth; by the word of the Lord the heavens were made, alleluia.

Misericordia Domini plena est terra, alleluia: verbo Dei cæli firmati sunt, alleluia, alleluia.


Doa Pagi

   
Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu yang telah wafat dan bangkit, Engkau telah membuka jalan keselamatan bagi kami. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mengikuti jejak-Nya, mencintai sesama secara tulus kendati harus disertai dengan pengorbanan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Jean Baptiste de Champaigne | Public Domain

Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:8-12)    
 
"Hanya Yesuslah sumber keselamatan."
      
Tatkala dihadapkan Mahkamah Agama Yahudi karena telah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus berkata, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati. Karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Sabtu, 20 April 2024 Hari Biasa Pekan III Paskah

 
Sabtu, 20 April 2024
Hari Biasa Pekan III Paskah
 
                 
“Ada tiga misteri besar yang menunjukkan kepada kita secara khusus kasih Allah yang tak terbatas bagi kita dan menunjukkan, meskipun dengan cara yang tidak dapat kita pahami dengan jelas, bahwa Dia adalah kasih itu sendiri. ‘Allah adalah kasih.’ (1 Yohanes 4:8) Ketiga misteri ini adalah penciptaan, inkarnasi, dan Ekaristi. Tuhan, yang sempurna dan bahagia tanpa batas dalam diri-Nya, ingin memberikan sesuatu dari kesempurnaan-Nya yang tak terbatas. Dia menciptakan alam semesta dan membuat manusia menguasainya. Namun, manusia yang tidak tahu berterima kasih memisahkan dirinya dari Allah karena dosa. Dia tenggelam dalam jurang kejahatan yang darinya dia tidak mampu bangkit untuk kembali kepada Allah, satu-satunya kebaikannya. Kemudian Allah, dalam tindakan cinta misterius lainnya, menjadi manusia. Sabda Kekal mengambil wujud manusia, mengajari kita jalan ke surga, memberi kita sarana untuk mencapainya, dan wafat untuk dosa-dosa kita di salib. Kita tidak pernah bisa cukup merenungkan misteri kasih yang mendalam ini.” — Antonio Kardinal Bacci
        
Antifon Pembuka (lih. Kol 2:12)
     
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia pula berkat kepercayaan kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari alam maut. Alleluya.
       
Doa Pembuka
      
Allah Bapa Mahabaik, dalam pembaptisan Engkau memberi hidup baru bagi orang yang percaya kepada-Mu. Lindungilah kami semua, yang dilahirkan kembali dalam Kristus dan dibebaskan dari kesesatan. Semoga kami semakin setia memelihara rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
                
Credit: wideonet/istock.com


Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:31-42)
    
"Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar, oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."
   
Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan kemana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Kata Petrus kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, dalam bahasa Yunani: Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Adapun Lida dekat dengan Yope. Maka ketika murid-murid mendengar bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, “Segeralah datang ke tempat kami.” Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas, dan semua janda datang berdiri di dekatnya. Sambil menangis, mereka menunjukkan kepada Petrus semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Tetapi Petrus menyuruh mereka keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kmudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata, “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya, dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu ia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope, dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Sesudah peristiwa itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Mempraktikkan Kekristenan

 
Di belakang altar di Gereja Legazpi, Bicol, Filipina terdapat rangkaian mural kaca patri dan patung Yesus Kristus. (Foto: Wayne S. Grazio/flickr  (CC BY-NC-ND 2.0)

1. Bayangkan apa jadinya dunia jika Injil Kristus dipraktikkan secara keseluruhan di mana pun dan oleh semua orang. Tentu saja surga ini tidak akan menjadi surga dunia yang lain, karena penderitaan dan kematian adalah warisan dosa dan Tuhan kita tidak menghapuskan hal-hal ini ketika Dia menebus kita, namun menjadikan hal-hal tersebut sebagai elemen penting dalam penyucian dan peningkatan spiritual kita. Namun demikian, praktik kekristenan secara penuh akan mengubah dunia. Sedikit refleksi akan meyakinkan kita akan hal ini. Manusia akan mencintai Tuhan di atas segalanya dan mencintai sesamanya seperti dirinya sendiri. Kasih Tuhan yang tulus dan berkobar-kobar akan menghilangkan kejahatan, kebrutalan dan segala bentuk amoralitas. Kecintaan terhadap sesama akan membuat manusia menjadi bersaudara secara nyata, sehingga tidak ada lagi peperangan dan ancaman konflik. Kekayaan yang sangat besar yang dihamburkan untuk senjata pemusnah kemudian dapat dialihkan untuk perbuatan baik. Tidak akan ada lagi kemiskinan, karena jika manusia saling mencintai, maka mereka yang mempunyai lebih dari cukup akan memberi kepada mereka yang berkekurangan. Tidak akan ada lagi penjara karena tidak akan ada lagi penjahat. Tidak perlu ada kepolisian karena setiap orang akan melakukan tugasnya atas kemauannya sendiri. Pemerintahan kasih, yaitu pemerintahan Yesus Kristus, akan menang di bumi. Kekayaan yang berlebih-lebihan dan kecintaan yang egois akan kemudahan dan kesenangan akan hilang di satu sisi, sementara di sisi lain kebutuhan ekstrim dari mereka yang tidak pernah yakin akan makanan, atau tempat tinggal, akan diredakan sampai mereka dibesarkan. pada standar hidup yang sesuai dengan hukum Tuhan dan martabat manusia. Kasih terhadap sesama seperti diri sendiri akan menyelesaikan setiap permasalahan individu dan sosial dalam kehidupan ini. Laki-laki akan tumbuh menjadi komunitas saudara yang luas tanpa hambatan kebencian, keegoisan, dan keserakahan. Ini bukanlah mimpi utopis, karena ini adalah ajaran Injil yang jelas. Yesus tidak memberitakan hal yang mustahil. Dia mengajari kita standar kehidupan sempurna yang wajib kita coba dan jalani.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy