Rabu, 12 Juni 2024
Hari Biasa Pekan X
Di dalam pembaptisan kita pun telah melewati air Sungai Yordan, dan
kepada kita Tuhan menjanjikan berkat yang lebih besar dan lebih tinggi.
(Origenes)
Antifon Pembuka (Mzm 16:11)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan-jalan kehidupan. Di hadapan-Mu
terdapat sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.
Doa Pagi
Allah Yang Mahaesa, hukum dan nubuat para nabi telah terlaksana dalam
diri Yesus, Tuhan kami. Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih, yang
pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami menuju keabadian. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:20-39)
"Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat."
Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan
mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh
rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan
bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal,
ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu
Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal
sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima
puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor
lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya,
menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api.
Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu
api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil
nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang
menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya:
"Baiklah demikian!" Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu:
"Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.
Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh
api." Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya
dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal,
jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab.
Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat
mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya:
"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung,
mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan
belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh
dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga
darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka
kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada
suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia
kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah
seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang
telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut
jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman
TUHAN: "Engkau akan bernama Israel ." -- Ia mendirikan batu-batu itu
menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah
itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong
lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah
itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke
atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk
kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!"
Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir
sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian
pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini
biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel
dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan
segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa
ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang
membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar
habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang
dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian
itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah
Allah!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.