Hari Biasa Pekan XII
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah kepada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, "Tuhan, Tuhan" akan masuk Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon datanglah memberikan sabda penghiburan, bila kami hidup terancam perang dan penderitaan. Semoga kami Kauberi pengharapan hidup pada Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com |
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.