Minggu, 01 September 2024
Hari Minggu Biasa XXII
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan
punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa.
Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota
umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan
yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus
dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu,
dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah
sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat
yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah
sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter,
seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus
ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum,
Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari
berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang
hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu
berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you
are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.
Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine
suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik.
Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman
kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan
memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1-2.6-8)
"Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya,
“Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan
kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup, dan memasuki serta
menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek
moyangmu. Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu, dan
janganlah kamu menguranginya; dengan demikian kamu berpegang pada
perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Lakukanlah itu
dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal
budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini
mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang
bijaksana dan berakal budi! Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai
allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap
kali kita berseru kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai
ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum yang
kubentangkan kepadamu pada hari ini?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, ¾, PS 848
Ref. Tuhan, siapa boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Atau Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak
menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela
kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi
menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima
suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak
akan goyah selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:17-18.21b-22.27)
"Hendaklah kamu menjadi pelaku firman."
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap pemberian yang baik dan setiap
anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan pertukaran. Atas
kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara
semua ciptaan-Nya. Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam
dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Hendaklah kamu menjadi
pelaku firman, dan bukan hanya pendengar! Sebab jika tidak demikian,
kamu menipu diri sendiri. Ibadah sejati dan tak bercela di hadapan
Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemari oleh
dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.