|
Benedict XVI - The Court of the Gentiles |
Sabtu, 14 September 2024
Pesta Pemuliaan Salib Suci
“Salib adalah Kurban Kristus yang unik, “satu-satunya pengantara antara
Allah dan manusia” (1 Tim 2:5). Tetapi karena dalam Pribadi ilahi-Nya
yang menjadi manusia, Ia dalam suatu cara telah menyatukan diri-Nya
dengan setiap manusia, “Kemungkinan untuk menjadi rekan, dalam cara yang
diketahui Allah, dalam misteri Paskah” ditawarkan kepada setiap manusia
(GS 22,2). Yesus mengajak murid-murid-Nya, untuk “memanggul salibnya”
dan mengikuti Dia (Mat 16:24), karena “Kristus pun telah menderita untuk
[kita] dan telah meninggalkan teladan bagi [kita], supaya [kita]
mengikuti jejak-Nya” (1 Ptr 2:21). Ia ingin mengikut-sertakan dalam
kurban penebusan-Nya ini, pada tempat pertama, orang-orang yang menjadi
ahli waris-Nya (Bdk. Mrk 10:39; Yoh 21:18-19; Kol 1:24) Hal ini dicapai
secara sangat mendalam oleh Ibu-Nya, yang dihubungkan dengan lebih
intim daripada siapapun dalam misteri penderitaan-Nya yang menebus
manusia (Bdk. Luk 2:35)” (St. Rosa dari Lima).
Antifon Pembuka (Gal 6:14)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus pohon keselamatan,
kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our
salvation, life and resurrection, through whom we are saved and
delivered.
Ref. Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu
Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem
salvati, et liberati sumus.
Ayat.
1. Deus misereatur nostri, et benedicat nobis: illuminet vultum suum super nos, et misereatur nostri.
2. Ut cognoscamus in terra viam tuam: in omnibus gentibus salutare tuum.
3. Confiteantur tibi populi, Deus: confiteantur tibi populi omnes.
Pada Misa ini Madah Kemuliaan dinyanyikan/didaraskan, Syahadat ditiadakan.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menghendaki Putra Tunggal-Mu menanggung salib demi
keselamatan umat manusia. Perkenankanlah kami, yang menghormati misteri
salib Putra-Mu di dunia, kelak menerima anugerah penebusan di surga. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
"Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu."
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah
Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat
menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan
Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati
di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air!
Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular
tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari
orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa
dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan
dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini
dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah
Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang;
maka setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap
hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang.
Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu,
tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.