Minggu, 29 September 2024 Hari Minggu Biasa XXVI

 
Minggu, 22 September 2024
Hari Minggu Biasa XXVI

"Kekacauan dalam masyarakat adalah hasil dari kekacauan dalam keluarga."—St. Angela Merici
  

Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan perlakukanlah kami seturut besarnya belas kasih-Mu.

All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment, for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But give glory to your name and deal with us according to the bounty of your mercy.

Omnia quæ fecisti nobis, Domine, in vero iudicio fecisti, quia peccavimus tibi, et mandatis tuis non obedivimus: sed da gloriam nomini tuo, et fac nobiscum secundum multitudinem misericordiæ tuæ.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk berbuat baik. Semoga kami senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan yang Kauberikan kepada kami itu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Bilangan (11:25-29)
    
   
“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi!”
    
Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa, “Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!” Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, “Tuhanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa berkata kepadanya, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 28 September 2024 St. Wenseslaus, Martir dan St. Laurensius, Ruiz dan Para Martir Jepang

 
Ablakok | CC BY-SA 4.0
Hari ini Gereja memperingati St. Wenseslaus, santo pelindung Bohemia, yang sekarang menjadi Republik Ceko. St. Wenseslaus adalah Adipati Bohemia selama dekade-dekade awal Kekristenan di wilayah tersebut. Sebelumnya Bohemia dan wilayah sekitarnya telah menjadi penyembah berhala dan pada masa pemerintahan St. Wenseslaus, masih ada cukup banyak penyembah berhala yang tinggal di wilayah tersebut. Masih ada konflik antara orang Kristen dan penyembah berhala di Bohemia dan pada awal pemerintahannya, ibunya yang kuat dan berpengaruh yang memihak pada orang-orang penyembah berhala mencoba menganiaya orang-orang Kristen, tetapi digagalkan dan dia diasingkan oleh para bangsawan dan bangsawan Kristen.

Sabtu, 28 September 2024 Hari Biasa Pekan XXV

 
Sabtu, 28 September 2024
Hari Biasa Pekan XXV
  
“Janganlah kita tergesa-gesa, seolah-olah waktu yang dipersembahkan kepada Kristus dalam doa hening adalah waktu yang terbuang sia-sia. Sebaliknya, justru pada saat itulah buah-buah pelayanan pastoral yang paling mengagumkan lahir. Tidak perlu berkecil hati karena kenyataan bahwa doa membutuhkan usaha, atau karena kesan bahwa Yesus tetap diam. Dia memang diam, tetapi Dia sedang bekerja.” - Paus Benediktus XVI, Pelayaran Apostolik di Polandia: Pertemuan dengan Para Klerus di Katedral St. Yohanes, Warsawa, 25 Mei 2006..
    

Antifon Pembuka (Pkh 12:8)

Kesia-siaan atas kesiaa-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan.
  
Doa Pagi
    
   Allah Bapa kami yang Mahabaik, berkenanlah membuka telinga kami, agar dapat mendengar sabda-Mu, dan berilah kami kekuatan, agar dapat menyerupai Yesus Mesias, Hamba Kedamaian, yang membuka pandangan baru penuh harapan untuk hari kemudian. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
                
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (11:9-12:8)
    
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah."
     
Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, ‘Tiada kesenangan bagiku di dalamnya’, sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 27 September 2024 St. Vinsensius a Paulo, Imam

 
Public Domain
 Hari ini, Gereja memperingati St. Vinsensius a Paulo, seorang imam suci yang terkenal dan yang hidupnya sungguh patut dicontoh dan seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua. St. Vinsensius a Paulo dikenang terutama karena karya-karya amalnya yang luar biasa, kerendahan hatinya, dedikasinya yang besar, dan imannya kepada Tuhan, yang mengilhami banyak orang lain untuk mengikuti jejaknya. 
        
 Ia lahir pada tahun 1580, Vinsensius ditahbiskan ketika dia baru berusia dua puluh tahun dan diangkat menjadi imam Ratu Margaret dari Valois. Dia kemudian menjadi imam pribadi Keluarga Gondi yang berkuasa. St. Vinsensius a Paulo mengalami perbudakan selama tahun-tahun awal hidupnya, ketika ia ditawan oleh bajak laut dalam perjalanannya. Ia diwariskan dari tuan ke tuan, sampai tuan terakhirnya dan keluarganya begitu terkesan dengan imannya yang besar, dan kebajikan-kebajikan yang patut dicontoh yang ia tunjukkan, sehingga mereka semua bertobat kepada imannya dan St. Vinsensius a Paulo memperoleh kembali kebebasannya. St. Vinsensius a Paulo melanjutkan karya-karya amalnya, dan membantu orang-orang miskin dan lemah, mengingat cobaan dan tantangannya sendiri dalam perbudakan.

Jumat, 27 September 2024 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam


Jumat, 27 September 2024
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

“Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin” (St. Vinsensius a Paulo)
  

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

      
   
Doa Pagi

Allah Bapa, Pembela kaum papa, Engkau telah membina Santo Vinsensius, imam-Mu, dalam kegiatan kerasulan menyelamatkan orang miskin dan mendidik rohaniwan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama, mengasihi dan dikasihinya dan melaksanakan ajarannya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    

Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat (Misionaris) atau Para Kudus (Pelaku Karya Amal), misalnya: 1 Kor 1:26-31; Mzm 112:1-2.3-4.5-7a.7b-8.9; R: 1a; Mat 9:35-38.


   
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (3:1-11)
   
"Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya."
   
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 26 September 2024 St. Kosmas dan Damianus, Martir

 
 
 
Hari ini, Gereja memperingati St. Kosmas dan St. Damianus, yang iman dan pengabdiannya kepada Tuhan, serta tindakan dan kontribusinya kepada sesama saudara dan saudari, sesama umat beriman kepada Tuhan, hendaknya menginspirasi semua orang. kita untuk menjalani kehidupan kita sendiri dengan setia dan layak bagi Tuhan. Mereka lahir di Aegeae, saat ini bernama Yumurtalık (sekarang Turki), mereka memiliki tiga saudara laki-laki lainnya: Anthimus, Leontius dan Euprepius. Ayah mereka telah menjadi martir dalam salah satu penganiayaan terhadap umat Kristen atas perintah kaisar Diocletian. Ibu mereka, Theodota, dihormati sebagai orang kudus di Gereja Ordodoks. St. Kosmas dan St. Damianus dikenal sebagai sepasang saudara kembar yang sama-sama berprofesi sebagai dokter, terkenal karena kepedulian mereka terhadap orang sakit dan orang yang membutuhkan di komunitasnya, karena mereka memberikan perawatan terhadap penyakit fisik masyarakat, dan memberi perawatan gratis kepada masyarakat miskin dan mereka yang tidak mampu untuk disembuhkan. Keajaiban diberikan kepada mereka, dan banyak yang datang kepada mereka untuk meminta bantuan. Pengabdian kepada para martir ini tersebar luas dan, bersama Santo Lukas Penginjil dan Santo Pantaleon, mereka dihormati sebagai santo pelindung para dokter dan apoteker. St Kosmas dan Damianus dimasukkan dalam Kanon Romawi (Doa Syukur Agung Pertama).

Kamis, 26 September 2024 Hari Biasa Pekan XXV

 
Kamis, 26 September 2024
Hari Biasa Pekan XXV
   
”Tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa jika tidak mempunyai Gereja sebagai Bunda” (St. Siprianus)
    

Antifon Pembuka (
Pkh 1:9)
    
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah terjadi akan terjadi lagi; tiada sesuatu pun yang baru di dunia ini.
  
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami mengimani Dia, yang bagaikan Elia baru, mengajar kami menikmati kehadiran-Mu di tengah-tengah kami, yaitu Yesus Putra-Mu yang membaptis kami dengan Roh Kudus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
Credit:ThamKC/istock.com
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2-11)
    
"Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari."
     
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy