Santo Petrus Damianus kemudian mengabdikan dirinya kepada Gereja pertama-tama sebagai seorang religius teladan dan kemudian sebagai seorang reformis yang berdedikasi, membantu Gereja dalam proses reformasinya terutama terhadap para pemimpin yang korup. Saat itu, korupsi kejahatan duniawi, keterikatan, ambisi dan dosa perlahan-lahan merayap ke dalam Gereja dan ke dalam berbagai komunitasnya, mempengaruhi baik klerus maupun awam. Santo Petrus Damianus membantu mereformasi Gereja melalui visi dan keinginannya yang besar untuk membasmi dari Gereja korupsi dan kejahatan duniawi yang telah menyebabkan begitu banyak skandal dan bagi begitu banyak umat beriman jatuh ke dalam dosa dan jalan yang jahat. Dia membasmi praktik korupsi dan membantu meluruskan jalan banyak umat beriman, dalam berbagai kapasitasnya sebagai utusan dan wakil Kepausan, dan sebagai anggota Dewan Kardinal, perannya sebagai Kardinal dan karenanya orang kepercayaan dan penasihat dekat Kepausan penting dalam penegakan kembali ketertiban dan kebajikan dalam kehidupan Gereja pada masa itu. Dan terlepas dari jabatannya yang tinggi dan posisinya yang berpengaruh, St. Petrus Damianus tetap rendah hati dan sepenuhnya berkomitmen pada panggilannya, dan tidak terpengaruh oleh godaan duniawi akan kekuasaan dan kemuliaan.
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.(Mzm 85:8)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Orang Kudus hari ini: 21 Februari 2025 St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja
Jumat, 21 Februari 2025 Hari Biasa Pekan VI
Hari Biasa Pekan VI
Seluruh kehidupan orang Kristiani yang baik itu merupakan dambaan suci. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)
Allah Bapa sumber cinta kasih, ajarilah kami bahasa Yesus Putra-Mu. Semoga kata-kata penuh kesabaran dan pemaafan selalu diletakkan pada lidah kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kamis, 20 Februari 2025 Hari Biasa Pekan VI
Hari Biasa Pekan VI
Hendaklah lidahmu hanya mengatakan apa yang benar, hingga kamu menjauhi dosa dan tidak tergelincir dalam cakap hampa. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Kej 9:9.11.13)
Allah Bapa Mahabaik, berilah kiranya kami sabda-Mu dan sesuaikanlah kami dengan Putra-Mu. Semoga kedamaian di dunia ini menjadi tanda kesanggupan-Mu kepada kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
![]() |
Fr Lawrence Lew, O.P.-(CC BY-NC-ND 2.0) |
Bacaan dari Kitab Kejadian (9:1-13)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Rabu, 19 Februari 2025 Hari Biasa Pekan VI
Hari Biasa Pekan VI
“Manusia itu seumpama piala! Di dalam dirinya Tuhan mempersatukan Diri-Nya sebagai Pencipta dengan makhluk sebagai ciptaan.” (St. Prokopius dari Gaza)
Antifon Pembuka (Mzm 116:18-19)
Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran bait Allah.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahasetia, Engkau selalu tetap setia bila kami menepati sabda-Mu dengan tulus ikhlas. Semoga Kaubuka mata hati budi kami, agar dapat memandang Putra-Mu terkasih, yang memang Kautunjukkan kepada kami bahwa Dialah kehidupan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pada waktu itu air bah sudah mulai surut. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak. Dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air menjadi kering di atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air telah berkurang dari muka bumi. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tumpuan kaki dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera, karena di seluruh bumi masih ada air. Lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu. Menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun Zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air telah berkurang dari atas bumi. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu; tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Maka dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudah keringlah air dari atas bumi. Kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan. Dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram, diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan kurban bakaran di atas mezbah itu. Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, bersabdalah Tuhan dalam hati-Nya, "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya; Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Selasa, 18 Februari 2025 Hari Biasa Pekan VI
Hari Biasa Pekan VI
“Janganlah makan terlalu banyak agar kamu tidak menjejali diri dan menjadi sakit. Jadi, makanlah dengan tetap merasa lapar.” (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 29:1a.2)
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada-Nya dengan hormat dan khidmat.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber cahaya kehidupan, sembuhkanlah kebutaan mata dan dosa-dosa kami agar kami dapat memandang Putra-Mu, cahaya kami, yang didambakan oleh setiap orang dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
![]() |
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com |
Bacaan dari Kitab Kejadian (6:5-8; 7:1-5.10)
Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi semakin besar, dan kecenderungan hati mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Bersabdalah Tuhan, “Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan dari muka bumi, baik manusia maupun hewan, dan binatang-binatang melata maupun burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Nuh, “Masuklah ke dalam bahtera, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Dari segala binatang yang tidak haram, haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betina. Juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpeliharalah keturunannya di seluruh bumi. Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.” Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan Harian: 17 - 23 Februari 2025
Kej. 4:1-15,25; Mzm. 50:1,8,16bc-17,20-21; Mrk. 8:11-13.
Kej. 6:5-8,7:1-5,10; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21.
Kej. 8:6-13, 20-22-; Mzm. 116: 12-13,14-15,18-19; Mrk. 8:22-26.
Kej. 11:1-9; Mzm. 33:10-11,12-13,14-15; Mrk. 8:34-9:11.
1Ptr 5:1-4; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 16:13-19.
Orang Kudus hari ini: 17 Februari 2025 Tujuh Saudara Suci Pendiri dari Tarekat Hamba-hamba Santa Perawan Maria
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati Tujuh Saudara Suci Pendiri dari Tarekat Hamba-hamba Santa Perawan Maria dari Florence, Itaia. Ketujuh orang suci dan saleh ini dikenang karena komitmen mereka kepada Tuhan, pernah menjadi pedagang kain di kota Florence selama era Abad Pertengahan di wilayah yang sekarang disebut Italia, menjadi sangat kaya dan berpengaruh, namun secara sukarela memilih untuk meninggalkan semua yang mereka miliki. di belakang untuk melayani Tuhan. Mereka menjalani kehidupan dalam kemiskinan dan juga penebusan dosa, diisi dengan doa dan devosi, karya amal di antara orang miskin dan orang-orang yang kurang mampu. Melalui kerja keras, ketekunan, mereka menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti jejak mereka dan menjalani kehidupan yang suci dan murni, tidak lagi terbelenggu oleh dosa-dosa masa lalu mereka. Mereka mengabdikan waktu, tenaga dan perhatian mereka kepada Tuhan, dan melakukan yang terbaik untuk memajukan pekerjaan baik-Nya di antara umat-Nya.
Tujuh Saudara itu adalah:
Amadeus dari Amidei
Hugh dari Lippi Uggucioni
Benedetto dell’ Antella
Gherardino di Sosteno
Buonfiglio dei Monaldi
Giovanni di Buonagiunta
Alexis Falconieri
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati