| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

PESAN NATAL BERSAMA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI) KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) TAHUN 2012

PESAN NATAL BERSAMA
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
TAHUN 2012

ALLAH TELAH MENGASIHI KITA
(bdk. 1 Yoh 4:19)

Saudara-saudari terkasih,

Setiap merayakan Natal, pandangan kita selalu terarah kepada bayi yang lahir dalam kesederhanaan, namun menyimpan misteri kasih yang tak terhingga. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Tuhan. Dialah Sang Juruselamat yang menjadi manusia lemah dan miskin, agar kita yang miskin ini dapat ambil bagian dalam kekayaan keallahan-Nya. Maka pada perayaan kelahiran Yesus Kristus ini, baiklah kita merenungkan kasih Allah itu dan menegaskan apa yang harus kita lakukan untuk hidup sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Kasih Allah Bagi Semua Manusia

Allah mengasihi semua manusia. Kasih-Nya yang besar kepada manusia itu diwujudkan dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia. Anak itu dikandung oleh seorang perawan, bernama Maria. Kelahiran-Nya membawa sukacita bagi banyak orang. Warta gembira itu diserukan oleh malaikat Allah: “sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk 2:10-11). Tanda sukacita itu nyata dalam diri seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan sebagai wujud kesederhanaan dan kesahajaan.

Kasih Allah itu disambut dengan gembira oleh para gembala yang bergegas pergi ke Betlehem untuk menjumpai bayi itu seperti diwartakan oleh malaikat Allah. Hal yang sama juga dilakukan oleh orang-orang majus dari Timur. Mereka mencari kanak-kanak Yesus dengan mengikuti bimbingan bintang. Setelah menemukan tempat yang dicarinya, “masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia” (Mat 2:11a).

Begitulah bayi kudus itu semakin menjadi besar dalam didikan kasih kedua orangtua-Nya. Dia “makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk 2:52).

Kasih Allah Tanpa Syarat

Allah adalah kasih (bdk. 1 Yoh 4:8.16b). Seluruh aktivitas Allah adalah tindakan kasih. Ia menyatakan diri dalam kasih kepada manusia. Ia mengasihi manusia tanpa membedakan. Ia tidak menuntut syarat apa pun dari manusia sebelum menyatakan kasih-Nya. Ia mengasihi orang benar maupun orang jahat dan semuanya tidak pernah lepas dari kasih-Nya. Demikianlah, Allah Bapa di surga, “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat 5:45).

Semua orang telah berdosa dan dosa membuat manusia terpisah dari Allah. Akibatnya, manusia kehilangan kemuliaannya sebagai anak Allah (Rm 3:23) dan tidak layak untuk tinggal bersama Allah. Hukuman yang harus diterima oleh orang berdosa adalah terpisah dari Allah, “sebab upah dosa adalah maut” (Rm 6:23).

Tetapi, Yesus rela menanggung penderitaan agar kita dibebaskan dari maut tersebut dan kita dianggap benar oleh Allah. Yesus pun rela menanggung semua itu karena Ia mengasihi manusia dan melihat semua manusia sebagai sahabat. Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan memberikan nyawa-Nya sendiri untuk para sahabat-Nya. Sabda-Nya, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabatsahabatnya” (Yoh 15:13). Demikianlah Allah “telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” dan Ia telah “mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yoh 3:16-17).

Jelas bahwa “bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita” (1Yoh 4:10). Allah tidak menunggu manusia mengasihi diri-Nya dan baru kemudian Ia mau mengasihi mereka. Ia mengasihi manusia walaupun manusia berdosa dan Kristus sendiri mati ketika manusia masih berdosa (Rm 5:8). Yesus datang ke dalam dunia dan hidup di tengah manusia bukan karena manusia itu baik. Sebaliknya, Ia rela meninggalkan kemuliaan surgawi dan mengurbankan diri-Nya justru karena manusia berdosa dan tidak sanggup melepaskan diri dari ikatan dosa. Semua ini dilakukan-Nya semata-mata karena Ia menghendaki kebaikan dan kebahagiaan manusia. Allah menghendaki manusia hidup bahagia dalam kemuliaan abadi bersama Dia.

Mengasihi seperti Allah

Kehadiran Kristus sebagai manusia di dalam dunia ini mengajak kita untuk mengasihi seperti Allah. Sabda menjadi manusia untuk menjadi teladan kita dalam mengasihi. Seperti Allah yang menyatakan kasih-Nya dalam diri Kristus, kita diingatkan untuk mengasihi sesama semata-mata karena kita menginginkan orang lain bahagia. Hal ini juga berarti bahwa kita diajak untuk mengasihi sesama tanpa membuat pembedaan, walaupun mereka tidak berlaku seperti yang kita harapkan. Jika demikian, kita berlaku seperti Allah dan menjadi anak-anak Allah.

Hanya orang yang membuka hati dan menyadari kasih Allah akan dapat mengasihi Allah dan sesama. Jika orang mengatakan bahwa ia mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya, ia berdusta karena tidak mungkin mencintai Allah yang tidak kelihatan tanpa mencintai sesama yang kelihatan. Siapa yang mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (bdk. 1Yoh 4:20-21). Dasar untuk saling mengasihi ini adalah kasih Allah. Dengan kasih seperti itulah orang diajak untuk mengasihi sesamanya.

Dalam terang kasih itu, kami mengajak Saudara-saudari untuk menanggapi kasih Allah dengan bertobat dan sungguh-sungguh mewujudkan kasih dengan memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:

Pertama, Allah menciptakan alam semesta ini baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertanggungjawab kepada manusia. Perilaku tidak bertanggungjawab terhadap alam ciptaan akan menyengsarakan bukan hanya kita yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang. Maka kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaan-Nya dari perilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam.

Kedua, melibatkan diri dalam berbagai usaha baik yang dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya sikap intoleran, dan perilaku serta tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.

Ketiga, melalui jabatan, pekerjaan dan tempat kita masing-masing dalam masyarakat, kita ikut sepenuhnya dalam semua usaha yang bertujuan memerangi kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga kita melibatkan diri dalam berbagai upaya untuk memberantas korupsi. Salah satu caranya adalah mengembangkan semangat hidup sederhana dan berlaku jujur. 

Keempat, melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal itu bisa kita mulai dari diri kita sendiri dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan yang menghormati setiap proses hukum seraya terus mendorong ditegakkannya hukum demi keadilan dan kebaikan seluruh warga bangsa.

Saudara-saudari terkasih,

Allah yang menyatakan kebesaran kasih-Nya melalui Yesus Kristus yang dilahirkan di kandang Betlehem akan menyertai serta memberkati usaha kita semua dalam memberi wujud pada kasih-Nya itu. Semoga kasih Allah yang kita alami dan kita rayakan pada Natal ini mendorong kita untuk semakin giat berbuat kasih.

Berkat Tuhan melimpah kepada kita.

SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013
Jakarta, 20 November 2012

Atas nama


PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA
DI INDONESIA (PGI)



Pdt. Dr. A.A. Yewangoe
Ketua Umum




Pdt. Gomar Gultom, M. Th.
Sekretaris Umum
KONFERENSI WALIGEREJA
INDONESIA (KWI)



Mgr. I. Suharyo
Ketua




Mgr. J.M. Pujasumarta
Sekretaris Jendral


Minggu, 25 November 2012 Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Minggu, 25 November 2012
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Kerajaan dosa tidak dapat berdampingan dengan Kerajaan Allah (Origenes)


Antifon Pembuka (Why 5:12, 1:6)


Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan dan puji-pujian. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dikuduskanlah kiranya nama-Mu, sebab Engkaulah yang menghembuskan nafas kehidupan kepada apa saja yang hidup. Kami mohon, bersabdalah, ciptakanlah kami kembali menjadi manusia yang berkenan di hati-Mu dan yang menghuni dunia ini dengan cinta kasih serta perhatian terhadap sesama, seturut citra Yesus, Adam baru, Gembala dan Raja kami, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Nubuat Daniel (7:13-14)
    
"Kekuasaan-Nya kekal adanya."

Aku, Daniel, melihat dalam penglihatan waktu malam: Nampak seorang seperti anak manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya, dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa anak manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku bahasa dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 837

Ref. Tuhan rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5)

1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:5-8)

    
"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."

Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita. Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, Amin. “Aku adalah Alfa dan Omega,” firman Tuhan Allah, “yang kini ada, yang dahulu sudah ada, dan yang akan tetap ada, Yang Mahakuasa.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 11:9b.10a)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang telah tiba, Kerajaan bapa kita Daud.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (18:33b-37)
    
"Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja."

Ketika Yesus dihadapkan ke pengadilan, bertanyalah Pilatus kepada-Nya, “Engkaukah raja orang Yahudi? Jawab Yesus, “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Atau adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus, “Orang Yahudikah aku! Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini!” Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab Yesus, “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 

Apakah Ia sungguh seorang Raja bagiku?


Ketika saya berkunjung ke kota Bangkok, saya melihat di setiap hari kelahiran Raja Thailand, yaitu hari Senin, hampir seluruh masyarakat, dan tidak hanya pegawai pemerintah, menggunakan pakaian berwarna kuning, yaitu warna kelahiran untuk hari Senin menurut tradisi umat Buddha. Mereka menggunakan pakaian berwarna kuning dengan penuh semangat dan kebanggaan, sebagai tanda cinta dan penghormatan kepada raja yang sangat mereka kasihi. Masih cukup banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan dalamnya rasa cinta dan hormat masyarakat Thailand kepada raja mereka, Raja Bhumibol Adulyadej, yang mempunyai sejarah masa pemerintahan terlama di dunia dan memang dikenal arif dan banyak membawa perdamaian di dalam berbagai gejolak politik yang terjadi sepanjang sejarah bangsa Thailand.

Rasa hormat dan kagum kepada seorang raja, disertai cinta yang besar, pasti akan membuat seseorang memberikan lebih banyak lagi dedikasi yang dipersembahkan bagi sang raja, mungkin bahkan sampai pada titik menyerahkan hidupnya demi kesetiaan dan pengabdian kepada sang raja, yang pada masyarakat tertentu, sudah dianggap penjelmaan dari dewa atau utusan Tuhan. Saya berpikir, pengabdian apakah yang telah saya curahkan bagi Raja Segala Raja, yang kita peringati pada minggu terakhir tahun liturgi sebelum masa Adven dimulai ini?

Apakah Raja Yang Satu ini sudah begitu menempati hati saya dan menjadi raja atas segala keputusan saya, pikiran saya, perkataan saya, dan perbuatan saya? Apakah saya bahkan sudah sungguh-sungguh mengenal Dia sebagai Raja Semesta Alam, Seorang Raja yang begitu mencintai umat-Nya, sehingga rela meninggalkan segala hak dan atribut-Nya sebagai Raja, untuk hidup di tengah umat-Nya yang lemah dan serba terbatas, demi mengajarkan cinta, pengorbanan, kepedulian, kerendahan hati, kelembutan, sembari terus menawarkan pengampunan, sukacita, dan kelepasan sejati dalam hidup ini, bahkan akhirnya rela memberikan nyawa-Nya dengan sengsara yang begitu dalam, demi umat yang amat dikasihi-Nya, supaya umat-Nya bahagia dan selamat? Di manakah di seluruh dunia ini ada Raja sedemikian? Begitu besar kuasa dan kekuatan-Nya, bahkan seluruh alam semesta ini adalah milik-Nya, dapat diubah atau dilenyapkan-Nya semudah membalikkan telapak tangan kalau Dia mau, tetapi semua kebesaran itu rupanya masih kalah oleh rasa cinta yang tak terhingga kepada umat-Nya. Manusia ciptaan-Nya ini yang terus menerus menjadi buah pikiran-Nya, sampai Ia memilih menjadi sama dengan mereka. Penderitaan umat-Nya karena dosa-dosa mereka itu telah menjadi sumber keteguhan hati-Nya, sehingga Ia bertahan hingga akhir di kayu salib kesengsaraan penuh kehinaan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah(Yesaya 53:4)

Pada hari raya Kristus Raja Semesta Alam ini, saya memandangi gambar-gambar Diri-Nya di seluruh penjuru rumah, di berbagai penjuru bangunan gereja dan tempat aktivitas umat beriman. Saya teringat akan begitu banyak manusia di dunia ini, yang menyembah dan menghormati Dia, menyebut diri pengikut-Nya, menganggap Dia pahlawan tanpa tandingan, Juruselamat yang mengatasi segala kelemahan dan dosa, tetapi…..apakah sebanyak itu juga gambar Diri-Nya memenuhi hati saya? Apakah teladan cinta-Nya, pengurbanan-Nya, kerendahan hati-Nya, kepedulian dan kasih-Nya, memang sudah sungguh-sungguh menjadi patokan bagi setiap langkah hidup saya, tercermin mulai dari hal yang terkecil hingga hal-hal yang besar dalam hidup saya ?

Apakah saya telah meluangkan waktu-waktu saya yang sangat berharga, khusus untuk bertemu dengan Dia supaya saya bisa mendengarkan Dia berbicara dalam hati saya, melalui Firman-Firman-Nya, melalui teladan orang-orang Kudus-Nya? Dan apakah segenap pujian dan penyembahan yang pantas Dia terima sebagai Raja, sudah sepenuhnya saya curahkan melalui Perayaan Ekaristi, untuk mengenang dan mensyukuri kurban dan sengsara-Nya bagi saya? Ataukah….sesungguhnya Dia hanya sekedar menjadi lambang bagi iman saya? Ataukah…saya hanya mengingat Dia dalam saat-saat sulit dalam hidup, atau… Dia hanya menjadi semacam Pelayan tempat saya mengajukan berbagai permintaan supaya Ia berikan sesuai dengan keinginan saya? Sungguhkah Ia seorang Raja bagiku, jika hanya sedikit saja sisa waktu dalam satu hariku, yang kuberikan untuk menyapa dan memuji-Nya? Sungguhkah ia seorang Raja bagiku, bila kehendak dan kemauanku saja yang terus menerus aku upayakan supaya terlaksana, tanpa hendak menanyakan lebih dulu, meneliti dan belajar, apa yang sebetulnya Dia inginkan bagiku? Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu (Yak 4:3)
 
Di awal dan akhir hari ini, di saat doa Bapa Kami kudaraskan dengan bibirku, “Datanglah Kerajaan-Mu…” sesungguhnya aku sedang mendambakan Kerajaan-Nya menjadi segala yang terpenting di dalam seluruh aspek hidupku. Tetapi sayangnya, segala yang ditawarkan oleh kerajaan dunia ini nyatanya lebih sering menarik perhatianku dan menyedot segenap energi dan aspirasiku. Walau Tuhan sudah berkata,“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33). Semuanya itu adalah kedamaian sejati yang dunia ini tak akan bisa memberi.

Akhirnya, dengan hati penuh penyesalan, saya memberanikan diri datang kepada-Nya, Kristus Raja Semesta Alam, yang memberi saya hidup dan semua yang baik oleh karena kasih-Nya:

Tuhan Yesus Kristus, Raja Semesta Alam yang penuh belas kasihan dan kerendahan hati,


Engkau adalah Raja di atas segalanya, Engkau adalah Rajaku, Juruselamatku, sumber hidupku.


Tetapi, ampunilah aku, karena aku seringkali menempatkan Engkau, bukan sebagai seorang Raja, bukan sebagai segala-galanya bagiku


Engkau layak atas segala pujian dan persembahan, tetapi aku lebih suka memuja kesenangan pribadiku


Engkau yang memberiku hidup dan waktu yang berlimpah, tetapi aku sibuk dengan berbagai kepentinganku sendiri, dan hanya menyisakan sedikit sekali waktu bagi-Mu

Engkau yang selalu menghendaki segala yang terbaik bagiku, tetapi aku lebih sering merusaknya dengan memilih jalanku sendiri


Engkau berhak atas seluruh hidupku, kemauanku, aspirasiku, segala citaku…tetapi aku lebih sering tidak taat dan tidak patuh kepada-Mu


Engkau adalah sumber segala kebaikan, keselamatan, kesejahteraan, ….tetapi aku begitu bimbang dan lebih mempercayai kuasa-kuasa dunia untuk mengatasi berbagai kesukaranku


Engkau memiliki seluruh hidupku, …tetapi aku hanya datang kepada-Mu bila aku berada dalam kesulitan


Engkau adalah penguasa jiwa dan ragaku, tetapi ternyata aku lebih sering memberontak melawan Engkau


Ya Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku, junjungan jiwaku, aku ingin kembali menjadi abdi-Mu yang setia. Nyatakanlah kepadaku apa yang tidak kupahami, bukalah hatiku dan selidikilah jalan-jalanku, supaya aku hanya menghendaki dan mengusahakan apa yang menyenangkan hati-Mu. Kuakkanlah segala kelemahan dan kealpaanku yang tidak kusadari selama ini, yang telah mengganggu aliran cinta-Mu kepadaku, biarlah aku mengakukan dosa-dosaku di hadapan-Mu, dan kembali berjalan di dalam terang bersama teladan cinta-Mu.


Terima kasih atas kurban salib-Mu yang telah menyelamatkan hidupku. Melalui sengsara-Mu, Engkau telah mengambil alih semua kepedihanku, luka hatiku, ketakutanku, ketidakberdayaanku, supaya dari kaki salib-Mu, aku belajar menyalibkan dosa-dosaku, dan bangkit dalam kemenangan dan kebebasan sejati bersama-Mu.


Semoga rasa syukurku atas kurban salib-Mu dan rasa terima kasihku atas semua cinta dan pengurbanan-Mu, menetapkan langkahku untuk meninggalkan dosa-dosaku, dan menjadi abdi-Mu yang setia, seumur hidupku. Bantulah aku bila aku harus jatuh lagi karena kesombongan dan kekerasan hatiku. Ya Raja Semesta Alam, aku amat menghormati dan mencintai-Mu. Terimalah seluruh hati dan hidupku, karena semuanya itu milik-Mu. Amin.





Pada peringatan Hari Raya Kristus Raja, 19 November 2011 (Caecilia triastuti)
http://katolisitas.org/7615/apakah-i...ng-raja-bagiku
 

Sabtu, 24 November 2012 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac dkk, Martir Vietnam

Sabtu, 24 November 2012
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac dkk, Martir Vietnam

Kehidupan kekal itu kebersamaan penuh gembira dengan semua orang kudus --- St Thomas Aquinas

Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darah demi Dia dan kini bersukaria selamanya.

Doa Pagi

Tuhan, Engkaulah Allah orang yang hidup yang tidak menghendaki kematian kami. Engkau menghendaki kami untuk hidup bahagia bersama-Mu. Untuk itu Engkau menghendaki kami sempurna seperti Engkau. Semoga dengan kuasa Roh-Mu yang kudus, kami menjadi sempurna seperti Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Mayat yang tidak dikuburkan akan membuat seluruh kota tercemar. Wahyu menunjukkan kepada kita bahwa orang hanya melihat dan bahkan berpesta di sekeliling kedua mayat di jalan. Seluruh dunia ikut serta. Mayat-mayat itu terbaring tak terkubur selama tiga setengah hari. Namun sesudah itu Allah bertindak. Tubuh-tubuh itu bangkit seperti dalam penglihatan tulang kering dalam Yeh 37:10

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:4-12)
   
"Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi."
 
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, "Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tetapi tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orangitu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, "Naiklah kemari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)
1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang.
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung! Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Orang-orang Saduki yang konservatif (hanya menerima kelima kitab pertama, Pentateukh) mencoba untuk menjebak Yesus dengan jawaban yang sesuai dengan harapan mereka, dengan menunjukkan kekaburan ajaran mengenai kebangkitan. Padahal mereka sendiri yang tidak memahami sepenuhnya makna dari kebangkitan sebagai kebangkitan hidup dan keberadaan sekarang adalah dua hal yang sama sekali berbeda.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Orang Jawa berkata, “Suwargo nunut, neroko katut.” Artinya, kita menumpang orang masuk surga, dan bisa terbawa ke neraka. Orang seringkali malas dalam memelihara hidup rohani. Mereka malas berdoa, menerima Sakramen, bahkan malas mengikuti kurban Ekaristi. Mereka hanya minta didoakan orang lain. Padahal setelah mati kita harus mempertanggungjawabkan hidup dan nasib kita masing-masing. Mulailah menata diri dan hati mulai sekarang!

Doa Malam

Tuhan Yesus, teguhkan kepercayaanku bahwa sungguh tidak ada suatu apa pun yang dapat memisahkan kasih-Mu kepadaku, bahkan maut pun tidak. Aku sangat rindu untuk selalu bersatu dengan-Mu, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Amin.

RUAH

Jumat, 23 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 23 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIII

Perbuatan kita yang paling sederhana sekalipun, kalau dilakukan dengan cinta, akan membawa keuntungan bagi semua orang -- Katekismus Gereja Katolik, 953


Antifon Pembuka (Why 10:9)

Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladan-Nya dengan tulus dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)

"Aku menerima kitab itu dan memakannya."

Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata jepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)

"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Obat yang mujarab biasanya pahit rasanya. Makanan yang enak biasanya berbahaya bagi kesehatan. Sabda Tuhan yang ditawarkan kepada kita memang terasa manis di mulut, tetapi pahit di perut. Artinya, Tuhan menyejukkan kita saat kita menerima kebenaran dari-Nya, tetapi kita akan merasakan sakitnya ketika kita harus menceritakannya kepada orang lain. Kita akan ditolak dan dilecehkan. Namun demikian, kita tidak bisa menyerah. Tuhan memberi kepercayaan besar kepada kita untuk terus bercerita tentang Dia.

Dengan hidup benar, kita bisa menyebarkan kebenaran Tuhan itu secara lebih meyakinkan. Sayangnya, mudahlah bagi kita untuk berkata-kata indah, tetapi lupa melakukannya sendiri dalam hidup kita. Kita mengakui diri sebagai pengikut Yesus, tetapi kita enggan membersihkan diri kita dari segala hal yang bertentangan dengan Yesus. Sungguhkah kita sepenuhnya terpikat pada Yesus? Jangan-jangan hanya otak dan pikiran kita yang terpikat, tetapi hati kita terkunci rapat.

Yesus, aku berserah pada-Mu. Berilah aku keberanian untuk berpegang teguh pada janji-janji-Mu. Jadikan hidupku sebuah cerita indah tentang Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 22 November 2012 Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir

Kamis, 22 November 2012
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir

Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan kegembiraan -- St. Agustinus

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Sesilia. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih melambangkan mengenai kemenangan yang direbut Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kenyataan ini dilambangkan dalam penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih. Tradisi Kristen Perdana pun menyamakan Yesus dengan Anak Domba Paskah yang disembelih.

Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)


"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."

Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. "Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref.
Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. (
Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Yesus menubuatkan kehancuran Yerusalem oleh Roma tahun 70. Kehancuran pernah terjadi ketika kota itu tidak mau mendengarkan Yeremia dan nabi-nabi lain; kali ini akan terjadi karena mereka gagal menerima Mesias. Kehancuran memang layak ditangisi, tetapi itu karena ketegaran hati manusia terhadap rencana Allah yang menyelamatkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)



"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yerusalem adalah kota pilihan Allah. Namun Yerusalem menolak Yesus sebagai Mesias utusan Allah. Yesus menangisi Yerusalem karena mereka tidak mengerti rencana keselamatan Allah. Nah, Gereja adalah Yerusalem baru yang mengerti dan menerima kehadiran Yesus. Kita berusaha terus mengasah dan menguatkan iman kita. Kita mesti kuat menghadapi tantangan hidup ini. Jangan sampai Yesus menangis lagi karena melihat kita tidak setia kepada-Nya.

Doa Malam

Yesus Tuhanku, buatlah aku mengerti dan memahami ajaran-Mu, kasih-Mu dan pengorbanan-Mu yang melimpahkan damai sejahtera dan keselamatan bagi semua orang. Janganlah Kaubiarkan ada kebinasaan yang mengepung jiwaku dari segala penjuru. Amin.


RUAH

Rabu, 21 November 2012 Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah.

Rabu, 21 November 2012
Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah.

Terpujilah Maria yang membawa Tuhan dalam tubuhnya sebelum ia melahirkan-Nya --- St Agustinus

Antifon Pembuka

Diberkati engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang Mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyurkan orang senantiasa.

Doa Pagi

Ya Allah yang hidup, bersama dengan datangnya mentari pagi, kami mengawali hari baru ini dengan ucapan syukur dan pujian bagi-Mu. Bersama dengan Bunda Maria yang pada hari ini dipersembahkan kepada Allah, berkati dan tuntunlah setiap langkah laku kami, agar dalam terang sabda-Mu, kerinduan kami akan kehidupan baru pada masa yang Kautentukan menggerakkan kami untuk berlaku kudus dan setia selama hidup bersama dan di dalam Kristus Putera-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah dimuliakan dengan nyanyian "kudus" oleh semua makhluk di surga sebagai Pencipta yang berdaulat. Pujian ini menjelaskan implikasi dari lambang: Allah adalah Pencipta dan Tuhan dari segala yang ada.

Bacaan dari Kitab Wahyu (4:1-11)
  
"Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
 
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.

Hamba yang berinisiatif telah diberi hadiah dengan lebih banyak kepercayaan. Sementara hamba yang karena takut resiko diberi hukuman atas kelakuannya dan dipaksa memberikan utangnya kepada yang sudah memiliki sepuluh. Keterbukaan terhadap tindakan Allah di dalam Yesus terus mengintensifkan seseorang untuk mengambil bagian dalam Kerajaan Allah, tetapi orang yang tertutup dan penuh ketakutan tidak dapat menerima kekayaan ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
 
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
 
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota’. Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mngapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kita memang sangat beda dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Kita mampu berpikir dan mengembangkan diri bagi kebaikan hidup bersama. Hidup harus terus diperbaharui agar sesuai dengan kehendak Tuhan dan perkembangan zaman. Jika tidak, niscaya kita menjadi manusia yang terus kekanak-kanakan dan tidak dewasa.

Doa Malam

Allah segala kuasa, Engkaulah Raja kami. Kami mohon, limpahkanlah rahmat-Mu untuk menaklukkan hati kami yang sering memberontak melawan perintah dan keputusan-Mu. Teguhkanlah dalam diri kami semangat rela menerima bagian yang Kautetapkan bagi kami. Amin.

RUAH

Selasa, 20 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXIII

Selasa, 20 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIII

Terimalah Dia, yang mengenangkan kodrat kita seluruhnya kecuali dosa untuk membayar semua hutang kita dari harta-Nya. -- St Andreas dari Kreta

Antifon Pembuka (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan makan bersama-sama dengan dia.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penuh kasih sayang Engkau meme-rintah segala sesuatu yang hidup dan tiada satu pun yang Kaubenci. Meski kami bukan apa-apa, namun Kaupanggil kepada-Mu. Tegakkanlah kami, bila kami bungkuk karena beban dosa, dan papahlah kami bila mau jatuh. Berilah kami kesempatan untuk memulihkan segala sesuatu yang menyebabkan orang lain rugi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Setiap janji kepada orang beriman berisikan peringatan kepada mereka yang tidak setia. Mereka akan menemukan nama mereka terhapus dari Kitab Kehidupan. Jadi, betapa pentingnya memiliki kesetiaan kepada Tuhan. Berbahagialah orang yang demikian ini.

Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
  
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
 
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya dihadapan Bapa-Ku dan dihadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yangdikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat diLaodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaanciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan dikau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasehati engkau, supaya engkau membeli daripada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Syukur Zakheus merupakan ilustrasi dari perumpamaan mengenai peminjam uang dan para pengutang. Kasih Yesus terhadapnya telah membangkitkan kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan kasih dan pelayanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Firman Tuhan itu punya daya ubah kuat. Sapaan dan kehadiran Yesus telah membuat hidup Zakheus. Hatinya telah disentuh oleh belas kasih Yesus. Ia mengalami keselamatan Tuhan. Ia bertobat dan berani mengawali hidupnya secara baru. Sakramen Baptis telah mengubah hidup kita menjadi baru. Kita menjadi suci dan boleh menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Mari kita menyalurkan berkat kepada sesama. Jangan menunda rahmat Tuhan ini!

Doa Malam

Allah yang mahatahu, jangan biarkan sesuatu yang bersembunyi dalam diriku seperti keinginan untuk merampas dan memeras hak orang lain demi keuntungan dan kepentingan diri sendiri. Singgahlah di rumah batinku, bersihkanlah aku agar pantas bersatu dengan-Mu. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy