| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 27 Desember 2012 Pesta St Yohanes, Rasul. Penulis Injil

Kamis, 27 Desember 2012
Pesta St Yohanes, Rasul. Penulis Injil

“Persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Putra-Nya, Yesus Kristus” (St. Yohanes)

Antifon Pembuka

Yohanes inilah yang duduk di sisi Yesus waktu perjamuan. Bahagialah rasul ini, sebab rasul surgawi diwahyukan kepadanya, dan sabda kehidupan diwartakannya ke seluruh dunia.

Doa Pagi

Terima kasih ya Tuhan, akan teladan orang kudus-Mu. Semoga hari ini kami dapat meneladan St. Yohanes, rasul dan mewujudkannya dalam tugas dan pekerjaan kami. Dengan demikian, kami dapat menjadi pewarta cinta kasih dan nama-Mu semakin dimuliakan, sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin.

Santo Yohanes Rasul diduga murid terkasih Yesus. Dialah yang bersandar di dada Yesus saat perjamuan malam terakhir. Maka dia berani mengatakan tentang Kristus, “yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan yang kami raba dengan tangan kami.” Santo Yohanes tidak berbicara dari ilusinya, tetapi dari bukti nyata. Dengan demikian pewartaannya menjadi sangat meyakinkan. Pewartaannya dimaksudkan agar kita bersukacita atas keselamatan yang dibawa Yesus Kristus, Tuhan kita.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
 
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
  
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
  
Hari ini kita diingatkan oleh peristiwa paskah. Yohanes mengidentikkan dirinya dengan “murid yang lain yang dikasihi Yesus.” Walau sama-sama ke kubur, tetapi Yohanes percaya lebih dulu daripada Petrus, hanya dengan bantuan melihat kain kafan dan kain peluh yang sudah tergulung. Iman memang bisa datang dari mata yang melihat. Bukan saja cinta yang turun dari mata ke hati, tetapi rupanya iman juga begitu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.

Doa Malam

Tuhan, hari ini telah kami lalui bersama-Mu. Ampunilah kami bila menyimpang dari kehendak-Mu. Semoga esok hari bersama rahmat-Mu kami dapat mengusahakan yang lebih baik bagi-Mu. Amin.

RUAH

Pesan Paus Benediktus XVI bagi kota dan dunia (URBI ET ORBI)

Saudara dan saudariku yang terkasih di Roma dan di seluruh dunia, selamat Natal bagi kamu dan keluargamu!

Dalam Tahun Iman ini, saya mengungkapkan salam Natal dan niat baik saya dalam kata-kata yang diambil dari salah satu Mazmur: "Kebenaran akan tumbuh dari bumi". Sebenarnya, dalam teks Mazmur, kata-kata ini berada di masa yang akan datang : "Kasih dan kebenaran akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.­ Kebenaran akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan” (Mzm 85:11-14).

Hari ini kata-kata kenabian ini telah digenapi! Dalam Yesus, yang dilahirkan di Betlehem dari Perawan Maria, kebaikan dan kebenaran sungguh telah bertemu, keadilan dan damai telah bercium-cium, kebenaran telah tumbuh dari bumi dan keadilan telah menjenguk dari langit. Santo Agustinus menjelaskan dengan singkat secara mengagumkan: "Apakah kebenaran itu? Putera Allah. Apakah bumi itu? Daging. Tanyakan dari mana Kristus telah dilahirkan, dan kamu akan melihat kebenaran telah tumbuh dari bumi ... kebenaran telah lahir dari Perawan Maria"(dalam Mzm 84:13). Dan dalam suatu khotbah Natal ia mengatakan bahwa “dalam pesta tahunan ini kita merayakan hari itu ketika nubuat tersebut tergenapi: ‘Kebenaran akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit'. Kebenaran, yang ada di pangkuan Bapa telah tumbuh dari bumi, berada di dalam rahim seorang ibu juga. Kebenaran yang memerintah seluruh dunia telah tumbuh dari bumi, yang akan diadakan dalam pelukan seorang perempuan... Kebenaran yang tidak dapat dimuat surga telah tumbuh dari bumi, diletakkan dalam sebuah palungan. Untuk kepentingan siapa dengan sangat mulia Allah menjadi sangat hina? Tentu saja tidak untuk diri-Nya sendiri, tetapi untuk kepentingan besar kita, jika kita percaya" (Sermones,185,1­).

"Jika kita percaya". Di sini kita melihat kekuatan iman! Allah telah melakukan segalanya, Ia telah melakukan sesuatu yang mustahil: Ia menjadi manusia. Seluruh kuat kasih-Nya telah mengerjakan sesuatu yang melampaui semua pemahaman manusia: Yang Tak Terbatas telah menjadi seorang anak, telah memasuki keluarga manusia. Tetapi hingga kini, Allah yang sama ini tidak dapat masuk ke dalam hati saya kecuali saya membuka pintu bagi-Nya. Porta Fidei! Pintu Iman! Kita dapat menjadi takut dengan ini, berkebalikan dengan kemahakuasaan kita. Kemampuan manusia untuk mendekati Allah ini dapat membuat kita takut. Tapi lihatlah kenyataan yang mengusir pikiran suram ini, harapan yang mengatasi ketakutan: kebenaran telah tumbuh! Allah lahir! "Tanah telah memberi hasilnya" (Mzm 67:7). Ya, ada bumi yang baik, bumi yang sehat, suatu bumi yang dibebaskan dari semua keegoisan dan semua kekurangterbuka­an. Di dunia ini ada tanah yang baik yang telah Allah persiapkan, sehingga Ia memungkinkan datang untuk tinggal di antara kita. Sebuah tempat tinggal untuk kehadiran-Nya di dunia. Bumi yang baik ini ada, dan hari ini juga, pada tahun 2012, dari bumi ini kebenaran telah tumbuh! Akibatnya, ada harapan di dunia, sebuah harapan yang dapat kita percayai, bahkan pada saat-saat yang paling sulit dan dalam situasi yang paling sulit. Kebenaran telah tumbuh, membawa kebaikan, keadilan dan perdamaian.

Ya, semoga perdamaian tumbuh bagi rakyat Suriah, yang sangat terluka, dan terpecah oleh suatu konflik yang tidak menghindarkan juga kaum berdaya dan menuai korban yang tidak bersalah. Sekali lagi saya menghimbau untuk mengakhiri pertumpahan darah, jalan masuk yang lebih mudah untuk kelegaan para pengungsi dan kaum terlantar, dan berdialog dalam pencarian solusi politik bagi konflik tersebut.

Semoga damai tumbuh di Tanah di mana Penebus dilahirkan, dan semoga Ia memberikan Israel dan Palestina keberanian untuk mengakhiri konflik dan perpecahan bertahun-tahun,­ dan untuk memulai dengan tegas jalan negosiasi.

Di negara-negara Afrika Utara, yang mengalami transisi besar dalam pencarian masa depan yang baru - dan terutama tanah Mesir yang terkasih, yan diberkati oleh masa kanak-kanak Yesus - semoga para warganegara bekerja sama untuk membangun masyarakat yang didasarkan pada keadilan dan penghormatan terhadap kebebasan dan martabat setiap orang.

Semoga damai tumbuh di Benua Asia yang luas. Semoga Kanak-kanak Yesus memandang dengan ramah orang-orang yang tinggal di dataran tersebut dan, khususnya, kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Semoga Sang Raja Damai memalingkan pandangan-Nya kepada para pemimpin baru dari Republik Rakyat Cina karena tugas mulia yang menanti mereka. Saya mengungkapkan harapan saya bahwa, dalam memenuhi tugas ini, mereka akan menghargai peran agama-agama, dalam rasa hormat untuk masing-masing agama, sedemikian rupa sehingga mereka dapat membantu untuk membangun masyarakat persaudaraan bagi kepentingan Rakyat Cina yang mulia dan seluruh dunia .

Semoga kelahiran Kristus mendukung kembalinya perdamaian di Mali dan kerukunan di Nigeria, di mana tindakan biadab terorisme terus menuai korban, khususnya di kalangan Kristiani. Semoga Sang Penebus membawa pertolongan dan kenyamanan kepada para pengungsi dari bagian timur Republik Demokratik Kongo, dan mengaruniakan perdamaian pada Kenya, di mana serangan brutal telah melanda penduduk sipil dan tempat-tempat ibadah.

Semoga Kanak-kanak Yesus memberkati sejumlah besar umat beriman yang merayakan-Nya di Amerika Latin. Semoga Ia meningkatkan kebajikan manusiawi dan Kristiani mereka, menopang semua orang yang dipaksa untuk meninggalkan keluarga dan tanah mereka, dan meneguhkan para pemimpin pemerintah dalam komitmen mereka untuk pembangunan dan melawan kejahatan.

Saudara dan saudariku yang terkasih! Kebaikan dan kebenaran, keadilan dan perdamaian telah bertemu, mereka telah menjadi menjelma dalam Anak yang dilahirkan Maria di Betlehem. Anak itu adalah Putera Allah; Ia adalah Allah yang muncul dalam sejarah. Kelahiran-Nya adalah sebuah kehidupan baru yang berbunga bagi seluruh umat manusia. Semoga setiap tanah menjadi tanah yang baik yang menerima dan menumbuhkan kebaikan dan kebenaran, keadilan dan perdamaian. Selamat Natal untuk kalian semua!

Rabu, 26 Desember 2012 Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

Rabu, 26 Desember 2012
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

    

Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam. ----- Mzm 31:17 (31-18)

Antifon Pembuka
    
Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.

Doa Pagi

 

Tuhan Yesus, hari ini kami memperingati martir-Mu, St Stefanus yang mendoakan para pembunuhnya. Semoga kami juga mampu mengikuti teladannya dan memaafkan sesama yang telah menyakiti hati kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
   
Kefasihan Stefanus berbicara tidak mengundang kekaguman, apalagi pertobatan bagi mereka, melainkan justru kegeraman untuk membunuhnya. Kemartiran inilah puncak Natal. Bukankah setiap kelahiran selalu dimahkotai dengan kematian?

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
  
"Aku melihat langit terbuka."
  
Sekali peristiwa, Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut orang Libertini. - Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. - Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat.
(Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Kemartiran Stefanus adalah awal kemartiran orang-orang Kristen. Namun, di mana ada kemartiran, di situ tumbuh subur iman akan Kristus. Justru hal ini merupakan bukti nyata bahwa kekristenan merupakan karya besar Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)

 
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
  
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, "Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semua itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Sakramen Baptis mengesahkan iman kita akan Yesus Kristus. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah yang terberkati. Konsekuensinya, kita mesti mengembangkan dan membagikan berkat itu kepada sesama. Aneka tantangan dan hambatan siap menghadang tugas misi kita. Hal ini merupakan batu ujian kesetiaan kita kepada Allah. Bila kita tetap bertahan dan setia, niscaya kita akan selamat. Mari kita terus mohon kekuatan Allah bagi keselamatan kita.

Doa Malam

  

Tuhan Yesus, kedatangan-Mu membawa damai dan pengampunan. Ajarilah kami untuk meneladan hidup-Mu yang penuh kasih, sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Allah memberikan dasar dan hukum kepada ciptaan-Nya, yang tetap berilaku Bdk. Ibr 4:3-4.. Orang beriman dapat mengandalkannya; mereka dipandangnya sebagai tanda dan jaminan kesetiaan Allah yang tidak tergoyahkan baginya, yang dengannya Allah memegang perjanjian-Nya dengan teguh Bdk. Yer 31:35-37; 33:19-26.. Manusia dari pihaknya harus taat dengan setia kepada dasar dan menghormati hukum, yang telah Allah ukirkan ke dalam ciptaan. -- Katekismus Gereja Katolik, 346


RUAH

Senin, 24 Desember 2012 Hari Raya Natal (Malam)

Senin, 24 Desember 2012
Hari Raya Natal (Malam)

“Sang Sabda ini adalah Kristus, penyebab keberadaan kita pada mulanya ….dan penyebab kesejahteraan kita. Sabda ini kini telah menjadi manusia – Pencipta segala rahmat…. telah diutus di jalan kita kepada kehidupan kekal … Ini adalah Sang Putera…, pernyataan Sabda yang sudah ada sejak awal mula dan sebelum awal mula. Sang Penyelamat, yang telah ada sebelumnya, kini telah muncul; sebab Sang Sabda yang telah ada bersama-sama dengan Allah dan yang melalui-Nya semua telah diciptakan, telah muncul sebagai Guru kita. Sang Sabda yang pada mulanya mengaruniakan kehidupan kepada kita sebagai Pencipta ketika Ia membentuk kita, mengajarkan kepada kita bagaimana untuk hidup dengan baik ketika Ia muncul sebagai Guru kita, sehingga sebagai Tuhan, Ia dapat mempimpin kita kepada hidup yang tanpa akhir. (Exhortation to Heathen, Chap I,7:1) ---- St. Klemens dari Aleksandria


Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

Doa Malam


Allah Bapa yang mahaagung, kami memuji nama-Mu, karena Engkau membuat malam suci ini bermandikan cahaya sejati. Sinarilah hati kami dengan cahaya-Mu itu, agar lewat sabda-Mu pada malam ini kami semakin memahami misteri penyelamatan-Mu di tengah kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
  
"Seorang Putera telah dianugerahkan kepada kita."
  
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
  
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
  
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12; 2/4)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus
.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
  
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
   
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Sabda telah menjadi manusia, dan kita melihat kemuliaan-Nya.
    
Renungan

"Ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia."


Ajaran untuk hidup dan bertindak saling mengasihi merupakan ajaran semua agama, dan kiranya semua pemuka atau pengajar agama atau pengkotbah hemat saya senantiasa menyampaikan ajaran atau kotbahnya didasari atau dijiwai oleh cintakasih. Memang karena keterbatasan dan kelemahan masing-masing, sesuai dengan lingkungan hidupnya, ada kemungkinan secara konkret apa yang diajarkan atau dikotbahkan berbeda, dan tentu saja para pendengar juga akan berbeda dalam penghayatan atau pelaksanaan perihal perintah untuk saling mengasihi. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk mawas diri perihal saling mengasihi dalam rangka mengenangkan Kelahiran Penyelamat Dunia atau merayakan pesta Natal. Natal berasal dari kata Latin natus (kata sifat), yang berarti lahir, diciptakan, menurut kodratnya diperuntukkan bagi, dst.. Maka hemat saya berefleksi perihal saling mengasihi kita dapat berpedoman perihal dilahirkan, diciptakan, menurut kodratnya diperuntukkan bagi.

"Allah telah mengasihi kita" (bdk 1Yoh 4:19)

Kutipan di atas ini menjadi tema pesan Natal bersama PGI dan KWI pada tahun ini. Kasih Allah kepada manusia kiranya dapat kelihatan dan dinikmati oleh orang yang sungguh saling mengasihi, khusus suami-isteri yang saling mengasihi dengan bebas dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap tenaga atau kekuataan tanpa syarat. Penghayatan ajaran saling mengasihi dalam diri suami-isteri merupakan wujud partisipasi dalam karya penciptaan Allah dalam menciptakan manusia. Buah saling mengasihi antar suami-isteri tidak lain adalah anak yang terkasih, yang kiranya juga boleh disebut sebagai buah kasih alias yang terkasih. Bukankah kita semua juga merupakan buah kasih atau yang terkasih, yang diciptakan oleh Allah bekerjasama dengan bapak-ibu atau orangtua kita masing-masing yang saling mengasihi?

Pesta Natal memang merupakan kenangan kasih Allah kepada manusia yang luar biasa, dimana Ia menjadi manusia seperti kita dalam hal dosa, melepaskan segala kebesaran atau ke-Allah-an-Nya untuk menjadi manusia sama seperti kita. KedatanganNya ke dunia juga merupakan wujud kasih pengampunan Allah kepada umat manusia yang berdosa. "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan men" (Luk 2:10-12), demikian Warta Gembira kelahiran atau kedatangan Penyelamat Dunia.

Kelahiran senantiasa membahagiakan dan menggembirakan, dan tentu saja bagi kaum beriman, entah itu itu kelahiran manusia atau binatang atau jika tanaman berarti menghasilkan buah. Apalagi jika yang lahir adalah akan menjadi orang penting, misalnya yang akan mewarisi tahta kerajaan. Yang kelahiran-Nya kita kenangkan hari ini memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, Ia lahir sebagai Penyelamat Dunia, untuk menyelamatkan seluruh dunia seisinya, dan untuk itu Ia sungguh mendunia atau membumi. Kasih-Nya sungguh membumi atau mendunia alias menjadi nyata. Maka jika kita menghayati ajaran saling-mengasihi hendaknya juga sungguh membumi atau mendunia alias menjadi nyata, dan hemat saya salah satu wujud kasih yang hendaknya dihayati adalah boros waktu dan tenaga bagi yang terkasih alias bermurah hati kepada yang terkasih, hatinya senantiasa terarah kepada yang terkasih.

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini." (Tit 2:11-12). Penyelamat Dunia datang sebagai manusia ke tengah-tengah kita untuk mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Pertama-tama kita semua diharapkan hidup dan bertindak tidak materialistis, melainkan secara spiritual alias lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia. Untuk itu antara lain kita diharapkan hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Bertindak bijaksana berarti buah tindakan atau kebijakannya senantiasa membahagiakan dan menyelamatkan dirinya sendiri maupun orang lain yang kena dampak tindakan atau kebijakannya. Saya percaya dalam Malam Natal atau di hari-hari yang bersuasana Natal ini kira semua dalam keadaan berbahagia dan bergembira dan kiranya juga terjadi pembagian hadiah atau makanan dan minuman alias tukar tali asih Kami berharap dalam hal ini sungguh adil, dan keadilan yang paling mendasar adalah hormat terhadap harkat martabat manusia alias semakin memanusiakan manusia. Jika kita semua sungguh manusiawi, maka panggilan atau ajakan untuk beribadah di dalam dunia sekarang ini dapat kita lakukan atau hayati dengan mudah dan baik.

"Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka." (Luk 2:20)

Penerima dan saksi pertama Warta Gembira Natal, kelahiran Penyelamat Dunia adalah para gembala domba. Dalam tata susunan social kemasyarakatan para gembala termasuk orang buangan yang kurang diperhatikan, meskipun demikian para gembala tidak kecewa, tidak frustrasi, melainkan tetap bahagia dan gembira. Karena tiada yang diharapkan dari manusia, sesamanya, maka dambaan atau harapan mereka senantiasa terarah kepada Allah, Penyelenggaraan Ilahi. Maka kiranya dapat dimengerti dengan baik bahwa akhirnya mereka yang pertama kali mampu mengimani kelahiran Penyelamat Dunia, yang lahir dalam puncak kemiskinan dan kesederhanaan di palungan kandang domba.

Para pemimpin Umat Allah sering juga disebut gembala umat, maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan segenap gembala umat untuk menghayati panggilan penggembalaan dengan baik dan benar. Motto bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantoro, yaitu ing arso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani (= keteladanan/kesaksian, pemberdayaan, motivasi) kiranya dapat dihayati dalam penggembalaan umat Allah. Kami berharap kepada para gembala umat dapat menjadi teladan dalam hal boros waktu dan tenaga terhadap sesamanya, mengasihi umat. Selain itu hendaknya dapat menjadi teladan hidup sederhana dan tidak materialistis, sehingga dambaan atau harapannya ada pada Penyelenggaraan Ilahi. Pemberdayaan juga penting sekali dalam penggembalaan umat, yang antara lain berarti kedatangan atau keberadaan gembala umat dimana pun dan kapan pun senantiasa memberdayakan umat, menggairahkan, mempesona dan menarik umat untuk semakin tumbuh berkembang sebagai umat Allah yang membaktikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hendaknya juga mendorong dan meneguhkan umat yang berkehendak baik untuk mewujudkan kehendak baiknya dalam cara hidup dan cara bertindak.

Semoga di antara kita setelah saling bertemu, bercakap-cakap dan bercurhat kemudian memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dengan kata lain masing-masing dari kita hendaknya berkata-kata atau berceritera perihal kebenaran-kebenaran , bukan kebohongan atau pura-pura. Berkata-kata atau berceriteralah apa adanya, tidak berkurang atau berlebih dari kenyataan atau kebenaran yang ada.

Natal adalah Kabar Gembira atau Kabar Baik.

Akhirnya marilah kita sadari dan hayati bahwa kelahiran Penyelamat Dunia adalah kabar baik, maka merayakan Natal atau mengenangkan kelahiranNya berarti kita senantiasa dapat menjadi pewarta kabar baik, menyebarluaskan dan melakukan apa yang baik. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku secara universal, kapan saja dan dimana saja, tidak terikat oleh ruang dan waktu. Maka baiklah saya kutipkan apa yang dipesankan oleh PGI dan KWI dalam pesan Natal Bersama 2012 sebagai berikut:
"Dalam terang kasih itu, kami mengajak saudara-saudari untuk menanggapi kasih Allah dengan bertobat dan sungguh-sungguh mewujudkan kasih dengan memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:
Pertama, Allah menciptakan alam semesta itu baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertangungjawab kepada manusia. Perilaku tidak bertanggung-jawab terhadap alam ciptaan akan menyengsarakan bukan hanya kita yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang. Maka kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaan-Nya dari perilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam
Kedua, melibatkan diri dalam berbagai usaha baik yang dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya intoleran dan perilaku serta tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.
Ketiga, melalui jabatan, pekerjaan dan tempat kita masing-masing dalam masyarakat, kita ikut sepenuhnya dalam semua usaha yang bertujuan memerangi kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga kita melibatkan diri dalam berbagai upaya untuk memberantas korupsi. Salah satu caranya adalah mengembangkan semangat hidup sederhana dan berlaku jujur.
Keempat, melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal itu bisa kita mulaiu dari diri kita sendiri dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan yang menghormati setiap proses hukum seraya terus mendorong ditegakkannya hukum demi keadilan dan kebaikan seluruh warga bangsa."


"SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013"

"Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus." (Mzm 97:11-12)


Rm. Ign. Sumarya, SJ - 25 Desember 2012

Bacaan Harian 24 - 30 Desember 2012

Bacaan Harian 24 - 30 Desember 2012

Senin, 24 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Pagi: 2Sam 7:1-5.8b-12.16; Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Luk 1:67-79.

Kidung Zakharia, dalam bacaan Injil hari ini, merupakan ungkapan puji syukur Zakharia atas karya Allah padanya dan Elisabet, istrinya. Allah telah menjawab keraguannya dan Elisabet mengenai lahirnya keturunan dari mereka. Bahkan lebih dari itu, Allah telah memilih anak mereka, Yohanes Pembaptis, sebagai nabi yang mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Nya ke dunia. Kiranya melalui bacaan Injil ini kita sebagai orang beriman yang kadang ragu akan perhatian dan kasih Allah diingatkan bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan dan berkarya di dalam kehidupan kita umat-Nya. Semoga kita selalu menyadari hal itu karena rahmat sekecil apa pun dari-Nya akan menjadi luar biasa bagi diri kita kalau kita mau dan mampu menyadari dan mensyukurinya.

MASA NATAL
Sore: Vigili Hari Raya Natal (P).
Yes 62:1-5; Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Kis 13:16-17.22-25; Mat 1:1-25

Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan

Selasa, 25 Desember: Hari Raya Natal (P).
Malam: Yes 9:1-6; Mzm 96:1-2a.2b-3.11-12.13; Tit 2:11-14; Luk 2:1-14.
Fajar: Yes 62:11-12; Mzm 97:1.6.11-12; Tit 3:4-7; Luk 2:15-20.
Siang: Yes 52:7-10; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ibr 1:1-6; Yoh 1:1-18.

Hari ini kita merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus di dunia. Ia telah lahir di dunia dan bahkan menyertai kita sampai akhir zaman. Kiranya kita sebagai umat-Nya belajar dari para gembala yang mendapat kabar dari para malaikat mengenai kelahiran Yesus, yakni bersegera mencari dan menjumpai Tuhan. Terkadang kita, secara sadar ataupun tidak sadar, sibuk atau menyibukkan diri dengan berbagai hal. Semoga kita selalu rindu dan berusaha menyempatkan diri untuk mencari dan menemukan kehendak-Nya di dalam pergumulan hidup kita, sehingga memang Dialah yang selalu menuntun dan menyertai hidup kita.

Rabu, 26 Desember: Pesta St Stefanus, Martir Pertama (M).
Kis 6:8-10.7:54-59, Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17; Mat 10:17-22

Melalui St. Stefanus, kita melihat bagaimana kemartirannya sebagai pengikut Kristus telah memberikan pengalaman yang mendorong perubahan bagi Paulus yang menjadi saksi kematiannya. Paulus kemudian menjadi ujung tombak penyebaran iman Kristen sampai ke seluruh dunia, sama seperti pesan Yesus terakhir sebelum terangkat ke surga, “wartakanlah Injil sampai ke ujung bumi”. Kemartiran zaman ini sudah mengambil bentuk yang berbeda. Kemartiran zaman ini membutuhkan bukan darah tetapi pengendalian diri kita, mati raga kita terhadap segala nafsu dan dorongan kita kepada kejatuhan kepada dosa. Maka dari itu baiklah kita bertanya dalam diri kita masing-masing: siapkah aku bermatiraga dalam hidup sehingga hidupku mampu menjadi kesaksian kemartiran yang menumbuhkan iman banyak orang yang berjumpa denganku?

Kamis, 27 Desember: Pesta St Yohanes, Rasul dan Penulis Injil (P).
1Yoh 1:1-4; Mzm 97:1-2.5-6.11-12; Yoh 20:2-8.

Hari ini kita semua mengenangkan Pesta Yohanes pengarang Injil. Pengarang Injil adalah mereka yang mendapat ilham Roh Allah sendiri dalam menuliskan Injil yang adalah juga Kabar Gembira kepada semua orang. Kini kita ditantang oleh Yohanes untuk juga berani menjadi pengarang Injil seperti dia dengan cara membuka diri kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan menuliskan Injil yang indah dalam perjalanan hidup kita. Untuk mampu melakukan ini kuncinya hanya satu, yaitu: mendengarkan Allah yang menggerakkan seluruh kehidupan kita. Marilah kita mohon kekuatan Tuhan supaya kita setia mendengarkan kehendakNya dalam kehidupan kita.

Jumat, 28 Desember: Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir (M).
1Yoh 1:5-2:2; Mzm 124:2-3.4-5.7b-8; Mat 2:13-18.

Bacaan-bacaan hari ini menggambarkan dunia yg penuh dengan kebobrokan dan kekejaman. Baru beberapa hari Yesus lahir tapi sudah harus menjadi pengungsi akibat kekejaman Raja Herodes yang saat itu membunuh banyak anak bayi dengan harapan bahwa Yesus adalah salah satu diantara para bayi tersebut. Darah dari anak-anak kecil tersebut telah memberikan kesaksian tentang Mesias, Sang Juruselamat, yang datang ke dunia. Jika anak-anak tersebut menumpahkan darahnya untuk menyambut Mesias, kira-kira tindakan nyata apa yang mampu kita lakukan saat ini untuk menyambut Mesias dalam hidup kita?

Sabtu, 29 Desember: Hari Kelima dalam Oktaf Natal (P).
1Yoh 2:3-11; Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6; Luk 2:22-35.

Dalam tradisi Yahudi, setelah genap umur, anak sulung akan dipersembahkan kepada Allah di kenisah, karena setiap anak sulung dipandang sebagai milik Allah. Persembahan tersebut dapat diartikan sebagai pengakuan manusia atas Allah yang memiliki kehidupan kita sekaligus kesempatan bagi kita untuk mendapatkan hidup baru dan keselamatan yang datang dari Allah sendiri. Yesus yang dipersembahkan kepada Allah di kenisah ini mau memberikan teladan kepada kita sebagai umat beriman bahwa hidup kita, pekerjaan kita, atau apa pun yang kita buat pada saat ini haruslah kita tujukan atau persembahkan pada Allah sendiri. Dengan begitu kita pun masuk dalam rencana keselamatan yang Allah kerjakan di dunia ini. Maka saat ini menjadi kesempatan bagi kita untuk melihat apakah kita sudah mempersembahkan hidup kita bagi Allah?

Minggu, 30 Desember: Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (P).
1Sam 1:20-22.24-28; Mzm 84:2-3.5-6.9-10; 1Yoh 3:1-2.21-24; Luk 2:41-52.

Hilangnya Yesus membuat kedua orangtuanya sangat cemas dan khawatir. Siapapun pasti akan mengalami kekhawatiran yang sama jika mendapati anaknya hilang. Tetapi yang mengejutkan adalah perkataan Yesus, “Tidakkah engkau tahu bahwa aku harus berada di rumah Bapaku?” Maria dengan segala perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya hanya menyimpan semua itu di dalam hatinya dan tidak memarahi Yesus. Perbuatan Yesus kerapkali selalu misterius dan tidak bisa ditebak dengan pikiran manusia. Namun dengan meneladani iman Maria, kita sebetulnya diajak untuk memperdalam kualitas hidup kerohanian kita. Percaya bahwa Tuhan mempunyai maksud tertentu dalam setiap kejadian yang kita alami, dan ingatlah bahwa jawabannya tidak instant. Mari kita sama-sama melangkah bersama Maria.

Oleh: Fr. Vincentius Rosihan Arifin, Fr. Tiberius Alonzo Jethro, Fr. F.X. Bambang Adi Putranto, Y.L. Indra Kurniawan

PESAN RADIO NATAL 2012 - Vikjen Keuskupan Surabaya

Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
“Jangan takut, sesungguhnya aku memberitakan kepadamu sukacita yang besar untuk seluruh bangsa”, demikian para malaikat meyakinkan kepada para gembala agar tidak takut atas peristiwa ilahi ini.
 
Natal bukanlah peristiwa yang menakutkan melainkan peristiwa sukacita; the news of great joy. Injil mengisahkan demikian karena memang ada pihak-pihak yang menganggap Natal sebagai ancaman dan menindaklanjuti ketakutan dengan kekerasan. Sikap Herodes merupakan contoh nyata bagaimana seseorang yang sungguh takut  dan lalu memakai kekerasan untuk membunuh semua anak anak, benih generasi masa depan, supaya tidak mengganggu keserakahan dan kesesatan jiwa mereka.
 
Warta penghiburan ini ditangkap sebagai ancaman bagi kubu Herodes. Namun ditangkap sebagai pengalaman rohani oleh para gembala. Para gembala adalah orang kelas bawah, sederhana, kurang berpendidikan, namun mempunyai keterbukaan hati bagi Firman. Natal menjadi sukacita rohani dan perayaan kehidupan bersama para malaikat sorgawi bagi orang yang terbuka hati. Maka bagi para gembala, tiba tiba dalam penglihatan rohaninya, mereka mengalami bersatu dengan pujian bala tentara sorgawi. Seluruh dirinya terangkat  ke pengalaman ajaib kemuliaan Allah di dalam hidup keseharian. Sorga dan bumi menyatu dalam kesadaran. Para gembala sederhana masuk dalam bilangan orang yang berkenan kepada Allah.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Dalam kancah kehidupan duniawi sehari hari, seringkali memang tidak mudah untuk membedakan antara ancaman dan peluang berkat. Namun sangatlah jelas dan kontras perbedaan buah dari keduanya, ketakutan terhadap ancaman membuahkan kekerasan, namun keterbukaan hati terhadap peluang berkat membuahkan penyembahan. Kalau Herodes berangkat menghimpun para algojo untuk melaksakan agenda kekerasan, sedangkan para gembala berangkat untuk menyembah dan memuliakan kehadiran Tuhan yang SOLIDER dan penuh KASIH dalam peristiwa sederhana di kandang Betlehem. Kekerasan dan Natal adalah dua hal yang bertolakbelakang, terpisah tak terjembatani. Allah yang disembah dalam Natal adalah Allah yang mengasihi dan membawa damai. Kekerasan tidak pernah dapat dipakai untuk menjumpai Tuhan.
 
Dunia kita saat ini dipenuhi dengan kekerasan; kekerasan terhadap sesama manusia, terhadap alam, terhadap kebenaran, terhadap kebebasan, terhadap solidaritas, terhadap kerukunan, terhadap perbedaan keyakinan dan bahkan terhadap Tuhan. Dunia saat ini begitu asing dan jauh dari KASIH.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Paus Benedictus XVI, pada Natal tahun 2005, untuk mengawali misinya sebagai pemimpin rohani Umat Katolik sedunia, beliau menerbitkan ensikliknya yang pertama yang berjudul Deus Caritas Est  (Allah adalah Kasih). Paus hendak menempatkan semua yang dipikirkan, rencanakan, putuskan dan lakukan… dengan demikian juga dia harapkan untuk diikuti oleh umat Kristiani sedunia, yaitu MEWARTAKAN bahwa ALLAH yang benar adalah KASIH
 
KASIH adalah ukuran untuk mengetahui apakah Allah yang sedang kita sembah adalah Allah yang benar. Maka bagi kita menjadi sederhana dan mudah untuk mengukur diri, Allah yang kita sembah dengan dan dalam kekerasan, kemarahan dan dendam bukanlah Allah yang benar.
 
Para pemimpin Umat Katolik dan Kristen yang bersatu dalam Konferensi Waligereja Indonesia dan Persatuan Gereja-gereja Indonesia pada Natal Tahun 2012 ini melihat dan menyerukan pentingnya kesadaran akan Hakekat Allah yang adalah Kasih ini. Judul dari pesan Natal tahun ini, “ALLAH TELAH MENGASIHI KITA” (1 Yoh4:19).
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Peristiwa Natal  memuat dua hal mendasar, yakni : HAKIKAT dan MISI/tugas perutusan.
 
Pertama, Apakah Hakikat peristiwa Natal?  Natal adalah PERISTIWA INKARNASI KASIH dan SOLIDARITAS ALLAH. Peristiwa yang mewahyukan kebenaran ilahi bagi kita manusia, bahwa ALLAH mengasihi kita. Suatu bentuk Solidaritas Allah.
Solidaritas dan KASIH  adalah dua sisi dari satu keping matauang yang sama. Dua hal yang konstitutif/komplementer. Tidak akan terjadi solidaritas sejati tanpa kasih. Dan tidak ada kasih tanpa wujud solidaritas.
 
Kedua, lalu apa Misi dari Natal. Setelah memahami hakekat Natal adalah inkarnasi Allah yang mengasihi kita, lalu apa yang menjadi perutusan kita? Dengan merayakan Natal ini kita diajak untuk BERBUAT KASIH seperti Tuhan mengasihi kita. Supaya setiap orang yang merayakan Natal juga Mengasihi seperti Allah. Di titik inilah wujud pertobatan kita tahun ini. Natal bukan sekedar perayaan pesta namun panggilan berbuat Kasih dan Solider.
 
Ada empat perutusan yang diserukan para Uskup seluruh Indonesia tahun ini sebagai wujud Kasih dan solidaritas:
  1. Umat Kristiani diajak untuk ambil bagian membela dan menyelamatkan keutuhan alam lingkungan hidup. Kekerasan dan kesewenangwenangan terhadap alam tiada lain penodaan terhadap Kasih Allah dan kejahatan terhadap dunia manusia. Oleh karenanya konferensi para Uskup sepakat untuk mendalami suatu pola pastoral berbasis cinta akan keselamatan ekologi.
  2. Umat Kristiani bekerjasama dengan siapa saja yang berkehendak baik membangun persaudaraan sejati, membangun budaya damai dengan mengatasi sikap intoleran dan konflik kemanusiaan.
  3. Umat Kristiani menyadari dan menyerukan bahwa KORUPSI merupakan penodaan/pengkianatan terhadap keadilan. Perjuangan dan dukungan terhadap pemberantasan korupsi adalah wujud kasih Natal, sebagaimana solidaritas Tuhan terhadap derita kemiskinan, Yesus yang lahir di kandang Betlehem, solidaritas dengan penderitaan kaum pinggiran.
  4. Umat Kristiani peka dan sadar bahwa dalam tata sosial kemasyarakatan, rasa keadilan mesti dijaga dengan penegakan hukum secara benar dan adil. Orang yang menghayati Kasih Allah adalah orang yang taat dan menghormati hukum. Kita semua prihatin dengan aneka berita kebobrokan proses penegakan hukum. Umat Kristiani dilarang ambil bagian dalam konspirasi semacam itu.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Pada kesempatan ini saya mengingatkan bahwa di seluruh wilayah gereja Katolik Keuskupan Surabaya, pada tahun 2013 nanti kita canangkan sebagai Tahun Kaum Muda dan Kerasulan Kitab Suci. Bapak Uskup, Msgr V Sutikno Wisaksono menghimbau supaya kita semakin serius memperhatikan pendampingan kaum muda supaya kelak mereka menjadi insan pembaharu yang punya integritas iman yang mendalam dan kepribadian tangguh untuk membangun bangsa.
 
Mengapa juga menjadi Tahun Kitab Suci? Arah Dasar Keuskupan mengamanatkan gerakan cinta akan Kitab Suci. Kitab Suci adalah Surat CINTA Allah kepada manusia. Seperti ditegaskan oleh Santo Hironimus, barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci, maka juga tidak mengenal Yesus. Dengan spirit Natal tahun ini, mari kita semakin mewujudkan gerakan Kasih di tengah masyarakat dengan disertai pemahaman dan penghayatan Firman Tuhan secara mendalam. Sehingga setiap insan Kristiani adalah Pelaku Firman, menjadi saksi Kasih Allah bagi sesama.
 
Akhirnya ,
Saya atas nama Msgr V. Sutikno Wisaksono, pimpinan umat Katolik Keuskupan Surabaya, beserta seluruh Kuria Keuskupan Surabaya, mengucapkan selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013.
 
 
Tuhan memberkati.
 
RD. Ag. Tri Budi Utomo
Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya
 
www.komunio.org  

Selasa, 25 Desember 2012 Hari Raya Natal (Siang)

Selasa, 25 Desember 2012
Hari Raya Natal (Siang)

Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuhnya: Bdk. Ibr 1:1-3.
"Sabda Allah yang satu dan sama berada dalam semua Kitab; Sabda Allah yang satu dan sama bergaung dalam mulut semua penulis Kitab yang suci. Dan karena sejak awal Ia adalah Allah pada Allah, Ia tidak membutuhkan suku-suku kata, karena Ia tidak bergantung pada waktu" (Agustinus, Psal. 103,4,1). --- Katekismus Gereja Katolik, 102
Antifon Pembuka (Yes 9:6)

Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dan akan disebut Penasihat Agung.

Doa

Allah Bapa yang maha pengasih, Engkau telah menciptakan manusia secara mengagumkan, namun secara lebih mengagumkan lagi Kaubaharui dia. Kami mohon, Kauperkenankan ikut ambil bagian dalam keallahan Dia, yang berkenan mengenakan kemanusiaan kami. Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
  
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
 
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
  
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
 
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
  

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
 
"Firman telah menjadi manusia."
 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Mzm 97:3)

Segala ujung bumi menyaksikan penyelamatan oleh Allah.

Renungan
   
TELAH MENJADI MANUSIA

Saudara, tatkala kita merayakan Natal, rasanya dunia menjadi berbeda. Terasa begitu sejuk, nyaman dan damai. Hampir semua orang tersenyum manis di waktu Natal. Suasana kota yang biasanya begitu sibuk dan acuh tak acuh itu, tiba-tiba menjadi begitu ramah dan damai. Bagi kita, umat Katolik, tentu Natal membuat kita merasa bahagia.

Namun, apakah sebenarnya makna Natal itu bagi kita? Injil Yohanes dengan jelas menggambarkan Sang Sabda yang bersedia turun ke dunia dan menjadi manusia serta tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Dalam Injil Misa Siang, penginjil Yohanes menggunakan kata "dunia" (lih. ay. 9-10). Kata ini mengacu pada tempat beradanya kekuatan-kekuatan gelap yang melawan kehadiran ilahi. (lih. ay. 5). Ke tempat seperti inilah Terang Ilahi bersinar dan Terang-Nya tidak dikalahkan oleh kekuatan-kekuatan gelap mana pun.

Apa pesannya bagi kita? Hari raya Natal akan besar maknanya bagi zaman kita ini bila ditegaskan bahwa iman akan Yesus Kristus yang lahir di dunia menjadikan kita percaya bahwa Terang-Nya tak terkalahkan meskipun banyak yang menghalanginya. Artinya, mereka yang menganggap ciptaan ini buruk dan gelap belaka serta memperlakukannya dengan buruk bisa jadi sudah mulai memisahkan diri dari Dia, sumber terang itu sendiri. Orang-orang yang demikian ini dengan sendirinya akan tersingkir. Sebaliknya, mereka yang percaya bahwa jagat ini dapat menjadi baik dan ikut mengusahakannya menjadi lebih baik, sebetulnya mereka ada di pihak Dia.

Akhirnya, biarlah makna Natal ini dapat kembali menyegarkan kita dan membuat kita kembali dapat merasakan kebahagiaan dan damai Natal. Biarlah peristiwa Natal ini membuat kita bersukacita karena melihat kebaikan dan kebesaran Allah yang mau menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Dia bersedia menjadi sama dengan manusia dalam segala hal kecuali dalam hal dosa. Dia mau setia untuk tinggal bersama manusia dan terus membarui manusia dengan Terang-Nya yang mengagumkan.

Semoga kita selalu ada di pihak Yesus, Sang Sabda yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Semoga kita selalu bersama-Nya, Sang Anak Tunggal Bapa, penuh kasih, karunia dan kebenaran. Yesus Kristus, Dialah Terang Hidup kita. Selamat Hari Raya Natal!

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy