| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 23 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Selasa, 23 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Yesus sendiri” (Katekismus Gereja Katolik, 1336)

Antifon Pembuka (Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Doa Pagi

Tuhan, kasih karunia-Mu selalu menyertai mereka yang percaya dan berbalik pada-Mu. Semoga hari ini di tengah kesibukanku, aku ingat akan Dikau sehingga tak mudah marah dan sakit hati terhadap sesama maupun terhadap setiap peristiwa hidup hari ini. Kepada-Mulah aku berharap, kini dan sepanjang masa. Amin.

Kabar gembira Kristus mulai tersebar luas sampai ke wilayah Yunani, khususnya Siprus. Barnabas menyaksikan hal itu, ketika ia tiba di Antiokhia. Ia lalu mengajak Paulus bekerja bersama dengan dia untuk mengajar umat di Antiokhia.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)
 
"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."
 
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenesia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setalah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 1a)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Yohanes menyampaikan banyak pernyataan Yesus mengenai jati diri-Nya sebagai Putera Allah. Dalam perikop ini, Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Yesus lalu menunjuk pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya untuk membuktikan jatidiri-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:22-30)
 
"Aku dan Bapa adalah satu."
 
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memeberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pewahyuan hari ini adalah: Yesus dan Bapa adalah satu. Setiap spiritualis yang telah mencapai tingkat kehidupan rohani yang tinggi, tak sulit menerima pewahyuan tersebut. Banyak orang bimbang. Jika seseorang hidup dalam kebimbangan terus menerus, dia sebenarnya tidak mungkin sekaligus beriman. Kebimbangan bisa diatasi dengan ‘bekerja’ melakukan sabda Yesus. Saudara, mari kita lakukan bersama.

Doa Malam

Tuhan Yesus, terimakasih atas hari yang telah kami lalui bersama-Mu. Semoga teladan kedekatan-Mu dengan Bapa juga semakin mendorong tekad kami untuk tidak bimbang dalam menatap hari esok dengan penuh rasa syukur kepada-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan Allah kami. Amin.


RUAH

Paus Fransiskus: Tidak ada ruang bagi 'pendaki' atau 'agama komersil' di Kerajaan Allah

Injil Gembala yang Baik di mana Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "pintu gerbang bagi domba-domba" adalah fokus homili Paus Fransiskus Senin pagi. Misa berlangsung di kapel Casa Santa Marta dengan staf dan wartawan dari Kantor Pers Vatikan dan Vatikan pusat transmisi Radio di Santa Maria di Galeria.

Dalam Injil hari Senin, Yesus memberitahu murid-muridnya bahwa siapa pun yang tidak masuk kandang domba melalui pintu gerbang, bukan gembala, namun pencuri dan perampok. Singkatnya, kata Paus Fransiskus, seseorang yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri, yang hanya ingin menaiki tangga sosial. Satu-satunya gerbang Kerajaan Allah, ke Gereja - Paus mengatakan - adalah Yesus sendiri:

"Ini pendaki sosial yang ada bahkan di komunitas Kristen, bukan? Orang-orang yang mencari mereka sendiri ... dan sadar atau tidak sadar berpura-pura untuk masuk tetapi adalah pencuri dan perampok. Mengapa? Mengapa mencuri kemuliaan dari Yesus? Mereka ingin kemuliaan bagi diri mereka sendiri dan ini adalah apa yang dikatakan [Yesus] untuk orang-orang Farisi:Anda mencari persetujuan satu sama lain ... '. Itu adalah sesuatu dari agama 'komersial', kan? Aku memberikan kemuliaan kepada Anda dan Anda memberikan kemuliaan kepada saya. Tetapi orang-orang tidak masuk melalui pintu gerbang yang benar. Pintu gerbang [yang benar] adalah Yesus dan orang-orang yang tidak masuk lewat gerbang ini keliru. Bagaimana saya tahu bahwa Yesus adalah gerbang benar? Bagaimana saya tahu bahwa gerbang ini gerbang Yesus? Ini cukup untuk mengambil Sabda Bahagia dan melakukan apa Sabda Bahagia katakan. Jadilah rendah hati, miskin, lembut, saja ... ".

Paus Fransiskus melanjutkan, tercatat bahwa Yesus tidak hanya gerbang, ia juga merupakan cara, jalan untuk mengikuti perjalanan kita. Dia mengatakan ada banyak jalan yang bisa kita ikuti, beberapa mungkin lebih menguntungkan daripada yang lain dalam menggapai kemajuan, tetapi mereka "menyesatkan, mereka tidak nyata: mereka adalah palsu. Satu-satunya jalan adalah Yesus ":

"Beberapa dari Anda mungkin berkata: 'Bapa, Anda fundamentalis!' Tidak, cukup sederhana, ini adalah apa yang Yesus katakan:." Akulah pintu ',' Akulah jalan '[Dia] memberi hidup kepada kita. sederhana. ini adalah gerbang yang indah, sebuah gerbang cinta, itu adalah pintu gerbang yang tidak menipu, tidak palsu. selalu mengatakan kebenaran. Tetapi dengan kelembutan dan kasih. Namun, kita masih memiliki [...] sumber dosa asal dalam diri kita, bukan begitu? Kita masih ingin memiliki kunci untuk menafsirkan segala sesuatu, kunci dan kekuatan untuk menemukan jalan kita sendiri, apa pun itu, untuk menemukan gerbang kita sendiri, apa pun itu. "

Terkadang - Paus mengatakan - kita tergoda untuk menajdi bos kita atas diri sendiri dan bukan anak-anak rendah hati dan hamba Tuhan ":

"Dan ini adalah godaannya, untuk mencari gerbang lain atau jendela lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita hanya bisa masuk lewat pintu gerbang yang namanya Yesus. Kita hanya bisa masuk lewat gerbang yang membawa ke sebuah jalan dan jalur yang disebut Yesus dan membawa ke sebuah kehidupan yang namanya Yesus. Semua orang yang melakukan sesuatu yang lain - demikianlah firman TUHAN - yang mencoba masuk melalui jendela, adalah 'pencuri dan perampok "Dia sederhana, Tuhan kata-katanya tidak rumit..:. dia sederhana ".

Paus menyimpulkan dengan mengundang semua yang hadir untuk meminta "kasih karunia untuk selalu mengetuk gerbang itu":

"Kadang-kadang tertutup: kita sedih, kita merasa sunyi sepi, kami memiliki masalah dengan mengetuk, dengan mengetuk gerbang itu. Jangan pergi mencari gerbang lain yang tampak lebih mudah, lebih nyaman, lebih di tangan. Selalu sama satu:.. Yesus. Yesus tidak pernah mengecewakan, Yesus tidak menipu, Yesus bukan pencuri, bukan perampok. Dia memberikan hidupnya untukku:. masing-masing dari kita harus mengatakan ini: "Dan Kau yang memberikan hidup-Mu untukku, tolong, bukalah, biar aku dapat masuk. ""

Sumber : Radio Vatikan, Homili Paus Fransiskus 22 April 2013
FB Fans Of Iman Katolik 

Bacaan Harian 22 - 28 April 2013

Bacaan Harian 22 - 28 April 2013

Senin, 22 April : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis 11:1-18; Mzm 42:2-3; 43:3,4;R: 42:3a; Yoh 10:1-10.


Selasa, 23 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;R: 117:1a; Yoh 10:22-30.


Rabu, 24 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).

Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8;R: 4; Yoh. 12:44-50.


Kamis, 25 April: Pesta St Markus, Pengarang Injil (M).
1Ptr 5:5b-14; Mzm. 89:2-3.6-7.16-17; Mrk 16:15-20.


Jumat, 26 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;R: 7; Yoh. 14:1-6.


Sabtu, 27 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;R: 3cd; Yoh. 14:7-14.


Minggu, 28 April: Hari Minggu Paskah V (P)
.
Kis 14:21b-27; Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab; Why 21:1-5a; Yoh 13:31-33a.34-35

Minggu Paskah IV/C - 21 April 2013


MINGGU PASKAH IV/C – 21 APRIL 2013
Kis 13:14,43-52; Why 7:9,14b-17; Yoh 10:27-30,22

Hari ini kita memasuki Minggu Paskah IV, yang sejak tahun 1963 yang lalu juga dijadikan sebagai Hari Minggu Panggilan. Bacaan Injil mengajak kita untuk merenungkan tentang gembala yang baik. Lalu, bagaimana kita hendak menarik benang merah pesan-pesan hari ini, yakni antara Minggu Paskah IV, Minggu Panggilan dan gembala yang baik?

Perayaan Paskah, pada intinya mengenangkan, dan mensyukuri karya penyelamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Dengan perayaan ini, kita juga ikut serta mengalami karya penyelamatan Allah itu. Sebab, karya keselamatan itu berlaku universal, untuk semua orang yang mau menerima dan mengimani Kristus. Inilah yang diwartakan Paulus dan Barnabas dalam bacaan pertama. Mereka diutus “menjadi terang bagi bangsal-bangsa yang tidak mengenal Allah dan membawa keselamatan sampai ke ujung bumi” (Kis 13:47).

Universalitas keselamatan itu juga ditegaslan dalam bacaan kedua, dimana Yohanes menyampaikan penglihatannya bahwa orang-orang yang diselamatkan itu “merupakan kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa” (Why 7:9). Mereka yang telah mengalami keselamatan itu “tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi” (Why 7:16).

Suasana penyelamatan yang demikian, yang saat ini sudah dialami oleh saudara-saudari kita yang telah meninggalkan dunia ini dan kita nantikan dengan penuh harapan agar kelak juga kita alami, bukan merupakan usaha manusia tetapi lebih-lebih merupakan buah dari penebusan Kristus. Dialah yang menggembalakan kita dan menuntun kita ke mata air kehidupan (Why 7:17). Bagi kita, ia hadir dan tampil sebagai gembala yang baik, yaitu gembala yang mengenal kita, para domba-Nya; yang memberikan hidup kekal kepada kita; dan yang senantiasa melindungi kita sehingga kita tidak binasa (Yoh 10:27-28). Dalam perikup Injil sebelumnya, yakni Yoh 10:1-21, semakin tampak peran Yesus sebagai gembala baik yang menyelamatkan domba-domba-Nya. Dia menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya, menjadi pintu (keselamatan) bagi domba-domba-Nya, mendampingi dan melindungi domba-domba-Nya, dan memberi hidup (kekal) kepada domba-domba-Nya.

Setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, peran penggembalaan itu diteruskan oleh para rasul dan para pengganti mereka, yakni para uskup dengan dibantu oleh para imam. Mereka diutus, untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk (Mrk 16:15); untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah dan membawa keselamatan sampai ke ujung bumi (Kis 13:47). Tuhan pun senantiasa menyertai sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20) dan turut bekerja dan meneguhkan mereka dengan tanda-tanda yang menyertainya (Mrk 16:20).

Dari sini menjadi jelas bahwa sejak dari permulaan, sekarang dan selama-lamanya, Tuhan membutuhkan manusia, yakni kita semua untuk mengambil bagian dalam pewartaan Injil, penggembalaan umat dan penyelamatan jiwa-jiwa. Semua orang, kita semua, tidak ada yang dikecualikan dipanggil untuk mengambil bagian dalam tugas ini, entah sebagai rasul-rasul awam maupun sebagai imam, bruder, dan suster.

Karya keselamatan yang dikerjakan Tuhan untuk kita menunjukkan betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Oleh karena itu, sebagaimana bacaan Minggu yang lalu, Tuhan bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?”, kini pertanyaan yang sama juga diajukan kepada kita masing-masing. Semoga kita juga berani memberi jawaban seperti Petrus, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” (Yoh 21:17). Maka, Tuhan pun mengutus kita untuk mewartakan Injil, menggembalakan umat, dan ikut serta menyelamatkan jiwa-jiwa, entah sebagai rasul awam maupun sebagai imam, bruder dan suster.

Pada Minggu Panggilan ini, tanpa menghilangkan himbauan kepada seluruh umat untuk mengambil bagian dalam karya-karya pelayanan Gereja sebagai rasul-rasul awam, baiklah disampaikan himbauan dan undangan khusus untuk menanggapi panggilan sebagai imam, bruder, dan suster. Entah dengan mempersembahkan anak/cucu, entah dengan mempersembahkan diri sendiri untuk mencoba menanggapi panggilan Tuhan.

Untuk mengakhiri renungan ini, baiklah dikutipkan sebagian dari pesan Bapa Suci Benedictus XVI (emeritus) untuk hari Minggu Panggilan ke-50 (selengkapnya bisa dibaca di http://www.kkindonesia.org/content/pesan_paus_HMP_2013/index.kki:

Sebagaimana telah Dia lakukan selama hidup-Nya di dunia, demikian juga saat ini Yesus yang telah bangkit berjalan menyusuri lorong-lorong kehidupan kita dan melihat kita yang tenggelam dalam berbagai aktivitas dengan segala keinginan dan kebutuhan kita. Di tengah situasi lingkungan kehidupan kita, Dia terus berbicara kepada kita: Dia memanggil kita agar kita menghayati kehidupan bersama dengan Dia, karena hanya Dia-lah yang mampu memuaskan dahaga akan harapan tersebut. Dia tinggal di tengah komunitas para murid, yaitu Gereja, dan hingga hari ini Dia masih memanggil orang-orang untuk mengikuti Diri-Nya. Panggilan dapat muncul setiap saat. Hari ini juga Yesus terus-menerus berkata: “Datanglah ke mari, ikutilah Aku” (Mrk. 10:21). Menerima undangan-Nya berarti tidak lagi memilih jalan kita sendiri. Mengikuti Dia berarti membenamkan kehendak kita ke dalam kehendak Yesus, sungguh-sungguh mengistiwekan Dia, membanggakan Dia dalam setiap bidang kehidupan: dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam kepentingan-kepentingan pribadi dan dalam diri kita sendiri. Ini berarti menyerahkan hidup kita kepada-Nya, hidup dalam kemesraan bersama dengan Dia dan melalui Dia, kita memasuki persekutuan dengan Bapa dalam Roh Kudus, dan dengan demikian juga – konsekuensinya – bersama dengan saudara dan saudari sekalian. Persekutuan hidup bersama Yesus adalah suatu “pengaturan” (setting) istimewa di mana dalam persekutuan tersebut, kita boleh mengalami harapan dan dalam harapan tersebut, hidup kita menjadi penuh dan bebas.

Panggilan imamat dan hidup bakti lahir dari pengalaman personal perjumpaan dengan Kristus, berkat dialog dengan Dia secara rahasia dan tulus, yang berarti memasuki ke dalam kehendak-Nya. Oleh karena itu sangatlah perlu tumbuh dalam pengalaman iman, mengenal suatu relasi yang mendalam dengan Yesus, memberi perhatian secara rohani terhadap suara-Nya yang hanya bisa diperdengarkan dalam lubuk hati kita.

Proses ini, yang memungkinkan kita dapat menaggapi panggilan Allah secara positif, sangat mungkin terjadi dalam jemaat-jemaat Kristen di mana iman dihayati secara intens, di mana kesaksian yang baik diberikan oleh mereka yang menyandarkan diri kepada Injil, di sanalah hadir makna perutusan yang kuat, yang menghantar orang untuk mempersembahkan diri secara total demi Kerajaan Allah, yang dihidupi dengan penerimaan sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi dan hidup doa yang kuat. Poin yang terakhir ini, “di satu sisi harus menjadi sesuatu yang sangat personal, suatu perjumpaan yang mesra antara diriku dengan Allah. Tetapi di sisi lain, harus secara terus-menerus dibimbing dan diterangi oleh doa-doa Gereja dan oleh doa-doa para kudus, dan oleh doa liturgis sebagaimana telah berulang kali Tuhan Yesus ajarkan bagaimana kita harus berdoa secara benar” (Spe Salvi, 34).

…….

Saya berharap bahwa anak-nak muda, yang telah dipenuhi oleh pelbagai pilihan remeh dan tidak penting, akan mampu menggali suatu keinginan terhadap apa yang sungguh-sungguh berharga, demi tujuan-tujuan yang mulia, pilihan-pilihan yang radikal, pelayanan demi banyak orang dalam mengikuti Yesus. Yang terkasih anak-anak muda, janganlah takut mengikuti Dia dan berjalan menyusuri jalan-jalan kasih yang menuntut suatu keberanian dan komitmen yang tulus. Dengan cara tersebut, kamu akan senang melayani, kamu akan menjadi saksi suatu suka-cita yang tidak bisa diberikan oleh dunia, kamu akan menjadi nyala yang hidup dari kasih yang kekal-abadi dan tak terpermanai, kamu akan belajar “memberi suatu pengharapan yang ada padamu” (1 Pet. 3:15)!

Semoga, sabda Tuhan dan pesan Bapa Suci ini menggugah kita semua untuk dengan penuh semangat mau mengambil bagian dalam karya-Nya untuk mewartakan Injil, menggembalakan umat dan menyelamatkan jiwa-jiwa.

Ag. Agus Widodo, Pr

Senin, 22 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Senin, 22 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya --- Katekismus Gereja Katolik, 1335


Antifon Pembuka (Rm 6:9)

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan nafas kehidupan-Mu yang suci. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)

 
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:11-18)
 
"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya."
 
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan

Renungan


Kita bersyukur atas misi Gereja Katolik yang terus-menerus meluas ke mana-mana ke seluruh dunia, melalui karya para misionaris baik religius maupun awam. Meskipun diterpa berbagai kesulitan dan tantangan, namun Roh Kudus senantiasa mengurapi mereka untuk menjadi pewarta Injil yang bersemangat di antara segala bangsa.

Hidup dan karya Yesus Kristus harus terus-menerus diperkenalkan kepada semua orang, sebab kita percaya DIA-lah satu-satunya pintu menuju keselamatan. ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”. Keselamatan melalui Yesus Kristus adalah keselamatan yang paling sempurna. Yesus Kristus datang dari Allah dan telah membuka pintu keselamatan itu melalui karya-Nya yang paling agung dan sempurna.

Melalui sabda ini Yesus mengungkapkan semua kebenaran dan misi kedatangan-Nya ke dalam dunia, bahwa melalui DIA semua orang dipersatukan, diselamatkan dan menikmati hidup yang berkelimpahan.

Doa: Tuhan, bawalah semua orang masuk kerajaan-Mu, kerajaan hidup dan kebenaran. Amin.
    
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: 21 April 2013 (Yoh 10:27-30)






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 21 April 2013 Hari Minggu Paskah IV

Minggu, 21 April 2013
Hari Minggu Paskah IV

"Setiap panggilan khusus lahir dari prakasa atau inisiatif Allah: inilah anugerah Kasih Allah!" --- Bapa Suci Benediktus XVI


Antifon Pembuka (Mzm 32:5-6)

Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, dan langit dijadikan oleh sabda-Nya. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahamulia, Engkau tiada memberi nama lain, di mana terdapat kebebasan dan kedamaian, selain nama Yesus, Gembala dan Pembimbing kami. Kami mohon, semoga sabda-Nya memenuhi kami dengan napas kehidupan-Mu yang suci. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:14.43-52)
 
"Kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
 
Pada suatu hari Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan dari Perga, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai ibadat, banyak orang Yahudi dan penganut agama Yahudi yang takut akan Allah mengikuti Paulus dan Barnabas. Kedua rasul itu lalu mengajar dan menasihati mereka supaya tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya berkumpullah hampir seluruh kota itu untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu, bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100.2.3.5)

1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah kehadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:9.14b-17)
 
"Anak domba akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan."
 
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Nampaklah suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Lalu seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar. Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan siang malam melayani Dia di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Akulah gembala yang baik. Aku mengenal semua domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenak Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:27-30)
 
"Aku memberikan hidup yang kekal kepada domba-domba-Ku."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku yang memberikan mereka kepada-Ku lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 
 
 Renungan

Masyarakat sedang membutuhkan seorang pemimpin sejati. Seorang pemimpin sejati yang tidak hanya bisa janj-janji dan menggunakan kekuasaannya untuk bertindak semena-mena, tetapi sungguh-sungguh seorang pemimpin yang “merakyat”, dekat di hati rakyat, dan seorang yang mampu menggunakan kekuasaannya untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Orang demikian ini pertama-tama adalah seorang yang peduli dengan orang-orang yang dipimpinnya sehingga mereka mau loyal kepadanya.

Dalam Injil hari ini, Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai seorang Gembala yang baik. Dari gambaran Yesus sebagai Gembala yang baik ini, kita tidak hanya bisa belajar bagaimana harus menjadi seorang pemimpin yang sejati tetapi kita juga menjadikan Yesus sebagai Pemimpin kehidupan kita. Pertama-tama seorang pemimpin sejati harus mengenal dan dikenal oleh orang-orang yang dipimpinnya dan sungguh-sungguh didengarkan serta diikuti oleh orang-orang yang dipimpinnya karena sungguh dapat dipercaya dan diandalkan. Ia dipercaya dan diandalkan karena dia peduli serta mampu membawa orang-orang yang dipimpinnya sampai pada tujuan. Yesus bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku,....” (Yoh 10:27). Yesus sungguh-sungguh seorang Pemimpin kehidupan kita. Dia sungguh peduli dengan kita dan layak untuk dipercaya dan diandalkan karena mampu menuntun hidup kita sampai kepada tujuan hidup kita, hidup yang kekal.

Sebagai Gembala yang baik, Yesus juga menunjukkan kepedulian-Nya kepada kita dengan selalu berusaha agar kita memperoleh keselamatan. Kata-Nya, “.... dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (ayat. 27).

Seorang pemimpin sejati mesti memberi jaminan keselamatan walaupun harus dengan rela mengurbankan hidupnya demi kebaikan dan keselamatan yang dipimpinnya. Ia tidak hanya bisa menghantar orang sampai kepada tujuan hidup, tetapi selalu mampu menjaga orang yang dipimpinnya dari bahaya, memberikan rasa aman kepada orang-orang yang dipimpinnya. Yesus memberikan hidup-Nya kepada kita sehingga kita tidak binasa dan Yesus juga menjaga kita agar kita selalu berada aman dalam kawanan-Nya, menjaga dari pihak-pihak yang mau merebut kita.

Yesus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa tidak akan ada yang mampu merebut domba-domba-Nya karena Bapa yang memberikan domba-domba kepada-Nya lebih besar kuasa-Nya dan Yesus sendiri bersatu dengan-Nya (bdk.ay 29-30). Seorang pemimpin mampu memberikan jaminan kepada yang dipimpinnya karena mempunyai kekuasaan yang besar. Kekuasaan yang dimiliki Yesus, sebagai gembala, diberikan oleh Bapa-Nya sendiri. Tidak akan ada yang mampu mengalahkan-Nya.

Dalam menggembalakan domba-domba-Nya, Yesus juga memanggil orang-orang yang terlibat dalam karya penggembalaan-Nya agar semua orang dapat memperoleh keselamatan. Mereka adalah orang-orang yang terpanggil untuk mengabdikan diri-Nya bagi Tuhan secara khusus dengan terlibat dalam karya penggembalaan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang siap sedia dipakai oleh Yesus untuk menjamin agar domba-domba-Nya beroleh keselamatan. Pada hari Minggu Panggilan ini, mari kita banyak berdoa agar semakin banyak orang terpanggil secara khusus untuk terlibat dalam karya penggembalaan umat.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy