| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku

Kamis, 23 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51.
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku
  
Kita masing-masing tentunya mempunyai pengalaman berjumpa dengan seseorang atau sesuatu yang menarik sehingga kita pun tertarik, entah untuk sekedar memandang, menyentuh atau bahkan memilikinya. Misalnya, kita tertarik pada jenis makanan tertentu sehingga kita menyentuh, memakan dan merasakannya. Kita tertarik dengan buku tertentu sehingga kita membeli dan membacanya. Kita tertarik dengan orang tertentu sehingga mendekati, berkenalan dan kalau Tuhan menghendaki bisa jadi kemudian saling memiliki untuk hidup bersama sebagai suami-istri. Kalau kita tertarik pada seseorang atau sesuatu, biasanya ada bagian-bagian tertentu yang membuat kita sungguh tertarik. Kalau menyangkut barang, mungkin bentuknya, warnanya, keantikannya, dll. Kalau menyangkut makanan, mungkin warnanya, rasanya, kekhasannya, dll. Kalau menyangkut orang, mungkin wajahnya, suaranya, senyumnya, sifat atau kepribadiannya, dll. Hari ini, Yesus berbicara tentang Allah Bapa yang menarik kita untuk datang kepada-Nya. Maka, mari kita sejenak merenung: Sungguhkah kita tertarik kepada-Nya sehingga kita tergerak untuk datang mendekat dan hidup bersama-Nya? Apa yang paling menarik dari Tuhan sehingga kita ingin selalu memiki dan dimiliki-Nya?

Doa: Tuhan, buatlah hati dan jiwa kami selalu tertarik kepada-Mu sehingga kami datang mendekat pada-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 23 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Kamis, 23 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)

Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)

Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.

Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
      
Bimbingan Roh Allah yang serta merta, sungguh-sungguh nyata, diterima oleh Filipus untuk membawa keselamatan bagi seorang sida-sida dari Etiopia. Filipus yang peka dan terbuka terhadap bimbingan Roh Allah ini akhirnya membawa pencerahan kepada orang tersebut hingga akhirnya dibaptis dan menjadi pengikut Kristus.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
   
 
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
    
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Yesus Kristus adalah roti hidup yang menghantar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Yesus memberikan diri-Nya bagi kehidupan dunia. Siapa yang percaya kepada-Nya akan hidup selama-lamanya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)
    
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
    
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Bagaimana Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi?
Yesus Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi dalam cara yang unik dan tak
tertandingi. Dia hadir dalam cara yang sungguh-sungguh, nyata, dan substansial, dengan Tubuh dan Darah-Nya, dengan Jiwa dan Keilahian-Nya. Karena itu dalam Sakramen Ekaristi, Dia hadir secara sakramental, yaitu dalam rupa roti dan anggur ekaristis, Kristus penuh dan total, Allah dan Manusia. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 282)

Renungan

Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. Roti hidup itu adalah Tubuh Yesus sendiri yang diberikan untuk kehidupan dunia. Keyakinan kita mendorong kita untuk menyantap Tubuh Yesus dengan hormat, penuh iman dan bersih dari noda dosa. Apakah hidup kita telah berubah beerkat santapan Tubuh dan Darah Yesus? Apakah hati kita selalu bersih sebelum menyantap Tubuh Yesus?

Antifon Komuni (2Kor 5:15)

Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.

Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him, who died for them and is risen, alleluia.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperkenalkan diri sebagai roti hidup yang telah turun dari surga; dan roti yang Engkau berikan tidak lain adalah Daging-Mu sendiri. Aku mengimani sepenuhnya bahwa yang aku sambut setiap kali menghadiri perayaan Ekaristi adalah Engkau sendiri, Tubuh-Mu sendiri. Saat itu, Engkau menyaturaga di dalam dagingku dan Engkau selalu tinggal dalam diirku. Betapa bahagianya, ya Yesus, aku boleh menyambut komuni, tanda kehadiran-Mu dalam diriku. Semoga aku menjadi pencinta Ekaristi, karena aku sungguh mencintai-Mu dan ingin selalu mencintai-Mu sepanjang hidupku. Amin.


RUAH

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Rabu, 22 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
  


Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40.

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
  
Ketika merenungkan Injil ini, saya teringat akan kisah "Anak yang hilang" atau "Bapa yang Mahabaik". Kendati si anak telah meminta warisan sebelum waktunya kemudian pergi menghambur-hamburkan hartanya, namun ketika ia pulang, Sang Bapa tetap menerimanya sebagai anak. Sang Bapa tidak membuangnya (Jw: nyebratke), tetapi justru memeluk, merangkul, memberikan pakaian yang indah dan mengadakan pesta penyambutan yang meriah. Itu semua merupakan wujud nyata kasih-Nya yang begitu besar kepada anak-Nya, kendati si anak telah menghilangkan diri. Sikap Sang Bapa ini juga menjadi sikap Sang Putra, yakni Yesus Kristus. Siapa pun yang datang kepada-Nya, tidak ditolak dan dibuang tetapi diterima dengan tangan terbuka. Inilah yang digambarkan dengan kematian-Nya di salib, di mana tangan-Nya terentang untuk menyambut kita yang datang kemudian merengkuh dan merangkul kita dengan pelukan penuh kasih. 

Doa: Tuhan, berilah kami iman untuk tidak pernah menyia-nyiakan kasih dan kebaikan-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 22 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Rabu, 22 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Dalam sejarah umat Allah,telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai mengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
  
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
    
 
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
       
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
     
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
      
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai roti hidup yang turun dari surga. Ia memberikan diri-Nya agar setiap orang yang menerima-Nya dalam kepercayaan memperoleh hidup kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman. Itulah juga kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Namun demikian, tawaran Yesus tidak selalu ditanggapi dengan penerimaan. Kata-kata-Nya dianggap keras (Yoh. 6:60) sehingga banyak dari antara para murid yang meninggalkan-Nya. Penolakan terhadap iman akan Yesus juga terus berlangsung dan memunculkan penganiayaan terhadap jemaat Yerusalem. Tetapi justru karena penganiayaan inilah, muncul banyak orang yang berani tampil sebagai saksi bagi Yesus. Mereka mengambil risiko atas pilihan mereka untuk bersaksi. Stefanus adalah contoh saksi yang menanggung kematian demi iman akan Yesus. Banyak murid Yesus diseret keluar rumah dan dibawa ke dalam penjara, tetapi risiko dan bahaya penganiayaan itu tidak menyurutkan semangat iman mereka. Ketika mereka dianiaya di Yerusalem, mereka pergi mewartakan Yesus ke Samaria. Barangkali inilah jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan untuk membawa warta tentang Yesus menjangkau wilayah yang semakin luas. Yesus Sang Roti Hidup tidak hanya dikenal di Yudea dan Galilea, tetapi juga dikenal oleh bangsa-bangsa yang semula dianggap kafir dan berdosa. Roti Hidup itu diterima dan memberi hidup bagi semakin banyak orang berkat darah kemartiran dan semangat para saksi yang membawa Yesus kepada semua orang.

Penganiayaan fisik mungkin bukan bagian dari pengalaman iman kita, meskipun secara psikologis para murid Yesus di zaman ini merasakan tekanan dalam berbagai bentuk. Kemerdekaan untuk beribadah dibatasi, pembangunan tempat ibadah dipersulit, persaudaraan universal dihalang-halangi, soal iman dan keagamaan dijadikan alasan diskriminasi. Belajar dari pengalaman jemaat perdana, akankah tekanan-tekanan seperti itu menyurutkan semangat kemartiran kita? Bukan kemartiran dengan menumpahkan darah, tetapi kemartiran dalam semangat kesaksian untuk mewujudkan hormat terhadap orang lain, untuk mewujudkan semangat-semangat hidup Yesus sendiri dalam keluarga dan masyarakat kita: kasih, persaudaraan, pengampuan dan pelayanan. Ketika kita tertindas, semoga ketakutan tidak juga mengimpit kita dan semoga semangat hidup sebagai saksi bagi Yesus tetap kita kobarkan. (ER/Inspirasi Batin 2015)

Akulah roti hidup

Selasa, 21 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah


Kis. 7:51 - 8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35.
 
"Akulah roti hidup"
 
Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Namun, untuk bisa hidup, kita secara mutlak membutuhkan makanan. Yesus tahu sepenuhnya akan hal ini. Maka, Ia pun menjadikan diri-Nya sebagai makanan bagi kita. Bukan makanan jasmani tetapi makanan spiritual yang mengenyangkan hidup rohani kita dan memberi kekuatan pada jiwa kita. Ia dilahirkan di Betlehem yang dalam bahasa Ibrani berarti "rumah roti" (Bêṯ léḥem / Bêṯ lāḥem) dan dalam bahasa Arab berarti "rumah daging" ( بيت لحم, Bayt Laḥm). Kemudian, Ia dibaringkan di palungan, tempat makanan bagi ternak. Sebelum wafat-Nya, Ia meninggalkan kenangan bagi kita berupa Ekaristi, di mana dalam rupa roti dan anggur, Ia memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita. Marilah kita mengimani dan mengamini bahwa Dia adalah sungguh-sungguh makanan bagi kita. Kemudian dengan penuh kasih dan kerinduan senantiasa datang untuk menyambut-Nya. Maka jiwa kita akan senantiasa dikenanyakan dan dikuatkan.

Doa: Tuhan, barilah kami kerinduan untuk selalu menyambut dan menyantap-Mu sebagai makanan bagi jiwa kami. Amin. -agawpr-

Selasa, 21 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Selasa, 21 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Bernyanyilah dengan suaramu; bernyanyilah dengan hatimu” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus, alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Keberanian Stefanus menegur orang-orang yang hadir dalam Mahkamah Agama Yahudi muncul dari kebenaran yang dibelanya dan iman yang diyakininya. Roh Kudus sendiri bekerja dalam diri Stefanus. Dia juga menerima dengan tulus penderitaan dan maut yang harus dihadapinya.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
   
 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
     
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Tanda-tanda atau mukjizat bisa membelokkan pemahaman orang ketika mereka berhenti hanya pada wujud mukjizat itu sendiri. Yesus mengajak mereka untuk menyadari asal dan latar belakang munculnya mukjizat-mukjizat tersebut. Ketika orang sampai pada sumber mukjizat, mereka akan menerima anugerah kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
  
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
     
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa yang datang kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi. Kita masih hidup di dunia dengan makanan dan minum yang tetap membuat kita lapar dan haus lagi. Yesus mengajak kita datang kepada-Nya. Siapa yang telah memiliki Yesus, dia pasti tidak akan lapar dan haus lagi.

Antifon Komuni (Rm 6:8)

Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.

If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Senin, 20 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
  

Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29.21
   
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
   
Datang kepada Tuhan tentu merupakan hal yang sangat baik. Namun, kita masih harus memurnikan motivasi kita agar kita datang kepada-Nya dengan motivasi yang benar. Setidaknya, kita dapat membedakan adanya 3 motivasi. Pertama, kita datang kepada Tuhan hanya karena kewajiban sehingga mungkin kita melakukannya dengan terpaksa atau hanya formalitas saja. Kedua, kita datang kepada Tuhan karena kebutuhan. Artinya, saat kita butuh sesuatu atau sedang punya ujud tertentu, kita datang kepada-Nya untuk memohon. Kalau kita tidak butuh, mungkin kita tidak datang atau kalau kebutuhan kita sudah dipenuhi kita cenderung lupa berterimakasih. Rupanya, inilah yang menjadi motivasi banyak orang datang kepada Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil: mereka butuh roti. Yang ketiga, kita datang kepada Tuhan karena sadar bahwa kita dikasihi oleh-Nya dan bahwa Ia selalu merindukan kita sehingga kita pun ingin mengasihi dan merindukan-Nya. Inilah motivasi yang terbaik: tidak tergatung ada yang mewajibkan atau tidak, tidak pula tergantung sedang butuh atau tidak. Kasih dan kerinduan akan senantiasa membawa kita untuk datang kepada Dia yang jauh lebih dulu dan lebih besar mengasihi serta merindukan kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam diri kami untuk senantiasa mengasihi dan merindukan-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy