| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 22 September 2016 Hari Biasa Pekan XXV

Kamis, 22 September 2016
Hari Biasa Pekan XXV
   
”Tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa jika tidak mempunyai Gereja sebagai Bunda” (St. Siprianus)
    

Antifon Pembuka (
Pkh 1:9)
    
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah terjadi akan terjadi lagi; tiada sesuatu pun yang baru di dunia ini.
  
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami mengimani Dia, yang bagaikan Elia baru, mengajar kami menikmati kehadiran-Mu di tengah-tengah kami, yaitu Yesus Putra-Mu yang membaptis kami dengan Roh Kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Segala sesuatu yang dimiliki manusia sementara sifatnya. Hasil kepintaran manusia itupun terbatas. Kita diundang untuk mencari sesuatu yang bernilai abadi.
 
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2-11)
    
"Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari."
     
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (bdk. Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
   
Dosa pembunuhan menghantui Herodes. Ia cemas tatkala mendengar Yohanes Pembaptis telah bangkit dari antara orang mati. Itulah sebabnya Herodes ingin sekali berjumpa dengan Yesus.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
     
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"
     
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
   
Renungan
    
   Untuk apa kita menjalani kehidupan kita ini? Sia-sia belaka, kata Pengkhotbah. Apa yang kita cari dalam hidup ini? Herodes cemas mendengar tentang Yesus, tetapi ia juga rindu untuk bertemu. Sama seperti Herodes, kita pun mungkin belum mengenal sungguh untuk apa kita hidup dan apa yang kita cari dalam hidup ini. Hidup menjadi tidak sia-sia kalau kita menjadi makin mengenal, mencintai dan setia mengikuti Yesus Kristus yang menghantar kita kepada kehidupan sejati.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur karena telah Kau perkenankan mendengarkan firman-Mu. Semoga firman-Mu yang telah kami dengar menghidupkan dan menghidupi kami, sehingga kami makin mampu memuliakan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
  
    RUAH

Rabu, 21 September 2016 Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Rabu, 21 September 2016
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
   
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Bdk. Mat 28:19-20)

Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”

Go and make disciples of all nations, baptizing them and teaching them to observe all that I have commanded you, says the Lord.
   
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
  
Doa Pagi

Allah Bapa Mahamurah, kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Matius, pegawai pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu. Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu oleh doa permohonannya serta mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
  
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
   
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
   
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
   
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Ada saat Yesus justru memanggil orang yang tidak mencari-Nya. Dialah Matius, sang pemungut cukai. “Hati” Matius pun digetarkan untuk bangkit mengikuti-Nya. Itulah karunia. Panggilan adalah karunia. Arti nama Matius adalah karunia Allah. Karunia itu tidak disia-siakan oleh Matius, yang disebut juga orang Lewi itu. Maka, dalam nada sukacita ia pun mengundang Yesus dan para murid-Nya makan bersama di rumah-Nya.

 Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat, karena Kerajaan Allah sudah dekat. Itulah alasan mengapa Yesus bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Bersama Bapa dan Roh Kudus, Yesus datang sebagai yang empunya Kerajaan Allah. Dan Yesus datang bukan untuk membinasakan tetapi untuk menyelamatkan.

 Dosa adalah penyakit. Pelanggaran adalah luka-lukanya. Maka Yesus datang untuk mengobati penyakit dan membalut luka-lukanya agar beroleh kesembuhan. Tuhan tidak memusuhi manusia ciptaan-Nya, tetapi penyakit dan luka-lukanya. Pertobatan adalah jalan untuk proses kesembuhan sejati. Sedang sabda dan Ekaristi, yaitu Yesus sendiri dalam kata-kata kehidupan dan roti surgawi, adalah obat mujarab itu. Tahukah kita, bahwa untuk penyakit parah dan luka berat perlu tindakan operasi bedah atau sejenisnya yang sungguh sangat menyakitkan? Itu juga terjadi pada jiwa-jiwa kita yang sakit parah.

 Dengan mengutip Hosea 6:6, Yesus mematahkan pendapat sombong dari kaum Farisi yang merasa benar, tidak sakit, dan tidak membutuhkan penyembuhan dari Yesus, “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan”. Lanjutnya, “Karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Yang menyedihkan bagi Mesias adalah menghadapi orang sakit yang merasa tidak sakit, orang yang pasti salah, tetapi merasa tidak bersalah.

 Injil Matius ditempatkan di urutan pertama sebagai pengantar Perjanjian Baru. Matius menuliskan peristiwa bersama Yesus adalah anugerah Allah. Mengajak para pendosa, sebagaimana dirinya dahulu, untuk menerima Yesus. Dia adalah Tabib. Dialah Raja, dan Raja Mesianis. Injilnya terutama ditujukan kepada bangsa Yahudi. Matius dipanggil Yesus untuk melengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan, pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
(Rm. Eligius Ipong Suponodi, O.Carm/Cafe Rohani 2016)

Antifon Komuni (Mat 9:13)

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, demikianlah firman Tuhan.

I did not come to call the just, but sinners, says the Lord.

Selasa, 20 September 2016 Peringatan Wajib St. Andreas Kim Tae-gŏn, Imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang

Selasa, 20 September 2016
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Tae-gŏn, Imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang
      
“Jadilah orang Kristiani, bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia.” (St.
Andreas Kim Tae-gŏn)
              

Antifon Pembuka 
   
Para kudus bergembira di surga sambil mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, maka kini bersukaria selamanya.
  
Doa Pagi
   
Allah Bapa kami di surga, hari ini kami memperingati para martir Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan kepada Tuhan daripada kurban persembahan. Penghayatan iman harus lahir dari hati yang baik dan tulus ikhlas.

Bacaan dari Kitab Amsal (21:1-6.10-13)
    
"Bermacam-macam pepatah."
   
Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa. Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasih kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:1.27.30.34.35.44)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
4. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
5. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu sebab aku menyukainya.
6. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28) 
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Alleluya.
 
Siapakah yang menjadi anggota keluarga Yesus? Tidak lain adalah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
   
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
     
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Yesus bangga dengan ibu dan saudara-saudara-Nya yang selalu setia mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya dalam hidup. Yesus pun mengakui sebagai ibu dan saudara-saudaraNya adalah orang-orang yang mau mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Tuhan menghendaki kita semua selalu melakukan kebenaran, keadilan dan terlebih belas kasih serta kemurahan hati kepada sesama kita yang lemah. Mereka yang berbelas kasih seperti Yesus adalah saudara-saudara Yesus.
     
Doa Malam
    
Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu karena rahmat kasih-Mu senantiasa kami rasakan spanjang hari ini. Terimalah persembahan bakti kami dalam tugas-tugas yang telah kami selesaikan hari ini. Jika ada kekurangan, sudilah Engkau mengampuninya, sebab Engkaulah Tuhan yang hidup dan meraja, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
RUAH

Senin, 19 September 2016 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 19 September 2016
Hari Biasa Pekan XXV
   
Semua kerugian yang masuk ke dunia berasal dari ketidaktahuannya akan kebenaran-kebenaran Kitab Suci secara jelas dan benar. (St. Teresa dari Yesus)
 
Antifon Pembuka (Ams 3:27)

Janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Doa Pagi
     
   Allah Bapa kami di surga, semoga sabda-Mu memancarkan cahaya dalam kegelapan, penderitaan, perselisihan dan perperangan, agar kami selalu bergembira di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Amsal (3:27-34)
  
"Orang yang sesat adalah hujatan bagi Tuhan."
   
Anakku, janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau. Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
 
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
 
Di sekolah atau di ruang kuliah, kita sering harus menghadapi solidaritas dalam ketidakjujuran, yaitu menyontek. Sudah menjadi kebiasaan ketika menjelang ujuian, terjadi ketidakjujuran dalam mengerjakan soal. Hal ini bukan hanya terjadi di dunia pendidikan. Di dunia olahraga juga sering kita dengar beberapa atlet menggunakan doping untuk meningkatkan stamina ketika berlomba. Doping adalah sesuatu yang sangat dilarang dalam dunia olahraga, tetapi masih ada juga yang melanggar. Banyak contoh ketidakjujuran yang sudah terjadi di dunia olahraga baik itu karena doping atau akibat pengaturan skor dalam sebuah pertandingan. Bagi sebagian orang, mungkin kejujuran memang sangat menyakitkan, tetapi itu lebih baik daripada berbahagia karena kebohongan. Meraih kebahagiaan, kemewahan dan kekayaan dengan cara tidak jujur merupakan kepalsuan belaka. “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.” (Mat 16:15).

 Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan betapa sikap jujur akan menghasilkan buah berkat yang melimpah. Sebagai seorang yang dibaptis kita harus berani jujur terhadap diri sendiri, sesama dan Tuhan. Kejujuran akan membantu kita untuk menjadi manusia yang dewasa dan bijaksana. Dengan keujuran yang terpancar dari hidup kita, Tuhan akan semakin memberikan kepercayaan dan berkat. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Mat 16:10). Kita harus berani meninggalkan sikap bohong. Kebohongan bisa saja memberi kebahagiaan, tetapi sampai berapa lama kita tahan hidup dalam kebohongan? Mari kita membuka hati agar rahmat Tuhan mengalirkan Roh Kejujuran. Dengan kejujuran, segala yang kita inginkan dapat dicapai. Kejujuran adalah barang mahal yang perlu kita pertahankan. Kita harus terus-menerus mengolahnya dalam hidup. Maka, jujurlah demi meraih mimpi indah yang Tuhan janjikan.
 
Antifon Komuni (Mat 5:16)
 
Hendaknya cahaya-Mu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapamu di surga. 


  (AL/Inspirasi Batin 2016)

Gambar Minggu Ini: 18 September 2016

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Luk 6:13)

Minggu, 18 September 2016 Hari Minggu Biasa XXV

Minggu, 18 September 2016
Hari Minggu Biasa XXV
  
Wanita adalah "daging dari dagingnya" Bdk. Kej 2:23., artinya: ia adalah partner sederajat dan sangat dekat. Ia diberikan oleh Allah kepadanya sebagai penolong Bdk. Kej 2:18.20. dan dengan demikian mewakili Allah, pada-Nya kita beroleh pertolongan. Bdk. Mzm 121:2. "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kej 2:24). Bahwa ini berarti 'kesatuan hidup mereka berdua yang tidak dapat diceraikan, ditegaskan oleh Yesus sendiri, karena Ia mengingatkan bahwa "sejak awal" adalah rencana Allah bahwa "mereka bukan lagi dua, melainkan satu" (Mat 19:6). (Selengkapnya lih. Katekismus Gereja Katolik, 1605)
   
  
Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39,40,28)
 
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang masa.


I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.

Salus populi ego sum, dicit Dominus: de quacumque tribulatione clamaverint ad me, exaudiam eos: et ero illorum Dominus in perpetuum. 
      
Doa Pagi

Ya Allah, segala ketetapan Hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Amos (8:4-7)
    
"Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang."
     
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu; kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.” Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub, “Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823.
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 113:1-2.4-6.7-8; Ul: 1a.7b)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 2:1-8)
  
"Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan."
 
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu, aku ingin agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:10-13)
 
"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan



Dunia tidak akan hancur karena kejahatan, tetapi akan hancur ketika orang tidak mau berbuat apa-apa meskipun melihat kejahatan itu. Sungguh benar perkataan ini. Hidup bersama umat manusia di dunia ini akan hancur saat manusia tidak memiliki sikap peduli satu sama lain. Saat orang tidak mau bertindak apa-apa meskipun melihat suatu hal yang salah atau jahat.

Salah satu contoh sikap peduli yaitu kesetiaan kita; kesetiaan untuk hidup menurut ajaran Tuhan. Tuhan sungguh tidak suka dengan sikap fasik, yaitu sikap di mana kita tidak memiliki rasa belas kasih. Sikap belas kasih adalah inti dari ajaran Kristiani. Iman kita mengajarkan bahwa kita harus memiliki sikap ini karena Allah kita adalah sumber belas kasih. Saat kita memiliki sikap ini maka hidup kita pun akan sungguh peka terhadap segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Hidup kita akan memancarkan segala kebaikan dan rasa kasih terhadap alam maupun segala makhluk ciptaan Tuhan. Tak ada niat dalam diri kita untuk merusak. Sebaliknya kita berusaha untuk menjaga dan mengasihinya. Sebaliknya ketika hidup kita tidak diresapi rasa belas kasih maka yang ada dalam diri kita hanyalah keburukan. Akibat tiadanya belas kasih, maka hidup kita akan dikuasai nafsu serakah, nafsu untuk menguasai orang lain dan merusak lingkungan.

Lewat pengalaman hidup kita sehari-hari, kita banyak melihat dan juga mendengar bagaimana masyarakat kita sedemikian menderita karena banyak orang tidak memiliki sikap peduli, sikap belas kasih. Sebenarnya Tuhan tidak meminta banyak hal dari kita. Ia hanya meminta supaya kita mau setia pada hukum-hukum-Nya, ketetapan-ketetapan-Nya. Allah juga tidak pernah memaksa kita untuk mengikuti apa yang telah Ia ajarkan. Namun Ia hanya menunjukkan di depan mata kita segala konsekuensi yang akan kita tanggung saat kita tidak mengikuti apa yang diajarkan-Nya.

Kita akan merasa asing dengan hidup kita sendiri, hati nurani kita selalu menggedor-gedor diri kita manakala kita tidak melaksanakan ajaran Tuhan. Konsekuensi terakhir yang akan kita tanggung saat kita tidak mau setia pada ajaran Tuhan adalah kesia-siaan. Kita diciptakan Tuhan di dunia ini karena Tuhan punya tujuan, yaitu merasakan kasih-Nya. Tujuan akhir dari kasih Tuhan adalah mengajak kita kembali masuk ke dalam keabadian hidup-Nya. Namun kita tidak mungkin bisa mendapatkan hidup abadi jika Allah tidak mengizinkan kita untuk merasakannya. Allah hanya mengizinkan orang-orang yang Ia anggap layak untuk menerimanya. Mereka yang Ia anggap layak adalah orang-orang yang mau setia mengikuti dan melakukan ketetapan-Nya.

Hidup abadi adalah nyata. Namun untuk masuk dalam hidup abadi tidaklah semudah membalik telapak tangan. Hidup abadi juga bukan suatu hal yang serta merta kita dapatkan. Apa pun yang berharga tidak mungkin didapat dengan sedemikian mudahnya. Pasti ada banyak pengorbanan yang harus kita lakukan. Pengorbanan itu antara lain adalah kecenderungan kita untuk mengikuti hawa nafsu yang membutakan mata hati maupun pikiran kita. Bila kita mampu menolak segala hawa nafsu yang membutakan hidup kita, maka kita pun akan mampu untuk memperoleh hidup abadi sebagaimana yang Tuhan janjikan. Hidup abadi bukanlah isapan jempol namun sebuah janji nyata yang diberikan Tuhan kepada kita.

Hidup kekal ini hanya mungkin dicapai bila kita punya persiapan yang cukup untuk mendapatkannya. Persiapan itu dimulai saat kita mau bersikap peduli pada hidup kita dan juga sesama. Sikap peduli adalah obat yang sungguh ampuh untuk melawan kejahatan yang ada dalam hidup kita maupun dalam masyarakat sekitar.

Semoga Tuhan memampukan kita untuk selalu bersikap peduli dalam hidup kita sehari-hari. Tuhan memberkati.
  
Antifon Komuni (Mzm 119:4-5)

Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan ketetapan-Mu.

You have laid down your precepts to be carefully kept; may my ways be firm in keeping your statutes.
  

Rm. FX. Sulistya Heru Prabowo, O.Carm / RUAH

Sabtu, 17 September 2016 Hari Biasa Pekan XXIV

Sabtu, 17 September 2016
Hari Biasa Pekan XXIV
   
”Tapi musik harus mendukung perkembangan iman, muncul dari iman kita dan harus menuntun kita kembali kepada iman. Musik haruslah merupakan doa…Entertainment itu persoalan lain. Kita memiliki aula paroki untuk itu, dan teater. Orang-orang tidak datang Misa untuk dihibur. Mereka datang menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan” – Kardinal Arinze, Prefek Emeritus Kongregasi Ibadat Ilahi

  

Antifon Pembuka (1Kor 15:49)
  
Seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
    

Doa Pagi

Allah Bapa kami, sumber segapa pembaruan, perkenankanlah kami menyerupai Sang Manusia baru yang telah Kauutus mendatangi kami. Kami mohon agar dapat mendiami dunia seperti rumah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 

Ada perbedaan antara Adam pertama dan Adam terakhir.  Adam pertama membawa tubuh yang akan binasa dan kelemahan. Adam terakhir (Yesus Kristus) membawa kehidupan dan kekuatan.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:35-37.42-49)
    
   
"Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan."
     
Saudara-saudara, mungkin ada orang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apa mereka akan datang kembali?” Hai orang bodoh! Benih yang kautaburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, jika tidak mati dahulu. Dan yang kautaburkan itu bukanlah rupa tanaman yang akan tumbuh, melainkan biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati: Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis, ‘Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup. Tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan’. Tetapi yang mula-mula datang, bukanlah yang rohaniah, melainkan yang alamiah; barulah kemudian yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani; manusia kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga. Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Ayat. (Mzm 56:10.11-12.13-14)
1. Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin bahwa Allah berpihak kepadaku.
2. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya kujunjung tinggi, kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku?
3.Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu. Sebab Engkau telah meluputkan daku dari maut, dan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; sehingga aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15) 
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
 
Tuhan menaburkan benih sabda kepada setiap orang. Hal ini menunjukkan kasih-Nya yang besar dan tanpa pandang bulu. Yesus sang penabur menantikan tanggapan kita.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
   
"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
    
Banyak orang datang berbondong-bondog dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

   

Hidup kita akan berbuah melimpah kalau kita selalu mendengarkan sabda Tuhan, menyimpan dan merenungkannya dalam hati. Namun sering ada banyak hal dalam hidup kita yang menghalangi sabda Tuhan bertumbuh. Sabda Tuhan sudah mati sebelum bertumbuh karena tidak sempat kita resapkan dalam hati. Karena itu kita harus selalu meluangkan waktu dalam hidup kita untuk mendengarkan sabda Tuhan, membiarkan sabda itu meresap dan bertumbuh dalam hati kita. Setiap hari selalu adakan saat-saat mendengarkan sabda Tuhan dan merenungkannya.
    
Antifon Komuni (Luk 8:15)
  
Yang jatuh di tanah baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.       
    
Doa Malam
 
Ya Yesus, bantulah kami untuk selalu menyiapkan lahan yang subur di hati kami. Dengan demikian setiap benih sabda-Mu yang ditaburkan dapat tumbuh, hidup dan menghasilkan buah melimpah sesuai dengan kehendak-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy