| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 21 September 2018 Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Jumat, 21 September 2018
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
   
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Bdk. Mat 28:19-20)

Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”

Go and make disciples of all nations, baptizing them and teaching them to observe all that I have commanded you, says the Lord.
   
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahamurah, kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Matius, pegawai pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu. Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu oleh doa permohonannya serta mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
  
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
    
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
   
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
    
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Ini pertanyaan orang Farisi kepada murid-murid Yesus, ketika melihat Yesus makan di rumah Matius, pemungut cukai. Yang menarik adalah jawaban Yesus: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit... Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Mat 9:12, 13). Belas kasihan dan bukan persembahan yang dikehendaki Tuhan dari kita. Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, diterangkan: belas kasihan atau welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain".
 
 Mengapa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa? Mengapa Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, dan bukan orang Farisi? Jawabannya adalah karena Yesus berbelas kasih dan menghendaki muridnya untuk berbelas kasih. Orang berdosa, seperti orang sakit, sadar diri bahwa ia lemah tak berdaya; ia mengharapkan pertolongan; ia mendambakan pengampunan, penerimaan dan belas kasihan dari sesama dan dari Tuhan. Dan, Matius, pemungut cukai yang dipandang sebagai orang berdosa itu, membuka hatinya untuk mengikuti ajakan Yesus kepadanya, "Ikutlah Aku" (Mat 9:9). Hari ini Gereja, merayakan Pesta Santo Matius, Rasul dan Penulis Injil. (MP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)

Antifon Komuni (Mat 9:13)

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, demikianlah firman Tuhan. 

I did not come to call the just, but sinners, says the Lord.

Kamis, 20 September 2018 Peringaan Wajib St. Andreas Kim Tae-gŏn, Imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang

Kamis, 20 September 2018
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Tae-gŏn, Imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang
  
“Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai umat Kristiani. Tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen dalam nama dan tidak dalam kenyataan?” (St. Andreas Kim Tae-gŏn)
  
Antifon Pembuka 

   
Para kudus bergembira di surga sambil mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, maka kini bersukaria selamanya.
  
Doa Pembuka
   
Allah Bapa kami di surga, hari ini kami memperingati para martir Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)


"Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani."

Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri. Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.28)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)


"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, Ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena Ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
St. Andreas Kim Tae-gŏn adalah seorang imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang adalah seorang awam. Kedua martir ini mewakili 113 umat Katolik yang wafat sebagai martir karena iman mereka di Korea. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada saat paus mengunjungi Korea pada tahun 1984.

Ajaran Kristen menyebar ke Korea pada abad ketujuhbelas melalui pewartaan kaum awam. Umat yang percaya memilihara iman mereka dengan Sabda Tuhan. Mereka bertumbuh serta berkembang secara diam-diam. Kemudian imam-imam misionaris datang dari Perancis. Umat Korea diperkenalkan kepada Sakramen Gereja. Mereka mengalami penganiayaan dari pemerintah yang pasang surut sepanjang abad kesembilanbelas. Seratus tiga umat Korea wafat sebagai martir antara tahun 1839 hingga tahun 1867. Sepuluh orang anggota Serikat Misi Asing dari Paris juga wafat sebagai martir, yaitu tiga orang uskup beserta tujuh orang imam. Sehingga jumlah mereka seluruhnya yang wafat sebagai martir adalah 113 orang.

St. Andreas Kim Tae-gŏn dan St. Paulus Chŏng Ha-sang mewakili kemuliaan serta keberanian umat Katolik Korea yang telah membayar mahal cinta mereka kepada Kristus. St. Andreas Kim Taegon adalah imam pertama Korea. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 16 September 1846, hanya satu tahun setelah ditahbiskan. Ayah St. Andreas Kim telah mendahuluinya menjadi martir pada tahun 1821. St. Paulus Chŏng Ha-sang adalah seorang katekis awam yang pemberani. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 22 September 1846. Sekarang Gereja berkembang pesat di Korea. Karunia iman diterima karena kurban persembahan para martir telah menjadi pembuka jalan.
  “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” 
  
Doa Malam


Ya Yesus, kami bersyukur atas para martir-Mu dari Korea, St. Andreas Kim Taegon dan kawan-kawan, yang telah membawa umat kepada iman yang benar. Semoga teladan para martir-Mu ini membangkitkan semangat berkorban demi kebenaran. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


 

Rabu, 19 September 2018 Hari Biasa Pekan XXIV

Rabu, 19 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIV

Semua kerugian yang masuk ke dunia berasal dari ketidaktahuannya akan kebenaran-kebenaran Kitab Suci secara jelas dan benar. ---- St Teresa dari Yesus


Antifon Pembuka (1Kor 12:7.8a)


Cinta kasih menerima segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih tidak berkesudahan.


Doa Pembuka


Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, perkenankanlah kami menikmati kehadiran-Mu, bila kami saling menaruh cinta kasih, dan semoga dapat merasakan bahwa Engkaulah yang menarik hati kami untuk saling membantu dan membangun perdamaian sesama.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Ada bermacam-macam karunia Roh. Namun, hanya ada satu karunia yang utama yakni kasih. Kejarlah karunia yang utama ini.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)


Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, mereka seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih. Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.12.22)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai.
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Sikap yang tidak jelas akan membingungkan. Dalam hal mengikuti Yesus, dibutuhkan sikap tegas. Oleh karena itu, orang yang berlaku tegas memperoleh hikmat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)


Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Kita semua diciptakan oleh Sang Kasih, yaitu Allah sendiri. Tentu, Sang Kasih juga telah membagikan dan menanamkan kasih itu dalam diri kita, sehingga kita juga mampu mengasihi orang lain (bdk 1Yoh 4:19). Rahmat kasih memampukan kita untuk melihat sesama dengan penuh kasih dan bukannya penuh kebencian dan penghakiman. Orang yang mudah menghakimi sesamanya adalah orang yang tidak memiliki kasih. "


Antifon Komuni (1Kor 13:13)
 
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan cinta kasih. Namun, yang terbesar diantaranya ialah cinta kasih.
 
Doa Malam

Allah yang murah hati, kami bersyukur atas kurnia cinta kasih-Mu. Lindungilah kami malam ini, agar esok hari kami dapat bangun dengan gembira hati dan semangat yang baru. Amin.
RUAH

Selasa, 18 September 2018 Hari Biasa Pekan XXIV

Selasa, 18 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIV

“Suami hendaknya mengakui bahwa keibuan dari istrinya adalah suatu anugerah” – St. Yohanes Paulus II


Antifon Pembuka (Mzm 100:3)


Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah. Dialah Pencipta dan kita milik-Nya. Kita ini umat-Nya, domba gembalaan-Nya. 


Doa Pembuka


Allah Bapa kami sumber kerukunan, perkenankanlah kami bangkit dari perselisihan yang merusak, dan jadikanlah kiranya kami orang yang rukun bersatu padu berkat daya semangat Putra-Mu, yang telah membangkitkan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Semua yang percaya kepada Kristus dan dibaptis adalah anggota tubuh Kristus. Setiap anggota memiliki peran yang khas. Oleh sebab itu, setiap anggota hendaknya berusaha mendapatkan karunia-karunia yang utama.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di

  
"Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing anggotanya."

Saudara-saudara, sebagaimana tubuh itu satu, meskipun anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. Sebab kita semua telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh, entah kita orang Yahudi, entah bukan Yahudi, entah budak, entah orang merdeka. Sebab tubuh tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menentukan beberapa orang di dalam jemaat; pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya Ia menentukan mereka yang mendapat kurnia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berbicara dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berbicara dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Maka berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang utama.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5)

1. Beribadahlah kepada Tuhan dalam sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, daan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
    
Belas kasih menggerakkan hati untuk berbuat baik. Terdorong oleh belas kasih, Yesus membangkitkan anak tunggal yang telah mati. Tindakan-Nya akhirnya membawa pengharapan dan sukacita. 


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
 
"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
Rasul Paulus mengingatkan kita semua bahwa kita adalah satu tubuh. Meski memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun apa yang dialami oleh salah satu anggota tubuh, dirasakan juga oleh anggota tubuh yang lain. Demikian pula, kesedihan mendalam yang dirasakan oleh si janda, dirasakan pula oleh banyak orang yang mengiringinya dan Yesus sendiri. Yesus yang adalah Allah tentu tidak akan membiarkan anak-anak-Nya menderita sendirian. Allah selalu menyertai kita.


Antifon Komuni (1Kor 12:27)
 
Kalian semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggota tubuh-Nya.
 
Doa Malam

Tuhan Yesus, hati-Mu tergerak oleh belas kasihan pada seorang janda dan mau membangkitkan anaknya yang menjadi tumpuan hidupnya. Semoga aku pun mau memberi perhatian kepada sesama yang ada di sekitarku dengan hati penuh belas dan kasih.  Amin.

  
RUAH

Senin, 17 September 2018 Hari Biasa Pekan XXIV

Senin, 17 September 2018
Hari Biasa Pekan XXIV


Mengingat keagungan Sakramen ini, warga beriman harus dengan rendah hati dan dengan iman teguh mengambil hikmah dari perkataan sang perwira Bdk. Mat 8:8.: "Tuhan, aku tidak layak menerima Tuhan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka jiwaku akan sembuh." Dalam liturgi ilahi dari Santo Yohanes Krisostomus umat beriman berdoa dalam roh yang sama:
"Izinkanlah aku hari ini mengambil bagian dalam perjamuan mistik-Mu, ya Putera Allah, Aku tidak akan mengkhianati rahasia ini kepada musuh-musuh-Mu, dan juga tidak memberi ciuman seperti Yudas, tetapi seperti penyamun itu aku berseru kepada-Mu: Tuhan ingatlah aku dalam Kerajaan-Mu!" (Katekismus Gereja Katolik, 1386)
Antifon Pembuka (1Kor 11:26)

Setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari piala ini, kalian wartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Doa Pembuka


Allah Bapa, sumber kerukunan, sembuhkanlah kami dari semangat perselisihan, dan semoga kami rukun bersatu padu berkat sabda Yesus, Putra kesayangan-Mu. Semoga Ia sudi menjadi batu sendi yang mempersatukan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
       
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:17-26)

"Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."

Saudara-saudara, dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji. Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, 'Lihatlah Tuhan, aku datang.'
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau: Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"
     
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal  

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
 
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
Doa menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Sejak kecil, anak-anak sudah diajarkan untuk berdoa. Soal doa itu apa, sudah banyak definisi yang disediakan oleh berbagai sumber. Soal bagaimana kita berdoa, orangtua bahkan Tuhan sendiri sudah mengajarkannya dengan memberikan doa Bapa Kami atau cara berdoa dengan masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Soal kapan kita berdoa, tentu ada banyak waktu: dari bangun tidur sampai tidur lagi. Yang menjadi tidak mudah untuk dijawab adalah mengapa kita berdoa? Mengapa kita harus berdoa? Jika Allah Mahatahu, Mahabaik, Mahasempurna dan yang Mahapengasih itu akan memberikan segala hal yang paling baik untuk manusia tepat pada waktu-Nya, lalu untuk apa kita berdoa? Toh Tuhan sudah tahu dan lebih tahu dari kita, tentang diri kita dan apa yang paling kita butuhkan. Apakah untuk memuliakan Tuhan? Bisa jadi tidak. Tanpa kita muliakan, Tuhan sudah Mahamulia. Agar kita selamat? Mungkin, tapi tanpa itu Tuhan yang Mahapengasih itu akan menyelamatkan. Kalau kita ditanya mengapa kita berdosa? Jawaban yang paling mungkin adalah karena kita terbatas, dan "butuh" Tuhan yang tanpa batas itu. 
 
 Dalam hal ini, jawaban yang paling baik diberikan oleh St. Thomas Aquinas. Mungkin bukan kebetulan, tetapi ia menunjukkan jawaban ini. Kata St. Thomas, Tuhan itu Mahapengasih, Mahabaik, Mahacinta, dan Mahasegalanya. Ia punya rencana dan kehendak yang baik bagi kita manusia. Nah, mengapa kita harus berdoa? Kita berdoa agar apa yang menjadi kehendak-Nya atas diri kita itu dapat sungguh menjadi milik kita, agar kita bisa berjalan sesuai kehendak-Nya. Dalam arti tertentu, kita membantu Tuhan melaksanakan kehendak-Nya dan bukan hanya kehendak kita.  "Bapa kami yang ada di surga..... jadilah kehendak-Mu." Jadi, aku berdoa agar aku bisa semakin mampu mendengarkan Dia, menemukan kehendak-Nya dan menjadikan itu milikku. Lebih luas lagi, kita berdoa agar kehendak Tuhan atas dunia terjadi. "Di bumi, seperti di dalam surga."  Yang dituntut dalam hal ini bukan soal kata atau cara, tetapi iman. Tuhan ingin kita percaya, seperti yang sudah ditunjukkan oleh Perwira dalam bacaan Injil hari ini. Amin. 
 
Antifon Komuni (Luk 7:4-5)
 
Orang tua-tua Yahudi datang kepada Yesus dan berkata, "Ia layak Engkau tolong, sebab Ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat."
 
KAN/INSPIRASI BATIN 2018

Minggu, 16 September 2018 Hari Minggu Biasa XXIV

Minggu, 16 September 2018
Hari Minggu Biasa XXIV

Yesus menerima pengakuan iman Petrus, yang mengakui-Nya sebagai Mesias, tetapi menyatakan dalam kaitan dengan itu kesengsaraan yang harus ditanggung Putra Manusia Bdk. Mat 16:16-23.. Ia menyatakan bahwa Kerajaan Mesias-Nya terletak, baik dalam asalnya yang ilahi sebagai putra manusia "yang telah turun dari surga" (Yoh 3:13) Bdk. Yoh 6:62; Dan 7:13., maupun juga dalam perutusan-Nya sebagai Penebus, sebagai Hamba Allah yang menderita: "Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28) Bdk. Yes 53:10-12.. Karena itu arti benar tentang Kerajaan-Nya baru dinyatakan melalui salib Bdk. Yoh 19:19-22; Luk 23:39-43.. Baru sesudah kebangkitan-Nya Kerajaan Mesias-Nya dapat diumumkan oleh Petrus di depan umat Allah: "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" (Kis 2:36). (Katekismus Gereja Katolik, 440)

  
Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)

Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.

Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel.
Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.

Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.

Doa Pembuka

Ya Allah, Putra-Mu rela menderita sampai wafat di salib demi keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu itu selalu menjadi sumber kekuatan pada saat kami mengalami penderitaan dan menjadi pendorong bagi kami untuk berempati terhadap penderitaan sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:5-9a)
   
   
"Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku."
   
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim
Ayat. (Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka semua hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, "Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!"
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.
 
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (2:14-18)
  
"Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
   
Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari. Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya, 'Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang' tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian pula halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. Tetapi mungkin ada orang berkata, 'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan'; aku akan menjawab dia, 'Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku'.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Gal 6:14; 2/4)
Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-35)
  
"Engkau adalah Mesias...! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
    
Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?" Maka Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh tua-tua, oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, "Enyahlah Iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
"Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati," demikian Rasul Yakobus (Yak 12:17). Bagi Rasul Yakobus, iman hendaknya diwujudnyatakan dalam perbuatan kasih. Hanya dengan demikian iman itu berguna bagi diri kita dan juga bagi sesama. Rasul Petrus disebut iblis oleh Yesus, oleh karena menghalangi Yesus yang sedang dalam perjalanan menuju pengorbanan diri-Nya bagi keselamatan dunia (bdk. Mrk 8:33). Petrus baru saja mengakui Yesus sebagai juruselamat, setelah itu dengan segera ia menjadi penghalang bagi karya keselamatan-Nya. Hari ini kita sebagai pengikut Kristus diingatkan akan pentingnya menunjukkan iman kita dalam perbuatan kasih. Kita benar-benar orang yang beriman kepada Kristus sebagai juruselamat apabila kehidupan kita sendiri mendukung karya keselamatan Kristus dalam perbuatan kasih kepada sesama, dan bukannya menjadi penghalang bagi karya keselamatan-Nya dengan mengabaikan kasih dalam hidup in.. (RD Yohanes Rusae, Majalah Liturgi Vol. 29, No. 3)

Antifon Komuni (Mzm 36:8)

Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.

Atau (Bdk. 1Kor 10:16)

Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan Tubuh Tuhan.

The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.

Atau (Mat 16:24)

Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sabtu, 15 September 2018 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita

Sabtu, 15 September 2018
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita

“Ibu tersuci, kami menyebut engkau lebih dari seorang martir, karena kecemasan hati yang kauderita melebihi semua penderitaan badani” (St. Bernardus Abas)


Antifon Pembuka (Bdk. Lk 2: 34-35)

Simeon berkata kepada Maria, “Anak ini menentukan jatuh bangkitnya banyak orang di Israel. Ia menjadi tanda yang menimbulkan pertentangan. Dan hatimu sendiri akan ditembus dengan pedang.”
  
Simeon said to Mary: Behold, this child is destined for the ruin and rising of many in Israel, and to be a sign of contradiction; and your own soul a sword will pierce.


Pengantar


Santa Perawan Maria sebagai martir, terkandung dalam nubuatan Simeon, tampil di hadapan mata dalam kisah sengsara Tuhan kita. Orang tua yang diberkati, yaitu Simeon, berkata tentang kanak-kanak Yesus, "Anak ini ditentukan sebagai tanda yang akan ditentang," dan kepada Maria, "Hatimu akan ditembus pedang."

Jangan heran, Saudara-saudara, bahwa Maria dikatakan menderita sebagai martir dalam jiwanya. Tetapi ada orang akan heran, yaitu mereka yang lupa akan kata-kata Paulus tentang orang kafir, bahwa di antara cacat mereka, yang paling berat ialah bahwa mereka tidak mengenal belas kasih. Tidak begitulah Maria! Semoga jangan sampai begitu mereka, yang menghormati dia! (St. Bernardus, Sumber: Bacaan Ofisi Para Kudus 3, Yogyakarta - Kanisius, 1982, hlm. 34-36)

Doa Pembuka
    
Allah Bapa sumber kekuatan kami, ketika Putra-Mu ditinggikan di salib, Ibunda-Nya berdiri di situ dan ikut menderita. Semoga kami pun ikut serta dalam sengsara yang diderita Kristus demi keselamatan umat manusia, agar kami dapat ikut serta pula dibangkitkan bersama Dia.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     

Sebagai manusia, Yesus mempersembahkan Diri-Nya kepada Bapa-Nya. Ia taat walaupun mengalami penderitaan. Namun, karena kesetiaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan.


Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)

  
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 31:2-3a.3bc-4.5-6.15-16.20)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan daku.
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
3. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
4. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku.
5. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!
 
Sekuensia (Lihat Bunda Yang Berduka / Stabat mater dolorosa), do = f, 4/4, PS 639
-fakultatif-
1. Lihat bunda yang berduka / di depan salib Sang Putra ; air mata bergenang. /
O betapa jiwa ibu / tersedu menanggung pilu, bagai ditembus pedang.
2. Bunda Putra Tunggal Allah disebut Yang Berbahagia / kini sangat bersedih. / Hatinya dirundung duka, kar'na putra yang termulia bersengsara di salib.
3. O siapa tidak pilu menyaksikan bunda Kristus menangisi Putranya?
/ Dan siapa tak tergugah menyelami duka bunda kar'na siksa Anak-Nya.
4. Dilihatnya Yesus, putra, yang tersiksa dan terluka / kar'na dosa umat-Nya /
dan bergumul sendirian / menghadapi kematian / menyerahkan nyawa-Nya.
5. Wahai bunda sumber kasih, / biar turut kuhayati dukamu yang mencekam;
biar hatiku bernyala / mengasihi Putra Allah dan pada-Nya berkenan.
6. Biarlah sengsara aib / dari Dia yang tersalib tersemat di hatiku;
biar siksa salib itu / yang ditanggung-Nya bagiku kudekap bersamamu.
7. Biar aku di sampingmu / pilu kar'na wafat Kristus di sepanjang hidupku;
inilah keinginanku: / di dekat salib Putramu besertamu tersedu.
8. O perawan yang terpilih, / perkenankan aku ini ikut dikau bersedih;
biar kematian Tuhan / dan darah-Nya yang tercurah kukenangkan tak henti.
9. Biar aku pun terluka / menghayati salib Tuhan, digerakkan kasih-Nya. Hatiku engkau kobarkan; / biar aku dibebaskan dalam penghakiman-Nya.
10. Biarlah salib Tuhanku / jadi benteng naunganku, dan kurasa rahmat-Nya.
Bila nanti aku mati / biar aku mewarisi kemuliaan yang kekal.

Stabat mater dolorosa
juxta crucem lacrimosa,
dum pendebat filius.

Cujus animam gementem,
contristatam et dolentem
per transivit gladius.

O quam tristis et afflicta
fuit illa benedicta
Mater Unigeniti!

Quae moerebat et dolebat,
et tremebat cum videbat
nati poenas inclyti.

Quis est homo qui non fleret,
Christi materm si videret
in tanto supplicio?

Quis non posset contristari,
piam Matrem contemplari
dolentem cum Filio?

Pro peccatis suae gentis,
vidit Jesum in tormentis
et flagellis subditum.

Vidit suum dulcem natum,
morientem, desolatum,
dum emisit spiritum.

Eja Mater, fons amoris,
Me sentire vim doloris
Fac, ut tecum lugeam.

Fac, ut ardeat cor meum
In amando Christum Deum,
Ut sibi complaceam.

Sancta Mater, istud agas,
Crucifixi fige plagas
Cordi meo valide.

Tui nati vulnerati,
Tam dignati pro me pati,
Mecum poenas divide.

Fac me vere tecum flere,
Crucifixo condolere,
Donec ego vixero.

Juxta crucem tecum stare,
Te libenter sociare
In planctu desidero.

Virgo virginum praeclara,
Mihi jam non sis amara,
Fac me tecum plangere.

Fac, ut portem Christi mortem,
Passionis eius sortem,
Et plagas recolere.

Fac me plagis vulnerari,
Cruce hac inebriari,
Ob amorem Filii.

Inflammatus et accensus
Per te, Virgo, sim defensus
In die judicii.

Fac me cruce custodiri,
Morte Christi muniri,
Confoveri gratia.

Quando corpus morietur,
Fac, ut animae donetur
Paradisi gloria.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah Engkau, Sang Perawan Maria, sebab di bawah salib Tuhan engkau menjadi martir tanpa menumpahkan darahmu
 

Penderitaan salib memang mengerikan. Meskipun demikian, Yesus tetap mengingat ibu dan murid-murid-Nya. Mereka dipersatukan untuk saling meneguhkan.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)

 
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Kleopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Atau:

Yesus memang datang untuk menjadi tanda bagi banyak orang. Tanda yang dibawa-Nya menimbulkan perbantahan. Akan tetapi, tanda-tanda itu membuka pikiran banyak orang.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:33-35)


Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Anak Yesus di Bait Suci, mereka amat heran mendengar pernyataan Simeon tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri – supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

  

Belajar untuk taat bukanlah hal yang mudah untuk zaman ini. Kita cenderung untuk mengikuti keinginan kita sendiri. Untuk itu, kita perlu belajar dari Yesus yang taat kepada Bapa-Nya. Taat kepada Bapa berarti kita pasrah dan beriman sepenuhnya kepada Allah dan kehendak-Nya. Yang harus terjadi adalah kehendak Allah dan bukan kehendak kita, manusia. Kita juga bisa belajar beriman dari Bunda Maria sambil berkata, "Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu."

Antifon Komuni (Bdk. 1Ptr 4:13)

Bersukacitalah ketika kamu berbagi dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Rejoice when you share in the sufferings of Christ, that you may also rejoice exultantly when his glory is revealed.


Doa Malam


Tuhan Yesus, sukaduka dalam hidup yang kualami selama ini sejatinya tak sebanding dengan penderitaan-Mu maupun Bunda-Mu, Maria. Melalui pengalaman salib, semoga aku mampu bangkit untuk menjalani hidup ini dengan sukacita, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  Amin.
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy