Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales
“Hidup saleh membuat setiap tugas menjadi menyenangkan penuh gembira” (St. Fransiskus de Sales)
Antifon Pembuka (Sir 15:5)
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.
Allah Bapa Yang Mahamulia, demi keselamatan jiwa-jiwa, Engkau menghendaki Santo Fransiskus, Uskup, menjadi pewarta kebijaksanaan-Mu bagi semua orang. Kami mohon, agar dengan mengikuti teladannya, kami selalu menunjukkan kelembutan cinta-Mu dalam pelayanan kepada sesama saudara. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)
Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dari zaman Yesus sampai sekarang ini, zaman milenial, bila ada penyembuhan di iuaf ilmu kedokteran selalu mendatangkan kekaguman. Orang-orang akan berduyun, duyun mendatangi “orang hebat” itu. Dengan adanya teknologi gadget, berita “kehebatan geseorang” dengan cepat beredar. Video cara penyembuhan bisa tersebar dengan cepatnya ke seluruh penjuru dunia. Teknologi internet mengatasi ruang dan waktu. Apa yang terjadi di sini, dengan cepat akan diketahui, didengar, dibaca, dan dilihat di benua seberang. Demikian kehebatan Yesus pada zaman itu. Walau belum ada HP, namun berita dari mulut ke mulut juga cepat tersebar di seluruh desa dan tetangga desa. Dengan cepat orang-orang membawa saudaranya yang sakit kepada Yesus agar disembuhkan. Bahkan ada yang berkeyakinan, “asal aku bisa menjamah-Nya, aku akan sembuh.”
Kita sebenarnya setiap hari tidak hanya bisa menjamah Yesus. Lebih dari itu. Lewat perayaan Ekaristi, kita bisa “menerima” Yesus dalam rupa roti (dan anggur) yang adalah Tubuh dan Darah Yesus. Dia yang berkuasa atas penyakit tidak hanya kita jamah, tetapi kita terima dan kita masukkan ke dalam tubuh kita.Kita cecap dan kita telan. Apakah semua itu tidak lebih daripada menjamah-Nya?
Berkali-kali Yesus mengatakan, “Imanmulah yang menyelamatkan”. Di sini kita ditantang untuk berani melihat diri kita sendiri: seberapa besar imanku? Seberapa dalam kepercayaanku kepada Yesus, Sang Penyembuh? Benarkah kita hadir dalam Misa dengan persiapan dan konsentrasi yang baik? Apakah aku mengikuti perayaan Ekaristi dengan seluruh diri dan hatiku? Andalah yang bisa menjawabnya. Selamat merenung. Tuhan memberkati!
Allah Bapa sumber kasih setia, kami bersyukur atas kasih setia yang kami peroleh dari Putra-Mu. Semoga kami Kaubangun ke dalam tubuh-Nya, yaitu Gereja. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
JK/INSPIRASI BATIN 2019