| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Paus mengumumkan berkat luar biasa Urbi et Orbi

Di Angelus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengundang semua orang Kristen untuk bersama-sama berdoa dalam doa Bapa Kami sebagai tanggapan terhadap pandemi Covid-19.

Oleh Christopher Wells

Paus Fransiskus pada hari Minggu menyerukan semua orang Kristen untuk menanggapi pandemi coronavirus “dengan universalitas doa, belas kasih, kelembutan”, menambahkan, “Mari kita tetap bersatu. Mari kita rasakan kedekatan kita dengan orang-orang yang paling kesepian dan berusaha ”.

Berbicara setelah pembacaan tradisional Angelus, Bapa Suci meminta semua orang Kristen untuk bergabung bersama dalam doa. "Di masa-masa sulit ini, sementara umat manusia bergetar karena ancaman pandemi, saya ingin mengusulkan kepada semua orang Kristen bahwa bersama-sama kita mengangkat suara kita ke Surga," katanya.

Pada hari Rabu, 25 Maret, hari raya Kabar Sukacita, ia telah mengundang “Para Kepala Gereja dan para pemimpin setiap komunitas Kristen, bersama dengan semua orang Kristen dari berbagai pengakuan, untuk memohon Yang Mahakuasa, Allah yang Mahakuasa, untuk membacakan di bersamaan dengan doa yang Yesus, Tuhan kita ajarkan kepada kita ”- Bapa Kami. “Pada hari itu di mana banyak orang Kristen mengingat Kabar Gembira kepada Perawan Maria tentang Inkarnasi Sabda”, Paus Fransiskus berdoa, “semoga Tuhan mendengarkan doa bersama dari semua murid-Nya yang sedang mempersiapkan diri mereka untuk merayakan kemenangan dari Kristus Yang Bangkit ”.

Berkat khusus Urbi et Orbi
Paus juga mengumumkan bahwa pada hari Jumat berikutnya, 27 Maret, ia akan memimpin doa sesaat di sagrato Basilika Santo Petrus, peron di atas tangga tepat di depan façade Gereja. “Saya mengundang semua orang untuk berpartisipasi secara spiritual melalui sarana komunikasi”, katanya.

Gereja memberikan indulgensi khusus kepada pasien dan caregiver (Para pekerja kesehatan, anggota keluarga, dan mereka yang mengikuti teladan orang Samaria yang baik hati, yang membuat diri mereka rentan terhadap resiko penyebaran karena menolong pasien Coronavirus berdasarkan sabda Penebus Ilahi-RED) virus corona
 
Upacara akan terdiri dari bacaan dari Kitab Suci, doa permohonan, dan adorasi Sakramen Mahakudus; dan akan diakhiri dengan Paus Fransiskus memberikan Berkat Urbi et orbi, dengan kemungkinan mendapatkan indulgensi penuh bagi semua orang yang mendengarkannya hidup melalui berbagai bentuk komunikasi. Berkat "untuk Kota [Roma] dan Dunia" biasanya hanya diberikan pada Natal dan Paskah.

Direktur Kantor Pers Takhta Suci mengkonfirmasi bahwa waktu doa pada hari Jumat akan disiarkan langsung dari Vatikan, mulai pukul 6 sore waktu Roma. Dia mencatat bahwa indulgensi penuh yang melekat pada berkat Urbi et orbi tunduk pada kondisi yang diperkirakan oleh dekrit baru-baru ini dari Tribunal Tertinggi Penitensiaria Apostolik.

Doa untuk Kroasia
Pada akhir pidatonya setelah Angelus, Paus Fransiskus menyatakan kedekatannya dengan orang-orang Kroasia, yang dilanda gempa berkekuatan 5,4 Minggu pagi. Bapa Suci berdoa, "Semoga Tuhan Yang Bangkit memberi mereka kekuatan dan solidaritas untuk menghadapi musibah ini".

SUMBER:
https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-03/pope-calls-for-christians-to-unite-in-prayer-for-end-to-pandemic.html

Rabu, 25 Maret 2020 Hari Raya Kabar Sukacita

Rabu, 25 Maret 2020
Hari Raya Kabar Sukacita

Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)

Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."

The Lord said, as he entered the world: Behold, I come to do your will, O God.

 
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de Spíritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
 
Doa Pembuka
 
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
      
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
   
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
     
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)   
   
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
      
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
     
 
   Hari Raya Kabar Sukacita ini memperingati momen ketika malaikat Gabriel menyampaikan kepada Perawan Maria yang Terberkati bahwa ia akan melahirkan Kristus. [Yes 7:14; Lk. 1: 26-38] Pada saat malaikat Gabriel menyampaikan kepada Maria bahwa inkarnasi Allah akan digenapi melalui dia. Ini adalah pengumuman resmi bahwa Firman Tuhan akan menjadi manusia.

    Selama berabad-abad sebelum kelahiran Kristus, umat pilihan Allah telah menunggu Mesias yang dijanjikan. Seperti yang kita dengar selama Bacaan Pertama, [Yes. 7: 10-4, 8:10] sekitar tahun 742 hingga 715 SM.    Janji Allah yang dibuat untuk raja Ahas ini digenapi pada saat Kabar Sukacita kepada Maria. Pemberitaan kepada Maria adalah awal formal dari "kepenuhan waktu", [Gal. 4: 4]. Itu adalah saat ketika Maria diundang untuk mengandung Yesus di manal "seluruh kepenuhan ke-Allah-an secara jasmaniah" akan tinggal "secara fisik". [Kol. 1:19; 2: 9] (Katekismus Gereja Katolik # 484)

    Penampakan malaikat Gabriel kepada Perawan Maria yang Terberkati mengambil bagian di sebuah kota kecil di pegunungan Galilea. Di sana, malaikat Jibril mendatangi Perawan Maria, keturunan dari darah raja Daud. Pada saat itu, Maria yang tinggal di rumah ibunya, bertunangan untuk menikah dengan Joseph yang juga memiliki darah kerajaan yang sama.

    Ketika Gabriel menampakkan diri kepada Maria, ia berkata,
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Ketika Maria mendengar kata-kata ini, dia bingung karena dia tidak tahu siapa malaikat itu, mengapa dia datang, atau arti dari salam semacam ini.

    Arti yang tepat dari kata "rahmat" dalam bahasa Yunani menyiratkan lebih dari "kepenuhan"; itu menyiratkan "peran." Itu adalah panggilan kepada Perawan Maria yang Terberkati untuk menjadi alat Tuhan Allah. Itu adalah panggilan yang menuntut "Fiat," ketundukan total, kepercayaan tanpa syarat dalam Penyelenggaraan Ilahi.

    Malaikat mengatakan kepada Maria untuk tidak takut karena dia telah menemukan kasih karunia dengan Tuhan. Lihatlah, dia akan mengandung di dalam rahimnya dan melahirkan seorang Putra yang akan dipanggil Yesus. Seperti yang dinubuatkan dalam Alkitab, Dia akan menjadi besar. [Lk. 1:32; Mzm. 86:10; 96: 4] Ia akan disebut Anak Yang Mahatinggi. [Lk. 1:32; Kej 14:19; Sir. 24: 2] Tuhan Allah akan memberinya takhta Daud, nenek moyang-Nya. [Lk. 1:32; Yes 9: 7] Ia akan memerintah atas keluarga Yakub selamanya. [Lk. 1:33; 2 Sam. 7:12, 13, 16;] Dan dari kerajaan-Nya tidak akan ada akhir. [Mzm. 24: 7, 10; 97: 1; Kej 21:33; Dan. 12: 7] Sejarah memberi tahu kita hari ini bahwa semua hal ini telah terjadi demi kemuliaan Allah.

    Dari kata-kata nubuat ini, Perawan Maria memahami pesan yang berarti warta tentang Penebus yang akan datang. Tetapi bagaimana ini bisa terjadi karena dia adalah seorang perawan yang telah berjanji keperawanannya kepada Tuhan? Mengapa dia harus dipilih di antara semua wanita untuk menjadi ibu dari Mesias?

    Untuk menghilangkan kecemasan Maria dan untuk meyakinkannya bahwa keperawanannya akan dipertahankan, malaikat Gabriel memberi tahu bahwa
"Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Menanggapi pemberitaan malaikat, Maria memberinya "Fiat" dengan mengatakan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." 
 
 Seperti yang dikatakan sebelumnya, Nama Immanuel berarti, "Tuhan beserta kita."  "Yesus" dalam bahasa Ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandaskan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus Bdk. Luk 1:31.. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia.(Katekismus Gereja Katolik # 430)

Singkatnya, Hari Raya Kabar Sukacita mengingatkan kita untuk mengenang saat ketika Firman Allah Bapa menjelma menjadi manusia..
Iman kita menyatakan bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia. Ia menjadi pendamai bagi kita dengan Allah. Sebab, dalam diri Yesuslah Allah dan manusia bersatu dalam satu pribadi. Bukan setelah Ia menginjak dewasa, tetapi sejak dalam kandungan Bunda Maria. Sabda telah menjadi daging, Putra Allah menjadi Anak Manusia dalam kandungannya. Kita juga dipanggil untuk mengingat bahwa meskipun Yesus telah bangkit dan duduk di sebelah kanan Bapa di Surga, Dia tetap hadir bersama kita dalam Sakramen Ekaristi Kudus, dalam Roti Hidup dan dalam Tabernakel Kudus. Di sana Dia terus-menerus merindukan saat-saat ketika semua umat beriman akan menyatakan kasih mereka kepada-Nya dengan berkumpul di hadapan-Nya di Bait Suci-Nya di bumi. Saudara dan saudari, Tuhan kita yang menyelamatkan, Allah kita, telah datang dan tinggal bersama kita. Kerajaan-Nya, tidak akan ada akhirnya. "Jangan sampai kita melupakan Dia!" [Lk. 1:33] (RENUNGAN PAGI) 
 
    

 
 Antifon Komuni (Yes 7:14)

Lihat, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang Putra. Dia akan diberi nama Imanuel.

Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel.
 
 

Bagi pembaca blog yang ingin mendukung operasional blog ini (biaya internet) dapat membantu dalam bentuk donasi, info lengkap e-mail kami di kontak.rpg(at)gmail.com.

Paus Fransiskus: Ketika umat manusia gemetar karena pandemi, mari kita bersatu dalam doa

foto: VATICAN MEDIA
Paus Fransiskus telah meminta umat Kristen di seluruh dunia untuk bersatu dalam doa Bapa Kami pada siang hari tanggal 25 Maret sebagai tanggapan terhadap pandemi coronavirus.

"Pada hari-hari pencobaan ini, sementara umat manusia gemetar karena ancaman pandemi, saya ingin mengusulkan kepada semua orang Kristen untuk menyatukan suara mereka ke surga," kata Paus Fransiskus 22 Maret.

"Saya mengundang ... para pemimpin semua komunitas Kristen, bersama-sama dengan semua orang Kristen dari berbagai pengakuan, untuk memohon kepada Yang Mahatinggi, Yang Mahakuasa, sambil secara bersamaan melantunkan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita," katanya setelah doa Angelus 

Saya mengundang para pemimpin semua komunitas Kristen, bersama-sama dengan semua orang Kristen dari berbagai pengakuan, untuk memohon kepada Yang Mahatinggi, Yang Mahakuasa, sambil secara bersamaan melantunkan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita,” katanya setelah doa Angelus . 

“25 Maret adalah Hari Raya Kabar Sukacita, tanggal ketika banyak orang Kristen mengingat pengumuman Malaikat Gabriel kepada Perawan Maria dari Inkarnasi Sabda,” kata paus melansir.

“Semoga Tuhan mendengar doa dengan suara bulat dari semua muridnya yang bersiap untuk merayakan kemenangan Kristus Yang Bangkit,” katanya.


SUMBER: CNA

Paus Fransiskus selama pandemi coronavirus: Waspadai 'racun' kemalasan, mengeluh

FOTO: VATICAN MEDIA
Paus Fransiskus pada hari Selasa 24/03 memperingatkan orang-orang Kristen agar tidak hidup dalam "kabut" kesedihan, kemalasan, dan mengeluh, alih-alih bersukacita dalam penyembuhan rohani yang mereka terima dari Kristus.

Ada "banyak orang Kristen yang hidup dalam keadaan malas ini, tidak dapat melakukan apa pun selain mengeluh tentang segala sesuatu," kata paus dalam Misa di Wisma Santa Marta di Vatikan, 24 Maret.

"Kemalasan adalah racun, itu adalah kabut yang mengelilingi jiwa dan tidak membiarkannya hidup," lanjutnya. “Ini juga obat, karena jika Anda sering mencicipinya, Anda menyukainya. Dan Anda akhirnya menjadi 'pecandu sedih,' seorang 'pecandu malas.' ”

Fransiskus menambahkan bahwa kemalasan adalah ”dosa yang cukup biasa di antara kita,” yang dapat digunakan setan untuk memusnahkan kehidupan rohani kita dan juga kehidupan kita sebagai manusia. ”

Dia mendesak orang untuk merenungkan air penyembuhan dari baptisan mereka, yang melaluinya Kristus memberi mereka kehidupan baru, dan melalui mana mereka menemukan keselamatan.

Paus mempersembahkan Misa pagi setiap hari untuk mereka yang terkena dampak COVID-19. Misa disiarkan langsung selama darurat coronavirus.

Fransiskus berdoa pada hari Selasa khususnya untuk para dokter dan imam yang telah meninggal karena virus corona setelah merawat atau mengunjungi orang sakit.

"Saya telah mendengar bahwa beberapa dokter, imam telah meninggal dalam beberapa hari terakhir, saya tidak tahu apakah ada perawat [yang telah meninggal]," kata paus 24 Maret.

“Kami berdoa untuk mereka, untuk keluarga mereka, dan saya berterima kasih kepada Tuhan atas contoh kepahlawanan yang mereka berikan kepada kami dalam merawat orang sakit,” tambahnya.

Dalam homilinya, Paus Fransiskus memberikan refleksi tentang kisah penyembuhan Yesus terhadap seorang pria yang telah sakit selama 38 tahun, seperti yang diceritakan dalam Injil St. Yohanes.

Ketika Yesus bertanya kepada orang sakit apakah dia ingin sembuh, dia menjawab dengan mengeluh tentang orang lain dan tentang situasinya, kata paus.

"Itu membuat kita berpikir, sikap orang ini," kata Fransiskus. Dia mungkin lumpuh, tetapi dia juga “sakit di hati, sakit jiwa, sakit pesimisme, sakit kesedihan, sakit kemalasan.”

Jawaban atas pertanyaan Yesus adalah: "Ya, saya ingin disembuhkan!" Paus menggarisbawahi.

Fransiskus menjelaskan bahwa penyakit pria itu bukan dosanya; dosanya adalah "mengeluh tentang kehidupan orang lain: dosa kesedihan yang merupakan benih iblis, ketidakmampuan untuk membuat keputusan tentang kehidupan seseorang."

“Ya, untuk melihat kehidupan orang lain untuk mengeluh. Tidak mengkritik mereka: untuk mengeluh. 'Mereka pergi dulu, saya adalah korban dari kehidupan ini,' 'katanya.

Paus Fransiskus mencatat bahwa orang buta yang disembuhkan oleh Yesus dalam Injil hari Minggu yang lalu menanggapi dengan cara yang berbeda: ia menjawab dengan "banyak sukacita."

Dia merekomendasikan agar orang membaca bab 5 dari Injil Yohanes untuk melihat penyakit rohani apa yang sedang mereka derita.

"Yesus menyembuhkanku: tidakkah kamu melihat reaksi orang lain yang telah pulih, yang mengambil tandu dan menari, bernyanyi, bersyukur, mengatakannya ke seluruh dunia?" dia berkata.

Selasa, 24 Maret 2020 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Selasa, 24 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
 
“Tidak ada karya bakti umat beriman yang lebih berkenan kepada Tuhan daripada yang ditujukan kepada kaum miskin.” (St. Leo Agung)

 
Antifon Pembuka (Yes 55:1)

Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
 
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.

 
Doa Pembuka


Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Dengan gambaran air yang terus mengalir, Yehezkiel melukiskan cinta Tuhan yang terus mengalir. Orang yang mengalami cinta Tuhan akan memperoleh hidup, kesegaran lahir batin. Ia akan menghasikan buah sepanjang hidupnya.
   
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)
    
 
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
   
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
 
Pada hari Sabat Yesus menyembuhkan orang yang sudah tiga puluh delapan tahun sakit lumpuh. Setelah tahu bahwa Yesus yang menyembuhkannya, ia memberitakannya kepada orang Yahudi bahwa Yesuslah yang menyembuhkan dirinya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)
    
"Orang itu disembuhkan seketika."
  
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Tuhan menjadikan segala-galanya baik dan indah. Ia menciptakan, memelihara dan menyelamatkan umat-Nya. Ia memberikan kehidupan kepada segala ciptaan-Nya. Ia memperhatikan dan memelihara manusia secara khusus. Segala buah yang ada menjadi makanan dan daun dari segala pohon bisa menjadi obat. Yesus sendiri sungguh mencintai seorang yang sudah 38 tahun terbaring karena lumpuh. Ia menawarkan kesembuhan kepada si lumpuh, dan dia pun disembuhkan oleh Yesus. Maukah kita diselamatkan dan disembuhkan oleh Tuhan?

Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
 
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.
 
     
 
Doa Malam

Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
  
RUAH

Senin, 23 Maret 2020 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Senin, 23 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Jikalau Tuhan itu cinta, maka cinta itu tidak ada batasnya, sebab Tuhan tidak dapat diukur dengan batas-batas. (St. Leo Agung) 
 
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)

Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku

As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.


Doa Pembuka

Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)
  
 
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
  
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
   

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)
 
"Lihat anakmu hidup."
 
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
  Yesus ditolak ditempat asalnya, oleh karena itu Dia pergi dan tinggal di Kafar Nahum, di Galilea, hingga sekarang Kafar Nahum disebut “The Town of Jesus”, di sini Dia banyak membuat mukjizat, dari pada di Nazareth atau tempat lain. Dalam Injil hari ini terbukti, iman kepercayaan kepada Yesus menghasilkan buah. Buah kebaikan, kesembuhan kebenaran yang berkenan kepada Allah.

Adakah iman yang sama pada kita yang hidup di zaman serba enak saat ini? Apakah iman yang sama pula tetap tumbuh berkembang di hati kaum muda yang hidup di jaman sekularisme dan hedonisme ini? Jika ada kesulitan hidup apakah kita masih datang pada Yesus atau mencari cara !ain, dengan lari ke narkoba dan sebagainya? Apakah kita masih menyerahkan hidup kita di saat kita tak lagi berdaya menjalani hidup karena berbagai beban: Penyakit, disingkirkan, kesulitan ekonomi dsb? 

Contemplatio:

Masuklah dalam keheningan hati dan . batinmu, arahkanlah semua daya pada Tuhan yang kamu abdi. Sadarilah bahwa Yesus memang sungguh Allah Penyelamat terjanji Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup." Laiu ia pun percaya, ia dan seiuruh keluarganya. Kepercayaan pada kuasa-Nya dan iman yang besar itulah kunci keselamatan dan HIDUP bersama TUHAN. 
 
Oratio: Yesus Tuhan dan junjunganku, mampukan aku selalu percaya pada kekuatan Sabda-Mu dan berlanjut pada tindakanku. Mulai hari ini saya tidak akan menuntut tanda dari-Mu, Tuhan. Karena setiap saat Engkau telah menunjukkan keajaiban dan Penyelenggaraan Ilahi kasih-Mu. Amin.

Missio:


Aku akan bertekun dalam doa dan menyerahankan seiuruh hidupku pada kuasa Yesusi Karena Dialah satu-satunya penyelamat jiwaku.   
(SMM/BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
 
Antifon Komuni (Yeh 36:27)

Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.
 
     
    
Percayalah! Orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai dan pasrah, yang membuat mereka lebih bahagia dari orang yang diberi kenikmatan rohani. Sebab seringkali, Tuhan memperuntukkan kemanisan ini bagi jiwa-jiwa yang paling lemah. (Sta. Theresia dari Avila, Puri Batin, ruang ketiga I, 9)

Minggu, 22 Maret 2020 Hari Minggu Prapaskah IV

Minggu, 22 Maret 2020
Hari Minggu Prapaskah IV
     
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28).     1443, 588, 1846,  (Katekismus Gereja Katolik, 545)
      
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)

Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.

Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.

Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast. 
 
Pengantar 
 
Hari Minggu Prapaskah IV sering disebut Minggu LAETARE (bdk. Minggu III Adven = Minggu GAUDETE). Itu artinya kita sudah berada pada SEPARUH pertama dari masa Prapaskah. Seruan itu digemakan dalam Antifon Pembuka misa: “Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan bersorak sorailah karenanya, hai semua para pencintanya. Bergiranglah riang ria bersama dia, kalian yang dulu berkabung karena-Nya.” Oleh karena itu warna Liturgi sedikit berubah dari ungu menjadi rose / merah muda, yang melambangkan pengharapan dan sukacita antisipasi perayaan Paskah.  
  
Pengalaman sukacita itu pun dapat kita lihat dalam perjumpaan Tuhan Yesus dengan orang yang buta. Dalam Injil dikisahkan tentang orang yang buta sejak lahir. Dalam tradisi Yahudi, dosa bisa menjadikan seseorang itu mendapatkan kebutuan sejak lahir. Hal ini pula yang membuat para murid Yesus mempertanyakan siapa yang telah berdosa sehingga orang ini dilahirkan demikian. Tuhan Yesus membongkar pemikiran mereka. Keadaan orang itu bukanlah terjadi akibat dosa. Tetapi melalui keadaan orang itu sukacita dari Allah dinyatakan. Ia membawa terang baginya. Bagi orang buta itu, suka cita terbesar yang ia rasakan adalah bahwa ia dapat melihat. Itulah yang Tuhan Yesus berikan kepadanya. Pengalaman demikian pun dirasakan oleh Daud. Bukan karena paras yang indah dan bukan pula karena badan yang kekar yang dipilih Tuhan. Bukan pula karena keundahan yang ditampilkan mata mausia yang dipilih Allah. Tetapi Tuhan Allah memilih Daud karena hatinya. Hati yang selalu rindu akan Tuhan. Hati yang selalu terarah pada cinta kasih Allah. Itulah iman dari Daud. Iman itulah yang membuatnya dipilih oleh Allah menjadi raja. Iman itu pula yang membawa sukacita besar bagi Daud.
    
Doa Pembuka

Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a) 
  
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
  
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:8-14)
  
"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."
  
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).
  
"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."
   
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya “Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka, “Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya, “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus, “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata, ‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan


Ada dua tokoh utama yang ditampilkan dalam bacaan pertama dan bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan I tampil tokoh Samuel yang dituntun oleh Tuhan untuk mengenal orang pilihan-Nya yang akan diurapinya menjadi raja. Samuel melihat ketujuh anak Isai, Samuel Iangsung terpesona melihat kemolekan Elia untuk diurapinya. Namun Tuhan menuntun Samuel untuk tidak sekadar melihat parasnya. Maka Samuei dimampukan melihat dan berkata kepada Isai, ketujuh anak ini tidak dipilih oleh Tuhan. Samuel diberi kemampuan untuk melihat apa yang sesungguhnya dilihat oleh Tuhan selain ketujuh anak itu, yakni Daud, anak bungsu Isai yang sedang menggembalakan kambing domba. Samuel dituntun untuk mengenal Daud pilihan Allah. Sedang bacaan Injil menampilkan seorang yang buta sejak lahir. Orang itu dibuat melihat Yesus dengan ramuan tanah bercampur air ludah, kemudian disuruh membasuh diri di Kolam Siloam. Kejadian ini terjadi pada hari Sabat. Menarik bahwa si buta sebetulnya tidak minta disembuhkan oleh Yesus.

Bagi para murid dan masyarakat Yahudi pada zaman itu meyakini bahwa semua penderitaan, penyakit adalah akibat dari dosa baik itu dosa orang lain maupun dosa sendiri. Maka kita tidak heran mereka bertanya pada Yesus: “Rabi, siapa. kah yang berbuat dosa, orang ini sendm atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Kitapun sering tidak mampu melihat dan memahami seutuhnya rencana dan karya Allah dalam hidup kita. Maka mari kita mohon rahmat Tuhan guna memampukan kita melihat dan memahami karya-Nya dalam hidup kita sehari-hari. 
(BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
     
Contemplatio: 

   
Dalam hening, sadarilah bahwa dalam hidup ini kitapun sering tak mampu me lihat yang sesungguhnya seperti yang dikehendaki Tuhan. Mohonlah Tuhan membuka mata batinmu untuk dapat melihat rencana-Nya dalam hidupmu.

Oratio:


Tuhan, anugerahilah aku rahmat-Mu agar aku mampu melihat karya-Mu dalam hidupku. Amin.
  
    
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)
    
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.
  
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God.
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. (Yoh 9:6,11,38)
 



terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy