Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Rabu, 23 September 2020 Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam
“Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan” (St. Pius dari Pietrelcina)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
The Spirit of the Lord is upon me, for he has anointed me and sent me to
preach the good news to the poor, to heal the broken-hearted
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah
memasyhurkan Santo Padre Pio. Semoga berkat doa dan teladannya kami
berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh
kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (30:5-9)
"Janganlah aku Kauberi kemiskinan atau kekayaan, melainkan hanyalah kebutuhan hidupku secukupnya."
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang
berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak
ditegur-Nya dan dianggap pendusta. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan
itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan
dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau
aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau,
kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah pelita bagi langkahku.
Ayat. (Mzm 119:29.72.89.101.104.163)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
2. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
3. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang
pada firman-Mu.
4. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
5. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi hukum-Mu kucintai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan
tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan
Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada
mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat
atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian
diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari
situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah
dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan
terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa,
sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala
tempat.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Kita mungkin ingin kaya tapi mungkin tidak terlalu kaya. Dan tentu saja kita tidak suka terlalu miskin, meskipun kita mungkin masih bisa mengelolanya. Tapi tentu saja, itu tidak akan senyaman itu.
Tetapi apakah dalam kemiskinan atau dengan banyak, kita tidak ingin berada di kedua ujung yang ekstrim.
Pada kenyataannya, yang sebenarnya kita inginkan adalah kita dapat memiliki cukup untuk kebutuhan kita.
Dalam bacaan pertama, itulah yang dikatakan penulis kitab Amsal saat dia meminta kepada Tuhan.
Jadi memiliki terlalu banyak dan tidak memiliki apa-apa dapat menimbulkan masalah karena kita lupa bahwa Tuhan dapat menyediakan kebutuhan kita.
Dan itulah yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya saat Dia mengutus mereka untuk misi saat Dia berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. ..."
Dia ingin mereka mengalami bahwa mereka akan merasa cukup untuk kebutuhan mereka karena Tuhan akan menyediakan.
Semoga Tuhan memenuhi kebutuhan kita. Ketika kita memiliki cukup, marilah kita bersyukur kepada Tuhan, dan ketika kita memiliki kelebihan, mari kita juga membantu orang lain yang membutuhkan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, sabda Tuhan.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord
Selasa, 22 September 2020
Hari Biasa Pekan XXV
“Dalam keramahan-Nya terhadap manusia, Bapa telah menjanjikan kehidupan
abadi secara pasti kepada kita manusia” (St. Sirilus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 119:34)
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Doa Pembuka Allah Bapa yang kekal dan
kuasa, terimalah kiranya kami menjadi putra dan putri-Mu, karena kami
mengimani sabda Putra-Mu, yang menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan
kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (21:1-6.10-13)
"Bermacam-macam pepatah."
Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana
saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya
sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan
keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak
dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa.
Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap
orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh
harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang
yang mencari maut. Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak
menaruh belas kasih kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum,
orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak
diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil
mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam
kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak
akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:1.27.30.34.35.44)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
4. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
5. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu sebab aku menyukainya.
6. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu
dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar
dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan
melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Perjanjian Lama dibagi menjadi beberapa bagian. Ada Pentateukh dan Torah yang merupakan lima kitab pertama dalam Alkitab.
Kemudian ada kitab sejarah, kitab nabi dan kitab hikmat atau literatur hikmat.
Kitab-kitab hikmat tersebut terdiri dari Kitab Kebijaksanaan, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung (Kidung Agung), dan Sirakh.
Bacaan pertama diambil dari kitab Amsal dan kita mungkin menganggapnya sebagai bacaan yang mudah karena kepraktisan dan pemahamannya yang mudah. Namun, apa yang jelas dan sederhana belum tentu mudah dilakukan, karena sering kali kita tertipu dengan berpikir bahwa yang sederhana itu mudah.
Dalam Injil, Yesus berkata bahwa mereka yang mendengar Firman Tuhan dan melaksanakannya adalah orang-orang yang paling dekat dengan-Nya.
Ya, membaca dan mendengar tentang kebijaksanaan hidup adalah satu hal. Mempraktikkannya adalah hal lain.
Tentunya kita ingin menjalani kehidupan yang bermakna dan berpusat pada Tuhan dengan kebijaksanaan yang sudah ditemukan di dalam Alkitab.
Semoga kita menjadi apa yang kita baca, dan dengan melakukan itu semoga kita semakin menjadi seperti Kristus bagi orang lain.
Antifon Komuni (Mzm 119:35)
Biarlah aku hidup menurut perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
Senin, 21 September 2020
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan
pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda
Venerabilis)
Antifon Pembuka (Bdk. Mat 28:19-20)
Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu.”
Go and make disciples of all nations, baptizing them and teaching them to observe all that I have commanded you, says the Lord.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamurah, kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Matius, pegawai
pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu.
Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu oleh doa
permohonannya serta mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati
kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan
dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut
dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah
memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan
satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu
Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan
menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah
dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah
yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil,
gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus.
Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi. Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di
rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah
Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah
Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan
bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah
orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan
bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan
berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang
sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Murid-murid Yesus berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan
pekerjaan dan gaya hidup masing-masing: rakyat jelata dan pegawai,
miskin dan kaya, nelayan dan pemungut cukai. Hari ini Gereja merayakan
pesta Santo Matius, Rasul dan Pengarang Injil. Ayahnya bernama Alpheus.
Ia sendiri pun disebut juga Levi. Matius dikenal luas sebagai pemungut
cukai di kota Kapernaum, daerah Galilea. Di kalangan masyarakat Yahudi,
terutama para pemimpinnya, jabatan pemungut cukai dipandang sebagai
jabatan kotor. Para pemungut cukai dipandang sebagai pendosa, yang dapat
disejajarkan dengan pembunuh, perampok, penjahat, pelacur dll.
Alasannya ialah mereka itu adalah sahabat dan kaki-tangan Romawi,
bangsa kafir yang menjajah mereka. Meskipun tuduhan itu tidak
seluruhnya benar, namun Matius jelas digolongkan dalam kelompok yang
tak terhormat ini. Apa boleh buat karena itulah pandangan umum
masyarakat Yahudi.
Segera terlihat
bahwa Matius masih berharga di mata Tuhan. Yesus memanggil dia:
"Ikutilah Aku!" Panggilan ini menunjukkan bahwa bagi Yesus, Matius
masih memiliki titik-titik kebaikan yang dapat diandalkan. Peristiwa
panggilan Matius sempat mencengangkan banyak orang: "Bagaimana mungkin
Yesus memanggil dan memilih seorang pendosa menjadi murid-Nya?" Ketika
Matius mengadakan perjamuan besar di rumahnya bagi Yesus dan
murid-muridNya, banyak pemungut cukai hadir juga. Kaum Farisi dan
orang-orang lain yang tidak menyukai Yesus semakin membenci Yesus:
"Mengapa gurumu makan bersama dengan para pendosa?" Pada saat itulah,
Yesus mengatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, melainkan
orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan
orang berdosa."
Terhadap panggilan
Yesus "Ikutilah Aku!", Matius segera bangun dan mengikuti Yesus. Ia
meninggalkan seluruh hartanya yang banyak itu, dan dengan rela memulai
suatu hidup yang baru bersama Yesus dan murid-murid lainnya. Sikap
tegas Matius menunjukkan bahwa ia memiliki sifat-sifat Kerajaan Allah:
semangat kemiskinan dan pelayanan, terutama cinta dan iman-kepercayaan
akan Yesus.
Matius, seorang
terpelajar. Ia dapat berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani dan
Aramik, suatu dialek bahasa Ibrani. Riwayat hidupnya tidak banyak
diketahui, baik sebelum maupun sesudah dipanggil Yesus. Menurut tradisi
lisan purba, setelah Yesus naik ke surga, Matius mewartakan Injil dan
berkarya di tengah kaum sebangsanya: orang-orang Kristen keturunan
Yahudi di Palestina atau Siria selama kira-kira 15 tahun. Selama itulah
ia menulis Injilnya yang berisi pengajaran agama dan kesaksian tentang
Yesus kepada orang-orang Kristen keturunan Yahudi. Injilnya ditulis
kira-kira antara tahun 50-65. Dalam Injilnya, Matius menegaskan bahwa
Yesus dari Nazareth itu adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan
Allah dan dinubuatkan para nabi dalam masa Perjanjian Lama: la membuka
Injilnya dengan membeberkan silsilah Yesus Kristus mulai dari Abraham
sampai Maria yang melahirkan Yesus. Dengan silsilah itu, ia mau
menunjukkan dengan tegas kemanusiaan Yesus dan kedudukan-Nya sebagai
Penyelamat (terakhir!) yang dijanjikan Allah. Itulah sebabnya, Injil
Matius dilambangkan dengan 'manusia bersayap'.Setelah menuliskan
Injilnya, Matius pergi ke arah timur: ke Masedonia, Mesir, Etiopia dan
Persia. Konon ia mati sebagai martir di Persia karena mewartakan Injil
tentang Yesus Kristus. (imankatolik.or.id)
Antifon Komuni (Mat 9:13)
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, demikianlah firman Tuhan.
I did not come to call the just, but sinners, says the Lord.
Iri hati adalah satu dosa pokok. Ia berarti bahwa orang
kecewa karena yang lain mendapat untung, dan menghendaki secara tidak
terbatas, untuk memiliki sendiri hartanya atas cara yang tidak adil.
Siapa yang menginginkan yang jahat bagi sesamanya, melakukan dosa
berat.Santo Agustinus melihat di dalam iri hati "dosa setani" (catech.
4:8). "Dari iri hati muncullah kedengkiah, fitnah, hujah, kegirangan
akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya" (Gregorius
Agung., mor. 31,45). (Katekismus Gereja Katolik, 2539)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39,40,28)
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya
dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang
masa.
I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me
in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.
Salus populi ego sum, dicit Dominus: de quacumque tribulatione
clamaverint ad me, exaudiam eos: et ero illorum Dominus in perpetuum.
Doa Pembuka
Ya Allah, segala ketetapan hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam
hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati
perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa.
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:6-9)
"Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu."
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama
Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan
akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia
memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikian firman Tuhan.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di
atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 145:2-3.8-9.17-18; Ul: lh.18a)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, ya Allah, dan memuliakan
nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji;
kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan itu dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:20c-24.27a)
"Bagiku hidup adalah Kristus."
Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik
oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus,
dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih,
aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: Aku ingin pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu
lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu
berpadanan dengan Injil Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putra-Mu
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?"
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia
menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia
keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan aku
akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul
dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain
pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini
sepanjang hari?’ jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami’.
Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku’. Ketika hari
sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian
pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai
kepada yang masuk terdahulu’. Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja
kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan
mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu
dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam,
dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja
berat dan menanggung panas terik matahari’. Tetapi tuan itu menjawab
salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil
terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah
bagianmu dan pergilah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk
terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan
milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku
murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu
dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan Perumpamaan Injil hari ini mungkin terdengar tidak adil bagi kita jika kita menempatkan diri kita pada posisi orang pertama yang dipekerjakan namun pada akhirnya mendapatkan upah yang sama seperti orang yang datang terlambat atau pendatang terakhir.
Faktanya, kita bahkan mungkin membenci kenyataan bahwa pendatang yang terlambat bekerja paling sedikit dan mendapatkan upah yang sama dengan kita.
Tapi seperti bacaan pertama memberitahu kita, "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di
atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu."
Kita harus menyadari bahwa di mata Tuhan, tidak ada yang menang atau kalah. Beberapa dipanggil untuk melakukan hal-hal besar, beberapa dipanggil untuk melakukan hal-hal kecil.
Bacaan kedua mendorong kita untuk menghindari apa pun dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak layak untuk Injil Kristus. Mari kita hindari perbandingan antara yang pertama dan yang terakhir, yang baik dan yang buruk, yang bahagia dan yang sedih. Perbandingan seperti itu hanya akan menimbulkan rasa iri dan dendam.
Seperti yang dikatakan tuan tanah dalam perumpamaan Injil: "Iri hatikah engkau karena aku
murah hati?" Ya, Tuhan bermurah hati kepada yang besar dan yang kecil, serta yang pertama dan yang terakhir. Iri hati, permusuhan dan dendam dapat tercipta dan dapat hidup di dalam
hati manusia. Kalau orang dapat mengarahkan hatinya dengan baik, orang
akan memetik hal-hal yang berguna bagi hidupnya. Namun kalau orang
mengarahkan hatinya untuk kepentingan egoismenya, segala sesuatu hanya
ditarik untuk dirinya sendiri. Semoga kita menyadarinya dan bersukacita atas kemurahan hati Tuhan dan bersyukur atas berkat-Nya. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 119:4-5)
Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan
sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan
ketetapan-Mu.
You have laid down your precepts to be carefully kept; may my ways be firm in keeping your statutes.
“Sakramen Mahakudus adalah Kristus yang tersamar. Orang-orang miskin dan sakit adalah Kristus yang terlihat.” — St. Gerardus Majella
Antifon Pembuka (1Kor 15:49)
Seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber segapa pembaruan, perkenankanlah kami menyerupai
Sang Manusia baru yang telah Kauutus mendatangi kami. Kami mohon agar
dapat mendiami dunia seperti rumah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:35-37.42-49)
"Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan."
Saudara-saudara, mungkin ada orang bertanya, “Bagaimanakah orang mati
dibangkitkan? Dan dengan tubuh apa mereka akan datang kembali?” Hai
orang bodoh! Benih yang kautaburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, jika
tidak mati dahulu. Dan yang kautaburkan itu bukanlah rupa tanaman yang
akan tumbuh, melainkan biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum
atau biji lain. Demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati:
Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditaburkan
dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah
tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh
alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis, ‘Manusia
pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup. Tetapi Adam yang akhir
menjadi roh yang menghidupkan’. Tetapi yang mula-mula datang, bukanlah
yang rohaniah, melainkan yang alamiah; barulah kemudian yang rohaniah.
Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani; manusia
kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang
berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia
yang berasal dari surga. Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari
manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang
surgawi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Ayat. (Mzm 56:10.11-12.13-14)
1. Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin bahwa Allah berpihak kepadaku.
2. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya
kujunjung tinggi, kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang
dapat dilakukan manusia terhadapku?
3.Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan
kupersembahkan kepada-Mu. Sebab Engkau telah meluputkan daku dari maut,
dan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; sehingga aku boleh
berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan
menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada
Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang
penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu
jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan
burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati
oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah
yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu
Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah
mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu.
Yesus menjawab, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan
Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan,
supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: benih itu
ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah
mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari
dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang
jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar
sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar.
Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka
murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda
itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran,
kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang
matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda
itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam
ketekunan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Tidaklah mudah untuk mengilustrasikan ajaran Injil dengan menggunakan cerita atau contoh.
Ada kalanya pengajaran Injil sangat jelas tetapi untuk menemukan contoh atau cerita untuk mengilustrasikannya membutuhkan waktu dan refleksi.
Perumpamaan tentang penabur dan benih memang merupakan cerita yang luar biasa dengan pesan ilahi.
Ini adalah kisah di mana kita diundang tidak hanya untuk mendengarkannya tetapi juga untuk menemukan diri kita menjadi bagian darinya.
Ini bukan cerita yang bisa kita dengarkan dan pergi tanpa tantangan, tidak berubah dan tidak tergerak oleh apa yang kita dengar.
Meskipun kita mungkin bukan dari latar belakang pertanian, namun kita masih bisa memahami apa arti perumpamaan itu bagi kita.
Karena setiap kali kita membaca Alkitab atau mendengar kitab suci dibacakan dan dibagikan, Firman itu ditaburkan di dalam hati kita.
Seberapa banyak Firman Tuhan akan berakar di hati kita dan menghasilkan buah dalam hidup kita tergantung pada seberapa dalam kita ingin merenungkan perumpamaan Injil yang baru saja kita dengar.
Ketika kita mampu merefleksikan kebenaran dalam perumpamaan tersebut, maka kita juga akan melihat kebenaran tentang diri kita sendiri dan juga keadaan hati kita.
Tetapi kebenaran mendasar adalah ini: Sama seperti Tuhan peduli tentang apa yang terjadi dengan Firman-Nya, Dia lebih peduli tentang kita yang mendengar Firman-Nya.
Antifon Komuni (Luk 8:15) Yang jatuh di tanah
baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati
yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Doa Malam
Ya Yesus, bantulah kami untuk selalu menyiapkan lahan yang subur di hati
kami. Dengan demikian setiap benih sabda-Mu yang ditaburkan dapat
tumbuh, hidup dan menghasilkan buah melimpah sesuai dengan kehendak-Mu
sendiri. Engkaulah Tuhan yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
masa. Amin.
Dalam perayaan Ekaristi, kurban Kristus dihadirkan kembali, sebagai
peringatan/ kenangan akan Tuhan Yesus yang berpesan, “Lakukanlah ini
sebagai peringatan akan Aku,” dan sebagai perjamuan kudus yang
melaluinya kita dapat mengambil bagian dalam kurban Paska dan
memperbaharui perjanjian baru yang telah dibuat oleh Allah dengan
ditandai dengan darah Kristus (lih. Eucharisticum Mysterium 3).
Antifon Pembuka (bdk. 1Kor 14:20)
Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pewartaan kita dan
sia-sia pula iman kita. Namun, ternyata Kristus telah bangkit dari alam
maut sebagai yang sulung dari antara orang mati.
Doa Pembuka
Allah Bapa di surga, pada diri Yesus Putra-Mu digambarkan program hidup
cinta kasih dan damai. Doa kami hendak mengungkapkan hasrat kami akan
dunia yang lebih baik berkat wafat dan kebangkitan Kristus. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:12.16-20)
"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu."
Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan
bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan
orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, sia-sialah pewartaan kami, dan sia-sialah pula
kepercayaanmu. Apalagi andaikata demikian, kami ternyata berdusta
terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah
membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata
benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar bahwa
orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan
kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah
orang-prang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada
Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling
malang dari semua manusia. Namun, ternyata Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang
telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu bangun aku menikmati hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.6-7.8b.15)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
3. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)
"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan
Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa
wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai
macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang
disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana,
isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain.
Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan
mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Paus Fransiskus dalam surat ensikliknya yang pertama, Lumen Fidei, mengatakan, “Kematian
Kristus memperlihatkan keandalan sempurna dari kasih Allah, terutama
dalam terang kebangkitan-Nya. Sebagai Seorang yang bangkit, Kristus
adalah saksi yang dapat dipercaya, patut diimani (bdk. Why 1:5; Ibr 2:17), dan sebuah pendukung yang kuat untuk iman kita. “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu”, kata Santo Paulus (1 Kor 15:17).
Seandainya kasih Bapa tidak menyebabkan Yesus bangkit dari
kematian-Nya, seandainya kasih itu belum mampu mengembalikan tubuh-Nya
untuk hidup kembali, maka itu tidak akan menjadi sebuah kasih yang
benar-benar dapat diandalkan, yang mampu menerangi juga kegelapan dari
kematian. … Umat Kristiani, mengakui iman mereka dalam kasih Allah yang
nyata dan kuat yang benar-benar bertindak dalam sejarah dan menentukan
tujuan akhirnya: sebuah kasih yang dapat dijumpai, sebuah kasih yang
sepenuhnya terungkap dalam sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus.”
(Lumen Fidei, 17). Iman akan kebangkitan orang-orang mati sudah
menjadi bagian hakiki dari iman kristen. Dasar utamanya adalah iman akan
Kristus yang sungguh telah bangkit dari antara orang mati dan hidup
selama-lamanya. Kebangkitan Kristus membawa harapan bagi umat yang
beriman kepada-Nya bahwa mereka akan ikut dibangkitkan sesudah kematian.
Gereja Katolik tidak mengakui adanya reinkarnasi (kelahiran kembali ke
dunia setelah kematian). Katekismus Gereja Katolik dengan tegas
mengatakan bahwa: ”Apabila jalan hidup duniawi kita yang satu-satunya
sudah berakhir” (LG 48), kita tidak kembali lagi, untuk hidup beberapa
kali lagi di dunia. ”Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja
dan sesudah itu dihakimi” (Ibr 9:27). Sesudah kematian tidak ada
”reinkarnasi” (KGK 1012). Dengan iman akan Kristus yang telah bangkit,
Gereja Katolik percaya bahwa orang-orang benar sesudah kematiannya akan
hidup untuk selama-lamanya bersama Kristus yang telah bangkit kembali
dan Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman. Seperti
kebangkitan-Nya, demikian pula kebangkitan kita adalah karya Tritunggal
Mahakudus (KGK 989).
Dalam bacaan Injil, Yesus berkeliling dari desa ke desa dan dari kota
ke kota untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Dia tidak pernah
berhenti. Di mana pun dan kapan pun menjadi kesempatan untuk mewartakan
kabar gembira. Semangat macam ini hendaknya menjadi semangat semua orang
dalam hidupnya sehingga hidup ini menjadi makin berarti untuk sesama.
Injil sering menampilkan kebersamaan Yesus dengan para wanita. Tidak
bisa dipungkiri bahwa sosok Yesus menarik banyak wanita untuk berada di
sekitar-Nya. Memang para wanita di sekeliling Yesus memberi sumbangan
terhadap karya-karya-Nya. Selain itu Yesus juga memberdayakan para
wanita. Yesus melibatkan para wanita dalam karya-karya-Nya; entah
wanita yang pernah disembuhkan, wanita yang ditolong atau wanita yang
dimaafkan dari kesalahan mereka.
Marilah kita mengikuti teladan para perempuan pada bacaan Injil hari
ini. Mereka melayani Yesus dengan segala harta kekayaan mereka. Untuk
Tuhan dan kebaikan bagi sesama, harta kekayaan mesti direlakan dan
dibagikan.
Kamis, 20 September 2020
Hari Biasa Pekan XXIV
“Jeritan Yesus dari kayu salib, 'Aku haus,' berbicara tidak tentang rasa
dahaga fisik, sebab Dia menolak minum yang diberikan kepada-Nya. Rasa
haus tersebut adalah tentang jiwa-Nya yang terbakar dan hati-Nya yang
berkobar. Dia haus akan jiwa-jiwa umat manusia. Gembala sendirian tanpa
domba-domba-Nya; Pencipta yang rindu akan ciptaan-Nya...” — Uskup Agung
Fulton Sheen
Antifon Pembuka (Mzm 118:28)
Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meluhurkan Dikau.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk
mengampuni dosa-dosa kami. Semoga Sabda pengampunan-Nya menggerakkan
kami untuk melakukan pertobatan yang sejati dengan lebih banyak lagi
berbuat kasih kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)
"Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani."
Saudara-saudara,
aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu
dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri.
Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya
sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia menjadi
percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu
apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena
dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan
pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci;
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua
belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima
ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua
rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti
kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling
hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah
menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi
sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras
daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia
Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah
kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831 Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia! Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.28) 1.
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!” 2. Tangan
kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan
keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan
menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan! 3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya, alleluya Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
Pada
suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus
datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada
seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar
bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia
membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air
matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus
dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia
ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang
menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang
berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang
hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua
orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang
lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup
membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara
mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang
mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul
pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata
kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu,
namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita
ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, Ia tiada
henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan
minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku
berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena Ia
telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit
pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu
telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam
hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus
berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah
dengan selamat!”
Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Adakah hari ini Anda melakukan dosa dan kesalahan? Adakah hati
orang-orang yang dekat dengan Anda merasa tertusuk oleh perbuatan atau
kata-kata Anda yang tidak menyenangkan?
Ketika Nelson Mandela
memegang jabatan sebagai presiden Afrika Selatan, ia menunjuk sebuah
komisi untuk menghukum orang-orang yang telah melakukan tindak kekejaman
selama berlangsungnya politik apartheid. Setiap pejabat kulit putih
yang dengan sukarela menemui pendakwa dan mengakui kesalahannya, tidak
akan dihukum.
Suatu hari, seorang wanita dipertemukan secara
langsung dengan pejabat yang telah secara brutal membunuh anak laki-laki
satu-satunya dan suami yang sangat dikasihi. Ketika ditanya apa yang
ingin ia lakukan terhadap pejabat itu, ia menjawab, “Meskipun saya tidak
memiliki keluarga, saya masih memiliki banyak cinta untuk diberikan.”
Kemudian
ia meminta pejabat itu untuk mengunjunginya secara teratur, supaya
wanita itu bisa memperlakukannya dengan penuh kasih. “Saya ingin
memeluknya supaya ia tahu bahwa pengampunan saya itu nyata,” kata wanita
itu.
Ketika wanita itu menuju tempat saksi, pejabat itu merasa
sangat malu dan menyesal sampai ia pingsan. Kepedihan yang ditunjukkan
wanita itu bukanlah balas dendam yang penuh dosa, melainkan api
pemurnian cinta. Api itu dikaruniakan Tuhan yang dapat memunculkan
penyesalan dan perdamaian. Kasih itu memberi dan mengampuni.
Sahabat,
dunia akan menjadi lebih damai di kala kita saling memberi kebaikan.
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan hanyalah menimbulkan kematian
bagi hidup. Kita saksikan kejahatan Presiden Moamar Kadhafi yang dibalas
dengan kejahatan Amerika dan sekutunya hanyalah menghasilkan kematian.
Banyak rakyat tak berdosa yang mesti mengakhiri hidupnya dengan sia-sia.
Kisah
perempuan pengampun tadi memberi kita inspirasi untuk terus-menerus
memperjuangkan kehidupan. Caranya adalah dengan menumbuhkan pengampunan
yang mendalam di dalam hatinya. Ia telah kehilangan segala-galanya. Ia
tidak ingin membalas kejahatan dengan kejahatan. Karena itu, ia berani
mengampuni pembunuh suami dan anaknya. Ia ingin menyalurkan kasih yang
telah ia perolah dari Tuhan kepada sesamanya.
Dalam hidup
sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan. Hal ini
terjadi karena kita manusia lemah. Kita adalah manusia yang terbatas.
Kita boleh saja berjanji untuk tidak melakukan lagi dosa dan kesalahan.
Namun kita tetap saja jatuh ke dalam dosa dan kesalahan.
Karena
itu, yang kita butuhkan adalah pengampunan. Yang kita butuhkan adalah
hati yang penuh belas kasihan mau menerima kita kembali. Kalau kita
menuntut atau mengharapkan pengampunan dari orang lain, mengapa kita
merasa sulit untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Mengapa
kita enggan untuk menerima permohonan maaf dari sesama kita?
Orang
beriman mesti selalu punya hati yang berbelas kasih. Orang beriman
mesti selalu menimba kasih Tuhan yang senantiasa mengalir dalam
hidupnya. Untuk itu, kita mesti selalu membuka hati kita bagi rahmat
Tuhan. Dengan demikian, kita mampu mengampuni sesama yang melakukan dosa
dan kesalahan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
Doa Malam
Yesus yang penuh kasih, Engkau telah mengampuni wanita yang terkenal
sebagai orang berdosa. Ampunilah juga dosa-dosa kami agar esok hari kami
dapat memulai hari yang baru dengan penuh berkat. Engkaulah Tuhan dan
pegangan hidup kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati