Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Sabtu, 20 Februari 2021
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya.” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mzm 69 (68):17)
Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.
Answer us, Lord, for your mercy is kind; in the abundance of your mercies, look upon us.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan
bantulah kami dnegan kekuatan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada
sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan
memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang
kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka
terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang
tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan
hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan
seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak
pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak
keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”,
“Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau
tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari
kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan”
dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau
menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan
bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak
bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan
engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah
yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan
miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi;
selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah
aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab
kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih
setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah
telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama
Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah
Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu
mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di
rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan
bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus
kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang
sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang
berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Masa Prapaskah memiliki orientasi pertobatan bagi kita.
Itu terus-menerus mengingatkan kita tentang perlunya pertobatan dan pertobatan.
Tentu saja itu berarti kita akan diingatkan tentang keberdosaan kita.
Dosa mungkin tampak seperti subjek abstrak untuk refleksi dan pemeriksaan diri.
Tetapi ketika kita merenungkan hubungan antar-pribadi kita, kita akan segera melihat bahwa ada area dalam hubungan kita dengan orang lain yang telah kita hancurkan.
Bacaan pertama menyebutkan dua gambar grafik yang mudah kita identifikasi - kepalan tangan dan kata jahat.
Namun ketika kita mengakui keberdosaan kita dalam hubungan kita dengan orang lain dan juga dengan Tuhan, maka kita akan menjadi seperti taman yang diairi dan mata air yang tidak akan pernah kering.
Memang, selama masa Prapaskah ini, Yesus ingin kita tahu bahwa Dia datang untuk memanggil orang-orang berdosa agar bertobat.
Dosa membuat kita sakit jiwa. Yesus adalah Penyembuh kita. Marilah kita berpaling dari keberdosaan kita dan mengikuti Dia seperti yang dilakukan Lewi. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 9:13)
Aku menghendaki belas kasihan, bukan persembahan, demikianlah firman
Tuhan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan
orang berdosa.
I desire mercy, not sacrifice, says the Lord, for I did not come to call the just but sinners.
Jumat, 19 Februari 2021
Hari Jumat sesudah Rabu Abu (Hari Pantang)
“Salib Tuhan ada di seluruh dunia. Jalan salib-Nya tak terbatas waktu dan tempat." (Paus
Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 30 (29) :11)
Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.
The Lord heard and had mercy on me; the Lord became my helper.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakudus, bantulah kami membarui diri dengan tobat.
Semoga usaha mati raga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati
tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah
tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah
kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa
mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal
segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak
meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang
benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami
berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan
diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak
semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan
berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan
cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri?
Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta
abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan
hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah:
Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan
tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa
ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat
orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak
menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah
terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan
segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan
belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan
menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Atau: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di
hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang
jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)
"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan
berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu
tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai
laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi
waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu
itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Ketika konsep kompartementalisasi diterapkan pada organisasi struktur sampai ke kotak obat, itu sangat masuk akal.
Tidak hanya logis, bahkan mungkin perlu untuk menjalankan proses dan untuk mencapai hasil.
Tetapi ketika konsep kompartementalisasi diterapkan pada kehidupan spiritual, maka hal-hal mulai bercampur aduk dan praktik keagamaan mulai terlihat agak takhayul.
Kedua bacaan hari ini berbicara tentang puasa. Tetapi pada bacaan pertama, orang-orang bertanya mengapa mereka harus tetap berpuasa jika Tuhan tidak pernah melihatnya, dan mengapa melakukan penebusan dosa jika Tuhan tidak memperhatikannya.
Dan melalui nabi Yesaya, Tuhan menjawab:"Camkanlah! Pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak
semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan
berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.
Dan Tuhan melanjutkan dengan ini:"Dengan
cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri?"
Ketika puasa dikotak-kotakkan sebagai tindakan yang berdiri sendiri, tanpa ada kaitannya dengan bidang kehidupan dan keyakinan lain, maka akan terlihat aneh dan bahkan agak tidak masuk akal.
Jadi puasa harus disertai dengan doa dan sedekah, dan dengan pertobatan dan pertobatan dan kembali kepada Tuhan dan berjalan di jalan-Nya.
Kemudian masa Prapaskah akan menghasilkan hati yang rendah hati dan menyesal, dan ketika kita berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab, "Aku di sini."(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 25 (24):4)
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku.
O Lord, make me know your ways, teach me your paths.
“Setelah
jatuh, segeralah bangkit kembali! Jangan biarkan dosa di dalam hatimu
bahkan untuk sejenak!” – St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)
Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan
daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan
menolong engkau.
When I cried to the Lord, he heard my voice; he rescued me from those
who attack me. Entrust your cares to the Lord, and he will support you.
Doa Pembuka
Allah Bapa pangkal dan tujuan kehidupan kami, terangilah hati dan budi
kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam
melaksanakannya dan berikanlah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan
baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)
"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya,
“Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan
keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku
memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah,
ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan
bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau
masuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak
mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah
kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku
memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan
lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai
Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak
mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan,
Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu
berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang
dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada
Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
atau Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang
malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup
angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik
menuju kebinasaan. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia
harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari
ketiga. Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut
Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut
Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan
menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi
ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Kata "hari ini" bisa terdengar biasa atau signifikan, tergantung bagaimana kata itu digunakan dalam konteksnya.
Apalagi jika ditandaskan, maka kata tersebut memiliki makna yang kuat dan dalam.
Dalam bacaan pertama, kata "hari ini" muncul tiga kali di bagian itu, dan semuanya di bagian penting.
Kata dalam perikop itu memiliki urgensi; Ini menyiratkan bahwa saat ini adalah sekarang, keputusan harus segera dibuat, dan diperlukan komitmen.
Semua urgensi itu bukan tentang tenggat waktu atau tentang kecepatan dan ketergesaan. Ini tentang hidup dan mati, kepatuhan dan pembangkangan, berkat dan kutukan.
Dalam Injil, Yesus bahkan akan menekankan urgensi itu dengan memberi tahu kita untuk memikul salib kita setiap hari dan mengikuti Dia.
Jadi artinya setiap hari akan ada salib.
Tetapi kita harus memutuskan apakah itu akan menjadi salib atau dunia bagi kita.
Ya, kita harus memutuskan, hari ini dan setiap hari. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 51:12) Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Create a pure heart for me, O God; renew a steadfast spirit within me.
Rabu, 17 Februari 2021
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
“Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian
sedekah, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji.”
(St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun
yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia
apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab
Engkaulah Tuhan, Allah kami.
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans
peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es
Dominus Deus noster. (Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)
Doa Pembuka
Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini.
Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk
mengalahkan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap
hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah
hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia
pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia
menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan
menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban
curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa
yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini,
kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia,
kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin
laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar
tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara
balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan
janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa
menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa:
“Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan
menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 813
Ref. Mohon ampun kami orang berdosa.
Atau Kasihanilah, ya Tuhan, karena kami telah berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di
hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam
pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan
puji-pujian kepada-Mu!
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan
Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami
meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami
menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah
yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan,
Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari
inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
“Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan
orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah
engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di
rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata
kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata
kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa
masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu
yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa
janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air
mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata
kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau
berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat
orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada
di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hari ini saat kita memulai masa Prapaskah dengan Rabu Abu, kita diingatkan tentang beberapa kebenaran mendasar.
Pertama, kita diingatkan tentang kefanaan kita, dan itulah sebabnya abu ditaburkan di kepala kita. Itu adalah pengingat yang dalam sekaligus suram bahwa kita adalah debu dan pada akhirnya menjadi debu kita akan kembali.
Kedua, kita diingatkan tentang siapa Pencipta kita dan bahwa kita adalah ciptaan-Nya. Dan sebagai makhluk, tidak ada yang bisa kita banggakan sebagai pencapaian atau pencapaian kita sendiri. Sama seperti kita akan berubah menjadi debu, semua prestasi dan pujian kita seperti debu di hadapan Tuhan, Allah kita.
Dan akhirnya, kita diingatkan bahwa kita adalah orang berdosa tetapi Tuhan itu penyayang, penyayang dan pengampun. Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dan untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Meskipun hati kita hancur oleh kesalahan kita, Tuhan akan menyembuhkan dan mengampuni hati yang rendah hati dan menyesal.
Itulah mengapa masa Prapaskah datang dengan tiga disiplin spiritual yaitu doa, matiraga dan sedekah. Masa Prapaskah mengingatkan kita tentang siapa Tuhan dan siapa kita dan apa yang harus kita lakukan.
Marilah kita kembali kepada Tuhan Allah kita dengan segenap hati kita dan kita akan menemukan belas kasihan dan kasih sayang, pengampunan dan kesembuhan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Pembagian Abu (Bdk. Yl 2:13)
Marilah
kita mengenakan karung dan menaburi kepala dengan abu. Marilah kita
berpuasa dan meratap di hadapan Tuhan, karena Allah kita penuh belas
kasihan; Ia akan mengampuni dosa-dosa kita. Immutemur
habitu, in cinere et cilicio: ieiunemus, et ploremus ante Dominum: quia
multum misericors est dimittere peccata nostra Deus noster.
atau (Bdk. Yl. 2:17; Est 4:17)
Di
balai depan dan altar para imam meratap dan berkata: Sayangilah, ya
Tuhan, sayangilah umat-Mu, janganlah Engkau bungkam mulut orang yang
memuji-Mu.
Iuxta vestibulum et altare plorabunt sacerdotes et
levitæ ministri Domini, et dicent: Parce Domine, parce populo tuo: et
ne dissipes pra calmantium ad te, Domine.
atau (Mzm 51:3)
Tuhan, hapuslah kesalahanku
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 51)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku
akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku,
kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku. Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 30)
Antifon Komuni (Mzm 1:2-3)
Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang malam, akan menghasilkan buah pada waktunya.
Qui meditabitur in lege Domini die ac nocte, dabit fructum suum in tempore suo.
Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 1:1,2,3ab,3cd,4,5,6 atau Mazmur 60
Rabu Abu harus dijalani sebagai hari tobat dalam seluruh Gereja dengan
pantang dan puasa. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan
Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 22)
“Janganlah makan terlalu banyak agar kamu tidak menjejali diri dan
menjadi sakit. Jadi, makanlah dengan tetap merasa lapar.” (St.
Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 29:1a.2)
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan
kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada-Nya dengan hormat dan khidmat.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya kehidupan, sembuhkanlah kebutaan mata dan
dosa-dosa kami agar kami dapat memandang Putra-Mu, cahaya kami, yang
didambakan oleh setiap orang dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (6:5-8; 7:1-5.10)
"Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan dari muka bumi."
Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi semakin besar, dan
kecenderungan hati mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Maka
menyesallah Tuhan, bahwa Ia menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya. Bersabdalah Tuhan, “Aku akan menghapuskan manusia
yang Kuciptakan dari muka bumi, baik manusia maupun hewan, dan
binatang-binatang melata maupun burung-burung di udara, sebab Aku
menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih
karunia di hadapan Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Nuh, “Masuklah
ke dalam bahtera, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat
benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Dari segala binatang
yang tidak haram, haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betina.
Juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya
terpeliharalah keturunannya di seluruh bumi. Sebab tujuh hari lagi Aku
akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam
lamanya. Dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang
Kujadikan itu.” Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan
kepadanya. Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = fis, 2/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b.9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada
Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan
kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air
yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur, di dalam bait-Nya setiap orang berseru,
"Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai
Raja untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:14-21)
"Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah roti
saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan
mereka, kata-Nya, “Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi
dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata
kepada yang lain, “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.”
Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata, “Mengapa
kalian memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian
memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata,
tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian
mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti
untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti
yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Dua belas bakul.” Dan pada waktu
tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh
potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Tujuh
bakul.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Masihkah kalian belum mengerti?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saat telepon berdering, kita bisa melakukan dua hal.
Kita bisa menerima panggilan itu, atau kita bisa mengabaikannya.
Tapi satu hal yang pasti, kita tahu bahwa ada panggilan telepon.
Panggilan pertobatan dan pertobatan terus menerus diberikan oleh Tuhan.
Dia memanggil kita untuk berpaling dari keberdosaan kita dan kembali kepada-Nya.
Bacaan pertama mungkin terdengar kasar dan mungkin memberi kita kesan tentang Tuhan yang pendendam dan menghukum.
Tetapi ketika kita membaca keseluruhan cerita Nuh dan air bah, kita akan melihat bahwa Tuhan telah mengeluarkan panggilan demi panggilan, peringatan demi peringatan, kepada umat-Nya.
Jika hukuman datang, itu bukan karena Tuhan pendendam dan ingin menghapus ciptaan-Nya.
Itu karena makhluk-Nya tidak mengingat-Nya. Mereka lupa siapa Pencipta dan siapa makhluk.
Mereka tidak mengindahkan panggilan-Nya dan itu adalah dosa mereka sendiri yang menghukum mereka.
Karenanya faktor penting untuk pertobatan dan pertobatan adalah selalu mengingat ini.
Mengingat bahwa Tuhan adalah Pencipta dan penyedia kita.
Mengingat bahwa Tuhan itu maha pengasih dan pengampun.
Mengingat bahwa Dia memberi makan ribuan orang ketika mereka lapar.
Mengingat bahwa hanya ketika kita lapar dan haus akan Dia saja, maka Dia akan mengisi kita dengan kasih keselamatan-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 29:10)
Tuhan bersemayam di atas air bah. Tuhan bersemayam sebagai raja untuk selama-lamanya.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur atas santapan anugerah-Mu
berkat Yesus Putra-Mu dan Tuhan kami. Semoga kelaparan akan Dikau selalu
Kaupuaskan dengan rezeki suci. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin.
Janganlah menimbun terlalu banyak dari apa yang kamu miliki (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 50:14a.15)
Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah
kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau
memuliakan Daku
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami,
ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan
putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)
"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
Adam menghampiri Hawa, isterinya. Maka mengandunglah wanita itu, lalu
melahirkan Kain; dan Hawa berkata, “Aku telah mendapat seorang anak
laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Selanjutnya dilahirkannyalah Habel,
adik Kain. Habel menjadi gembala kambing domba, sedang Kain menjadi
petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan
sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai kurban persembahan.
Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya, yakni lemak-lemaknya. Maka Tuhan mengindahkan Habel dan kurban
persembahannya itu. Tetapi Kain dan kurban persembahannya tidak
diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Sabda Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa itu
sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Pada suatu
hari Kain berkata kepada Habel, adiknya, “Marilah kita pergi ke
padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel,
adiknya itu, lalu membunuh dia. Sabda Tuhan kepada Kain, “Di mana Habel
adikmu itu?” Jawab Kain, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”
Sabda Tuhan pula, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu
berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau,
terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah
adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah
itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu. Engkau akan
menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Berkatalah Kain kepada
Tuhan, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung.
Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi
dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi. Barangsiapa
bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.” Sabda Tuhan kepadanya,
“Sekali-kali tidak! Barangsiapa membunuh Kain, ia akan dibalas tujuh
kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan
dibunuh oleh siapa pun yang bertemu dengan dia. Adam menghampiri pula
isterinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia
menamainya Set, sebab katanya, “Allah telah mengaruniakan kepadaku anak
yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.
Ayat. (Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari
terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban
sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di
hadapan-Ku.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan
mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah
saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam
saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau
dan ingin berperkara denganmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan
Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari
surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan
ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, “Sungguh, kepada angkatan ini
sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka.
Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Dalam kompetisi apa pun, dikatakan bahwa menang bukanlah segalanya.
Meskipun ini bukanlah segalanya, beberapa orang akan memelintirnya dan berkata bahwa "menang bukanlah segalanya; itu adalah satu-satunya".
Ini sangat jelas dalam olahraga di mana sportivitas sering diuji dan banyak yang gagal.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar bahwa Tuhan lebih menyukai persembahan Habel tetapi tidak menyukai Kain dan persembahannya.
Ini mungkin terdengar seperti persaingan di mana ada pemenang dan ada yang kalah dan jika kita pernah kalah sebelumnya, kita akan tahu bagaimana perasaan Kain.
Secara alami, Kain marah dan putus asa, dan Tuhan bahkan berbicara kepadanya mengatakan kepadanya untuk menjadi baik hati atau dosa kebencian dan kepahitan seperti binatang merunduk menunggu untuk melahapnya.
Tetapi Kain tidak mendengarkan Tuhan, dan membiarkan kemarahannya berkembang menjadi kebencian dan kepahitan, itu berubah menjadi tragedi ketika pembunuhan pertama dalam Alkitab dilakukan.
Tuhan selalu berbicara kepada kita tetapi apakah kita mendengarkan Dia? Jika saja kita menyadari emosi di dalam diri kita, tanda-tanda yang ada dalam diri kita, maka kita akan tahu bagaimana Tuhan berbicara kepada kita.
Ketika kemarahan berkobar dalam diri kita, kita hanya perlu melihat pada Kitab Suci dan melihat apa yang dikatakan di sana. "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4: 26-27)
Kita tidak perlu meminta tanda lagi. Kita hanya perlu melihat dan merasakan tanda-tanda di dalam diri kita. Di sanalah Tuhan Allah berbicara kepada kita. Tuhan memberkati.(RENUNGAN PAGI) Antifon Komuni (Kej 4:6-7)
Mengapa hatimu panas dan mukamu
muram? Masakan mukamu tidak berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi
jika engkau tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan
pintu.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah memberikan tanda sekali untuk
selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan
telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan
menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Sabda Tuhan itu bagaikan pohon hidup; semua cabangnya memberikan buah yang terberkati (St. Efrem dari Diatesaron)
Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh
karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.
Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my
rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.
Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias:
quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum
dux mihi eris, et enutries me.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, kami brsyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus,
Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin,
tersingkir dan menderita. Semoga teladan hidup-Nya menggerakkan kami
untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh
menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (13:1-2.44-46)
"Orang yang sakit kusta harus tinggal terasing di luar perkemahan."
Tuhan Allah berfirman kepada Musa dan Harun, “Apabila pada kulit badan
seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin
menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada Imam Harun,
atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, yang adalah imam.
Karena orang itu sakit kusta, maka ia najis, dan imam harus menyatakan
dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu. Orang yang sakit kusta
harus berpakaian cabik-cabik, dan rambutnya terurai. Ia harus menutupi
mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu,
ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar
perkemahanlah tempat kediamannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa. (Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.)
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.11; Ul: 7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya
ditutupi. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan
Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah
kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui
segala pelanggaranku." Maka Engkau mengampuni kesalahanku.
3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar; bersorak-gembiralah, hai orang-orang jujur!
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 10:31-11:1)
"Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."
Saudara-saudara, jika engkau makan atau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu demi kemuliaan
Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang
Yahudi atau orang Yunani maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga
berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk
kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka
beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi
pengikut Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita dan Allah telah melawat umat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
Sekali peristiwa seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil
berlutut di hadapan Yesus ia memohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau
mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu, dan
berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga
lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus
menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, “Ingatlah, janganlah
engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti
bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan
menyebarkannya ke mana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi
terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di
tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari
segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Jika penampilan tidak memberi kesan, atau tidak memberikan kesan apa pun, maka tidak perlu cermin.
Tetapi kenyataannya banyak orang mengeluh tentang penampilan mereka, tetapi hampir tidak ada yang mengeluh tentang otak mereka, meskipun wajah dan otak sangat dekat.
Dan yang lebih mendasar, Kitab Suci memberi tahu kita bahwa sebanyak manusia melihat penampilan luar, Tuhan melihat hati (1 Sam 16: 7).
Ya, Tuhan melihat hati, sedangkan kita cenderung terpikat oleh penampilan luar.
Jadi, kita mungkin mengagumi atau iri pada mereka yang berpenampilan baik dan mudah diterima. Tapi di saat yang sama, kita juga merasa kasihan pada mereka yang terlihat kurang polos atau biasa saja. Mereka sering terabaikan dan tersapu di bawah karpet.
Tetapi menjadi polos atau berpenampilan biasa tentu tidak seburuk penampilan menjijikkan yang ingin dihindari orang.
Begitulah kasus penderita kusta dalam Injil. Bagaimana dia tertular kusta, kita tidak diberi tahu. Tapi bacaan pertama memberitahu kita bagaimana hukum agama pada saat itu memandang penderita kusta.
Jika muncul bintik bengkak atau berkilau pada kulit pria, kasus kusta pada kulit patut dicurigai. Kemudian datang tindakan yang harus diambil - penderita kusta harus memakai pakaian robek, rambutnya acak-acakan, harus hidup terpisah dan di luar kamp, dan berkeliling sambil berteriak “Najis, najis…”
Terlepas dari apakah itu menular atau tidak, penyakit itu telah membuat penderita kusta menjadi najis secara fisik maupun najis secara rohani. Itulah sebabnya penderita kusta dipisahkan dari umatnya, serta terpaksa dipisahkan dari Tuhan.
Bagi penderita kusta, bukan rasa sakit kusta yang menggerogotinya secara fisik. Itu adalah rasa sakit karena perpisahan dan penolakan yang menggerogoti dirinya secara spiritual.
Seolah-olah perpisahan dan penolakan bangsanya sendiri tidak cukup menyakitkan, dia harus mencari tahu apakah Tuhan juga menolaknya. Itu seperti pukulan terakhir yang akan menghancurkannya.
Apa pun yang dia ketahui atau percayai tentang Yesus, penderita kusta itu datang kepada-Nya dan memohon sambil berlutut, “Kalau Engkau
mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Itu benar-benar momen hidup atau mati bagi penderita kusta. Ini mungkin terdengar lebih seperti permintaan, tetapi sopan santun mungkin tidak diperlukan dalam masalah yang mendesak.
Ya, Yesus merasa kasihan padanya, mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh dia, dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Atas permintaan yang putus asa, Yesus menjawab dengan keputusan yang menuntut, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Ketika Yesus memandang si penderita kusta, Dia tidak sedang melihat kerusakan. Yesus melihat ke luar dan ke dalam hati penderita kusta, yang hancur oleh perpisahan dan penolakan, hati yang rusak oleh rasa sakit dan penolakan.
Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan apa yang hilang. Dia datang untuk yang sakit, bukan yang sehat. Dia datang untuk orang-orang berdosa, bukan orang-orang suci.
Apapun atau siapapun yang kita lihat di cermin, mungkin kita bisa berpikir tentang ini: Jika seluruh dunia buta, berapa banyak orang yang bisa kita impikan? Jika dilihat dari penampilan, maka jawabannya sudah jelas.
Kita mungkin tidak menderita kusta, tapi sakit dan pedih kalau orang memandang kita kotor.
Rasa sakit dan sakitnya kusta karena penolakan dan perpisahan menggerogoti kita.
Saat itulah kita harus berpaling kepada Yesus dan memohon, “Kalau Engkau
mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”Dan Yesus akan menjawab, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Dan Dia mengulurkan tangan-Nya di kayu salib dan mati untuk kita. Dengan luka-luka-Nya kita disembuhkan. Karena Yesus datang untuk menghilangkan rasa sakit kita dan Dia menanggung rasa sakit kita untuk kita.
Tetapi kita harus memiliki iman kepada Yesus bahwa Dia ingin melakukan itu untuk kita. Kita juga harus berlutut dan memohon kepada-Nya. Tapi kita harus beriman kepada-Nya.
Karena rasa sakit dan penolakan melihat ke belakang. Ketakutan melihat sekeliling. Tapi iman selalu melihat ke depan.
Ya, Yesus melihat kita, Dia melihat ke dalam kita sehingga kita dapat disembuhkan, sehingga kita dapat melihat ke depan dengan iman dan mewartakan keajaiban yang telah Dia lakukan untuk kita.(RENUNGAN PAGI)
Selama
Masa Prapaskah, organ dan alat musik lainnya hanya boleh dimainkan
untuk menopang nyanyian, kecuali pada Minggu Laetare (Minggu Prapaskah
IV) dan hari raya serta pesta yang terjadi dalam masa ini. (Pedoman Umum
Misale Romawi, No. 313)
Antifon Komuni (Mzm 78:29-30)
Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum merasa puas.
They ate and had their fill, and what they craved the Lord gave them; they were not disappointed in what they craved.
Manducaverunt, et saturati sunt nimis, et desiderium eorum attulit eis Dominus: non sunt fraudati a desiderio sio.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati