| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 25 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

 

Selasa, 25 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX

“Terimalah apa pun yang Yesus berikan; dan berikanlah apa pun yang Ia minta, dengan senyum yang lebar.” (St. Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (Luk 13:21)

Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu, dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, taburkanlah kiranya sabda-Mu di seluruh dunia dan perkenankanlah kami menghasilkan buah, buah cinta kasih dan keadilan karena Dia yang telah berkenan memanggul dosa kami dan membebaskan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:21-33)

"Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."

Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas Gereja. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang sederhana.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:18-21)

"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
  
Memberi jalan kepada orang lain dianggap sebagai tanda kelemahan dan ketika kita memberi jalan, kemungkinan besar kita juga akan dimanfaatkan.

Tetapi bacaan pertama mendorong kita untuk saling memberi jalan, tetapi itu untuk tujuan yang lebih tinggi. Kita saling memberi jalan dalam ketaatan kepada Kristus.

Jadi apakah itu dalam pernikahan, dalam keluarga, di tempat kerja atau dalam hubungan, kita memberi jalan kepada orang lain karena kasih kepada Kristus, dan juga karena kasih kepada mereka.

Benih kasih yang ditanam di dalam hati kita hanya dapat berkecambah dan tumbuh ketika kita memberi jalan kepada orang lain dalam ketaatan kepada Kristus.

Kemudian kita akan menghasilkan buah-buah Kerajaan Allah, buah-buah perdamaian, sukacita dan kasih bagi Allah dan bagi sesama.
  

baca renungan lainya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antifon Komuni (Luk :13:19)
 
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil orang dan ditaburkan di kebunnya. Biji ini tumbuh dan menjadi pohon, sehingga unggas di udara dapat bersarang di ranting-rantingnya. 
 
Doa Malam

Allah Bapa Yang Mahabaik, jadikanlah aku yang kecil dan hina ini, ibarat biji yang tumbuh menjadi pohon dan mampu menaungi sesama dan membawa rasa aman. Semoga hidupku berarti dan menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Mu, sepanjang segala masa. Amin.


RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 24 Oktober 2022 St. Antonius Maria Claret

 Hari ini Gereja memperingati St. Antonius Maria Claret yang dapat membantu kita menemukan jalan kita dalam menghidupi iman kita dengan lebih layak lagi di hadapan Tuhan. St Antonius Maria Claret, pendiri ordo keagamaan Claretian, adalah seorang Uskup Agung Spanyol dan misionaris, yang mendedikasikan dirinya untuk kehidupan pelayanan kepada Tuhan, pertama berkhotbah di antara orang Catalan di wilayah yang telah digoyahkan oleh perang, dan dikenang untuk cintanya yang besar kepada kawanannya, dengan dedikasinya dalam berpindah dari satu komunitas ke komunitas lain bahkan dengan berjalan kaki. Dia pergi ke beberapa daerah yang jauh seperti Kepulauan Canary, memberitakan firman Tuhan di sana, dan memanggil banyak orang untuk kembali ke Gereja Tuhan.

Sebagai Uskup Agung Santiago, di wilayah Dunia Baru Kuba, Gereja mempercayakan St. Antonius Maria Claret misi untuk menginjili kawanannya, dalam merawat kebutuhan komunitasnya, menunjukkan kepada mereka kasih Allah seperti yang ditunjukkan oleh komitmennya mendirikan banyak rumah sakit dan sekolah untuk rakyat jelata, antara lain reorganisasi seminari keuskupan. Melalui upaya dan tulisan misionarisnya, dia menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti teladan baiknya, dan itu membantu meletakkan dasar dari banyak perbuatan baik. Dia menghabiskan banyak waktu untuk memperhatikan kebutuhan orang miskin, membantu mereka dan memenuhi kebutuhan mereka, dan mukjizat berlimpah dalam karya dan kehadirannya, membuat lebih banyak orang berpaling kepada Tuhan. Dia terus melakukan banyak pekerjaan baik bahkan di tahun-tahun terakhirnya, mendedikasikan hidupnya untuk misinya bahkan ketika dia menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua merenungkan semua ini, dan melihat contoh-contoh baik yang diberikan oleh Tuhan sendiri, dan oleh para pendahulu kita yang setia dan kudus, dan martir, terutama St. Antonius Maria Claret yang kita peringati hari ini. Marilah kita semua berusaha untuk melakukan kehendak Allah dengan cara yang telah dilakukan oleh para putra dan putri setia Tuhan dan Gereja-Nya. Dan semoga Tuhan selalu menyertai kita dalam perjalanan iman kita, sehingga dalam setiap perkataan, tindakan dan perbuatan kita, kita akan selalu dipenuhi dengan kebenaran dan kebajikan Tuhan, dan berusaha untuk memuliakan Tuhan dan tidak mencari kemuliaan kita sendiri dalam kehidupan. Semoga Tuhan selalu memberkati kita dalam segala hal, dan memberkati setiap niat dan usaha kita. Amin.

 

St. Antonius Maria Claret

 

Senin, 24 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

 

Senin, 24 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX
  
Berjalanlah dengan kakimu di bumi, tetapi hatimu di surga. (St. Yohanes Bosko)
    

Antifon Pembuka (Ef 4:32)

Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
  
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami di surga, berkatilah kami dengan sabda-Mu dan jadikanlah kami orang yang mewujudkan cinta kasih-Mu kepada manusia di dalam tingkah laku kami, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang membimbing kami menempuh jalan-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:32-5:8)
       
      
"Hiduplah dalam cinta kasih seperti Kristus."
         
Saudara-saudara, hendaklah kalian bersikap ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih sayang dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kalian dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian, dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai kurban dan persembahan yang harum mewangi bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan, disebut saja pun jangan di antara kalian sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus; demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau sembrono, karena hal-hal itu tidak pantas. Sebaliknya ucapkanlah syukur! Ingatlah baik-baik: Orang sundal, orang cabul, atau orang serakah, artinya penyembah berhala, semua itu tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kalian disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kalian berkawan dengan mereka. Memang dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi sekarang kalian adalah terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 17:17b.a) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:10-17)
      
"Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat?"
         
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu dari hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
    
  
   Sakit fisik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Tetap saja sakit tidak bisa dianggap enteng karena sakit membuat kita lelah dan kita tidak memiliki kualitas hidup yang kita inginkan.

Oleh karena itu, kesehatan yang baik adalah apa yang kita doakan agar kita dapat menjalani hidup sepenuhnya dan bahagia.

Dalam Injil, kami mendengar tentang seorang wanita yang selama delapan belas tahun telah dirasuki oleh roh yang membuatnya lemah, dan dia membungkuk dua kali dan tidak dapat berdiri tegak.

Dia berada di rumah ibadat, dan jelas doa utamanya adalah untuk menghilangkan penderitaannya.

Ketika Yesus menyembuhkannya dari kelemahannya, dia segera berdiri tegak dan dengan sukacita yang besar, dia memuliakan Tuhan.

Jika demikianlah sukacita dari penyembuhan fisik, maka ada sukacita yang lebih besar lagi dalam penyembuhan rohani.

Dosa dalam bentuk apapun adalah penderitaan rohani yang membuat kita tidak murni dan mengikis kedamaian dan sukacita di hati kita.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memberikan beberapa contoh dosa yang menghancurkan kita di dalam.

Dosa menggelapkan hati kita, tetapi pengampunan Tuhan menyinari dan membersihkan kita dan memberi kita kedamaian dan sukacita.

Marilah kita selalu tetap bersatu dengan Tuhan dan menjadi anak-anak terang.(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
Public Domain   

Antifon Komuni (Ef 5:8)

Dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi kini terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai putra dan putri terang.

Orang Kudus Hari Ini: 23 Oktober 2022 St. Yohanes Kapistrano

 

Fr Lawrence Lew / CC BY-NC 2.0

 

 Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St. Yohanes dari Kapistrano, imam Fransiskan yang pernah menjadi Gubernur Perugia dan seorang diplomat, yang menerima panggilan untuk religius. hidup, ketika ia menerima visi St Fransiskus dari Assisi yang mengilhami dia untuk mengikuti panggilannya sebagai seorang Fransiskan, dan mengabdikan dirinya sejak saat itu untuk misi Gereja.

St. Yohanes dari Kapistrano adalah seorang reformator Gereja yang terkenal, yang terlibat dalam pemurnian Gereja dan reformasi banyak praktiknya, membantu Gereja dan umat beriman untuk menemukan kembali iman mereka yang sejati. Banyak orang terbantu oleh usahanya, dan dalam perannya sebagai diplomat dan utusan kepausan yang sering, St. Yohanes dari Kapistrano juga membantu mendamaikan faksi-faksi yang berlawanan dan berkonflik di Gereja. Pada akhirnya, dia juga seorang prajurit yang terlibat dalam pembelaan Kekristenan, berperang melawan musuh-musuh umat beriman dengan keberanian dan pengabdian yang besar.

Oleh karena itu, marilah kita semua melihat bagaimana kita masing-masing dapat lebih mengabdi kepada Tuhan, di setiap saat dalam hidup kita, mengikuti teladan St. Yohanes dari Kapistrano dan banyak orang kudus lainnya . Semoga Tuhan menyertai kita dan semoga Dia terus membimbing kita dalam perjalanan hidup kita, agar kita dapat selalu berjalan bersama-Nya dalam kasih karunia setiap saat. Amin.

Minggu, 23 Oktober 2022 Hari Minggu Biasa XXX (Hari Minggu Misi)

 

Minggu, 23 Oktober 2022
Hari Minggu Biasa XXX (Hari Minggu Misi)
     
"..... Gereja tak putus-putusnya menyajikan kepada umat beriman roti kehidupan yang Gereja terima baik dari meja Sabda Allah, maupun dari meja Tubuh Kristus Bdk. DV 21." (Katekismus Gereja Katolik, 103)
        

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
 
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
 
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
 
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.

   
Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, tambahkanlah iman, harapan, dan kasih kami. Ajarilah kami mencintai apa yang Engkau perintahkan agar layak menerima apa yang Engkau janjikan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
     
      
"Doa orang miskin menembusi awan."
         
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.                          
                                     

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.17-18.19.23; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
   
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.                  
 
                  

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:9-14)
 
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak."
         
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
 

Renungan

 
 
 Orang sombong senantiasa memamerkan kemana-mana apa yang telah ia kerjakan atau capai dalam kehidupan ini, misalnya: gelar, kedudukan, kekayaan, pangkat dst.. Yang sering melakukan hal ini pada umumnya adalah para pemimpin, direktur, manajer, dst.., padahal kesuksesan usaha atau peran mereka tak pernah lepas dari jasa dan kinerja sekian banyak orang yang membantunya seperti para pegawai, buruh atau bawahan. 
 
   
Dalam Injil, Yesus menceritakan perumpamaan tentang dua orang yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Yang satu adalah seorang Farisi dan yang lainnya adalah seorang pemungut cukai. Doa orang Farisi itu lebih seperti tinjauan tentang keadaan hidupnya dan perbuatan baiknya. Dia seperti siswa “A” dan mendapat nilai tertinggi untuk berdoa, berpuasa, membayar persepuluhan, dan untuk mematuhi perintah-perintah. Jadi orang Farisi itu melakukannya dengan cukup baik. Tapi hanya menurut dirinya sendiri. Kita bertanya-tanya siapa yang dia puji, Tuhan atau dirinya sendiri. Dan kita tahu apa yang dikatakan tentang pujian diri.
  
Doa adalah hal yang sangat mendasar di dalam hidup Kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Kristus, pasti berdoa, baik itu secara pribadi maupun bersama-sama di keluarga, komunitas, lingkungan, gereja dan di berbagai tempat lainnya.  Salah satu tokoh dalam Injil hari ini, yaitu pemungut cukai, memberikan pembelajaran cara berdoa yang sesungguhnya kepada kita. Menurut orang Yahudi, mungkin juga saat ini di Indonesia, pekerjaan ini adalah sumber dosa, karena kecenderungan untuk penyelewengan sangat besar. Oleh sebab itu, pemilik pekerjaan tersebut selalu dianggap pendosa berat. Akan tetapi, pemungut cukai yang diceritakan oleh Yesus di dalam Injil ini menepis prasangka umum tersebut. Justru ia malah diunggulkan oleh Yesus di dalam doanya, karena ia dengan rendah hati melihat kedosaannya walaupun mungkin ia tidak berdosa, karena orang yang memiliki hidup baik, selalu menyadari dirinya sebagai pendosa, sehingga ia selalu dengan penyesalan dan kerendahan hati datang di hadapan Tuhan,
 
Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajak kita untuk meninjau kembali kehidupan doa kita dan hasil doa kita. Tuhan mencintai orang berdosa yang rendah hati, dan Tuhan berbelas kasih kepada mereka yang gagal dalam hidup, mereka yang putus asa dan putus asa. Tuhan datang kepada mereka yang membutuhkan-Nya. Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya, yaitu menyembuhkan mereka yang sakit, menolong yang menderita, tersingkir dan terbuang, mengampuni yang berdosa dan bersalah. Dengan kata lain kita dipanggil untuk mendatangi dan menyelematkan bagian dunia atau para penghuni dunia yang sakit, berdosa dan menderita. Maka sekiranya kita hanya mampu menyembuhkan atau mengampuni satu orang yang sakit atau berdosa, bergembiralah dan bersyukurlah. Jika masing-masing dari kita menyembuhkan atau mengampuni satu orang saja sungguh menggembirakan, karena berarti kita saling mengampuni dan menyembuhkan. (RENUNGAN PAGI)
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas donasi bapak/ibu/saudara/i yang telah dikirimkan kepada kami, donasi anda berguna untuk pengembangan situs ini.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
     
 
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 20:6)

Kami akan bersorak-sorai karena karya penyelamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.

We will ring out our joy at your saving help and exult in the name of our God.

Atau (Bdk. Ef 5:2)

Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.

Christ loved us and gave himself up for us, as a fragrant offering to God.

Atau: Lætabimur in salutari tuo: et in nomine Domini Dei nostri magnificabimur.
      
Mohon pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusiaBdk. 1 Yoh 1:7-2:2.. Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan Ekaristi dan doa pribadi. (Katekismus Gereja Katolik, 2631)

Orang Kudus hari ini: 22 Oktober 2022 Paus St. Yohanes Paulus II

(CC BY-SA 3.0) 

  Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati Paus St. Yohanes Paulus II, yang nama dan ingatannya pasti akrab bagi banyak orang di antara kita baik tua maupun muda, karena ia adalah pemimpin Gereja Katolik sebagai Penerus St. Petrus, Paus dan Uskup Roma. Paus St. Yohanes Paulus II, juga dikenal dengan nama lahirnya sebagai Karol Jozef Wojtyla, Paus Polandia pertama dan Paus non-Italia setelah hampir lima ratus tahun. Karol Jozef Wojtyla lahir di Polandia setelah Perang Dunia Pertama dari keluarga yang penuh kasih, tetapi sayangnya, ia kehilangan anggota keluarganya satu per satu, dimulai dengan ibunya, kemudian kakak laki-lakinya dan akhirnya ayahnya, selama tahun-tahun awal yang keras dari Perang Dunia Kedua.

 Karol Wojtyla muda menderita kesulitan selama tahun-tahun perang, dan selama waktu itu, dia menjalani persiapan seminari yang bijaksana saat dia berkomitmen pada imamat. Dia ditahbiskan menjadi imam, dan kemudian mengalami masa sulit lainnya dari penindasan orang Kristen oleh Komunis, yang berkuasa pada waktu itu. Orang-orang Kristen dianiaya dan ditindas, tetapi Pater Wojtyla memperhatikan kebutuhan kawanannya, dan ketaatan serta komitmen yang tenang kepada Tuhan ini akhirnya menyebabkan dia dipilih sebagai Uskup Pembantu Krakow pertama, dan kemudian menggantikannya sebagai Uskup Agung Metropolitan Krakow, dan sejak saat itu, partisipasinya sebagai seorang pemimpin Gereja terus meningkat.

Setelah diangkat menjadi Kardinal oleh Paus, Kardinal Wojtyla saat itu terus memperjuangkan hak-hak orang Kristen di tanah kelahirannya, di Krakow dan di tempat lain, dan dia secara khusus dikenang karena masa perjuangannya melawan pemerintah Komunis, saat dia memimpin setia dalam upaya untuk mendirikan sebuah gereja di kota baru Nowa Huta, yang oleh pemerintah Komunis pada waktu itu disebut-sebut sebagai kota tanpa gereja, sebagai simbol kemenangan Komunisme atas iman Katolik. Kardinal Wojtyla membantu memimpin kampanye yang akhirnya mengarah pada penyelesaian gereja dan tempat suci di Nowa Huta dari Black Madonna dari Nowa Huta yang sekarang terkenal.

Ia kemudian terpilih sebagai penerus Santo Petrus sebagai Paus dan pemimpin Gereja Katolik. Sebagai Paus St. Yohanes Paulus II, ia memimpin Gereja dalam kampanye pembaruan yang besar, memimpin Gereja melalui upaya untuk menginjili lebih banyak orang, untuk memimpin pada persatuan yang lebih besar di dalam Gereja, perbaikan hubungan antara saudara-saudara yang terpisah di antara Gereja Kristen Non Katolik, serta dalam perannya yang besar dan mengesankan dalam memimpin kejatuhan Komunisme, yang terjadi lebih dari satu dekade setelah ia mengambil alih sebagai Paus dan pemimpin Gereja. Dia melakukan perjalanan ke banyak negara, lebih dari Paus mana pun sebelumnya dan sejak saat ini, dan sebagai Rasul jauh sebelum zamannya dan zaman kita, Paus St. Yohanes Paulus II terus menjalankan misi yang dipercayakan kepada Gereja Allah.

Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua memohon dengan perantaraan Paus St. Yohanes Paulus II dan banyak orang kudus lainnya yang menjadi panutan kita yang baik, termasuk para Rasul dan murid-murid lainnya sendiri, dan marilah kita bertanya kepada mereka semua untuk berdoa bagi kita, agar Tuhan menguatkan kita dalam perjalanan misionaris kita, dalam apa pun yang kita lakukan sebagai anggota Gereja Tuhan yang sama, untuk Paus kita saat ini, Fransiskus, para Kardinal dan Uskup Agung dan Uskup di seluruh Gereja, semua imam dan diakon, dan setiap orang dalam ordo religius, dan tentu saja semua orang awam, dalam berbagai kapasitas dan tempat kerja mereka, sebagai ayah, ibu dan anak-anak, sebagai anggota Gereja Allah yang hidup.

Mari kita semua melakukan yang terbaik untuk mematuhi kehendak Tuhan dan menyerahkan diri kita kepada Tuhan mulai sekarang, bertekad untuk mengikuti jalan yang telah Tuhan tunjukkan di hadapan kita. Semoga Tuhan terus membimbing kita semua dan menyertai kita selalu, dan semoga Dia memberdayakan kita masing-masing dengan kekuatan dan rahmat untuk tetap setia kepada-Nya terlepas dari tantangan dan cobaan yang mungkin harus kita hadapi dalam perjalanan kita. iman melalui kehidupan kita masing-masing. Semoga Tuhan memberkati kita semua dalam setiap niat dan usaha baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.

 


Sabtu, 22 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Sabtu, 22 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXIX
     
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

     
Antifon Pembuka (Ef 4:16)
      
Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
   
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, Sabda-Mu yang akan kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:7-16)      
 
"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."
       
Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."   
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:1-9)
      
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
        
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

   
Renungan

  
Bacaan Injil hari ini mengisahkan dua kejadian yang dapat menjadi bahan pelajaran untuk "bertobat" (ayat 1-3 dan 4-5) sedangkan bagian kedua (ayat 6-9) berbentuk perumpamaan yang melengkapi ajakan tadi. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan buah-buah yang baik. 
     
Dalam kaitan dengan peristiwa buruk yang tidak dapat begitu saja dihubungkan dengan dosa, maka, Yesus berkata kepada orang-orang yang datang kepada Yesus dengan peristiwa buruk itu demikian, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangka-mu ke-18 orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Dengan pernyataan itu Yesus mau menegaskan dua hal. Pertama, bahwa peristiwa buruk tidak dapat dikaitkan secara langsung begitu saja dengan dosa, walaupun akibat akhir dosa pasti membawa keburukan. Kedua, oleh karena itu walau orang tidak mengalami peristiwa buruk, walau ia dalam keadaan berdosa, tidak dapat menyombongkan diri bahwa ia dapat lepas dari akibat buruk dosa. Maka, Yesus meminta orang berdosa untuk bertobat, karena pelan tetapi pasti akibat buruk dosa akan dirasakan si pendosa. , Dalam perumpamaan tentang pohon ara, Yesus memperhatikan bahwa pohon itu sudah beberapa tahun tidak berbuah. Hidup tidak boleh percuma dan sia-sia tanpa menghasilkan kebaikan. Yesus pun mengancam akan menebang pohon ara itu kalau tidak berbuah lagi. Melalui pesan bacaan Injil hari ini, kita diingatkan kembali untuk berbuat baik dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, kapan pun, di mana pun dan untuk siapa pun; bukan hanya di saat dan tempat tertentu serta bukan hanya dengan orang-orang tertentu saja.
 
Antifon Komuni (Mzm 122:1)
 
Betapa gembira hatiku ketika dikatakan kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
 
Doa Malam
 
Allah Bapa, sumber kedamaian, kami bersyukur karena telah memperoleh harapan akan kedamaian, yang kami terima berkat sabda Putra-Mu, Saksi yang terpercaya Semoga kami tak jemu-jemunya mendengarkan sabda itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.   
  
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy