Selasa, 12 November 2024
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu
semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi
domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh
semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi
kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
|
Mykola Swarnyk / CC BY-NC 2.0 |
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita
harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
Saudaraku terkasih, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang
sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana,
sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua
hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah,
jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang
baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami
dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah
tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan
dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah
mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu
sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan
bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam
pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal
buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah
kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu
mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia
sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh
bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat
kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi
diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.